• Login
  • Register
Jumat, 29 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Maulid Nabi: Memperingati Kemerdekaan Perempuan

Ajaran tauhid berkelindan erat dengan penghapusan marginalisasi perempuan. Maka memperingati kelahiran Nabi adalah memperingati kelahiran perempuan secara merdeka dan utuh sebagai manusia yang berhak menyeru pada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran sebagaimana laki-laki.

Nur Kholilah Mannan Nur Kholilah Mannan
17/11/2020
in Featured, Hikmah
0
338
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Bulan Rabiul Awal akan segera berakhir, bulan yang kebanyakan ulama sepakat sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad. Berbagai bentuk peringatan Maulid Nabi telah dilakukan, mulai dari pesta yang dikemas dengan shalawat berjamaah (dalam adat Madura lumrah disebut syrakalan.

Kata ini diambil dari maulid diba’ Asyraqal badru ‘alaina, kemudian mengalami perubahan pada lidah masyarakat Madura menjadi Syrakalan), menjamu tamu dengan semewah-mewahnya barang yang dipunya, sampai pada lomba hadrah banjari di beberapa pondok pesantren.

Dalam perayaan itu biasanya diisi dengan pembacaan riwayat hidup Nabi, ada yang cukup dengan membaca bait-bait berbahasa Arab seperti Barzanjī, Simtuddurar, Dībā’ ada pula yang ditambah dengan kidung tentang Nabi dengan bahasa masing-masing daerah. Semua itu tak lain untuk mengenang manusia mulia pembawa risalah Tuhan Yang Esa. Namun demikian ada pula yang berceramah di bulan Maulid Nabi ini dengan konten yang misshapen/ tidak sesuai dengan event kelahiran kanjeng Nabi. Ah tapi tidak apa, yang penting menyeru pada keadilan dan kasih sayang.

Daftar Isi

    • Kemerdekaan Perempuan
  • Baca Juga:
  • Maulid Nabi Muhammad Saw : Kelahiran Sang Cahaya
  • Inti dari Maulid Nabi Muhammad Saw adalah Meneladani Kepribadiannya
  • Maulid Nabi: Meneladani Rasulullah saw; Upaya Menegakkan Misi Utama Kenabian
  • Refleksi Maulid Nabi dan Spirit Menjaga Lingkungan
    • Perayaan Kelahiran Nabi
    • Pemanusiaan Perempuan

Kemerdekaan Perempuan

Namun euphoria kelahiran Nabi kurang sempurna jika salah satu misi utamanya tidak ikut disemarakkan, kemerdekaan perempuan. Dalam sejarah tercatat posisi perempuan sempat berada di titik nadir, perempuan pernah dianggap bukan bagian dari manusia melainkan barang yang dapat dibuang, dijual, dicampakkan bahkan dibunuh hidup-hidup.

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ (58) يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (59)

Baca Juga:

Maulid Nabi Muhammad Saw : Kelahiran Sang Cahaya

Inti dari Maulid Nabi Muhammad Saw adalah Meneladani Kepribadiannya

Maulid Nabi: Meneladani Rasulullah saw; Upaya Menegakkan Misi Utama Kenabian

Refleksi Maulid Nabi dan Spirit Menjaga Lingkungan

“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.”

Jika para bapak diberi kabar (kata bisyārah dalam bahasa Arab memiliki arti kabar gembira, maka jika penerima kabar masih menganggapnya kabar buruk itu semata karena kejahilan dan kedunguannya) bahwa anak yang lahir dari rahim istrinya adalah perempuan maka muka mereka merah padam, marah karena tak kuat menanggung malu telah memiliki keturunan berjenis kelamin perempuan. Selanjutnya orang tuanya akan menanggung malu seumur hidup atau mengubur bayi perempuannya hidup-hidup agar bisa mengangkat aib itu. Na’ūdzubillah.

Perayaan Kelahiran Nabi

Kelahiran Nabi Muhammad menjadi pertanda awal pembebasan stigma hina tersebut. Ada seorang teman bertanya mengapa yang dirayakan adalah kelahiran Muhammad bukan kelahiran Nabi Muhammad  SAW(sebagai utusan Tuhan), jawabannya sangat sederhana, karena Muhammad sejak lahir sudah membawa misi kemanusiaan, menyebarkan perdamaian dan persatuan justru itu dilakukannya jauh sebelum ia diperintah menyampaikan misi keagamaan.

Termasuk bersikap adil pada manusia, laki-laki dan perempuan. Tidak ada yang lebih diunggulkan satu di atas yang lainnya kecuali yang lebih kuat takwanya dan itu hanya Allah Yang Tahu, manusia tidak mungkin mampu.

Pada tahap selanjutnya setelah turun risalah pada Nabi Muhammad dihapuslah perbudakan sedikit demi sedikit, Nabi kita adalah figur manusia yang tidak gegabah apalagi grusa-grusu, menyampaikan perintah dengan pelan dan santai. Selalu melalui tahapan/gradually yang membuat hati orang-orang yang didakwahi ketika itu mudah menerima, contoh misalnya sampai sekarang perbudakan tidak lagi dipraktikkan.

Ajaran yang dibawa pertama kali adalah mengesakan Allah, menanamkan keyakinan bahwa tidak ada yang patut disembah selain Allah, tidak ada yang layak diagungkan selain Allah. Ajaran tauhid ini berkelindan erat dengan penghapusan marginalisasi perempuan. Maka memperingati kelahiran Nabi adalah memperingati kelahiran perempuan secara merdeka dan utuh sebagai manusia yang berhak menyeru pada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran sebagaimana laki-laki.

Pemanusiaan Perempuan

Memperingati maulid Nabi berarti mengingatkan kita (perempuan) untuk tidak merasa seperti budak dan tuannya adalah laki-laki, dan mengingatkan lelaki untuk tidak memperbudak perempuan walaupun dengan seminim-minimnya sikap perbudakan. Namun yang semakin memperparah keadaan adalah di bawah alam sadar perempuan sendiri masih menganggap dirinya berada di bawah posisi laki-laki.

Teman saya pernah berkata saat saya berkata bahwa setelah milik Tuhan tubuh perempuan adalah milik dirinya sendiri, kalimat Riffat Hassan yang dipopulerkan oleh ibu Nur Rofi’ah, “Bukannya tubuh perempuan setelah milik Tuhan adalah milik ayahnya lalu berpindah ke pemilikan suaminya dan dirinya”

Saya setuju jika yang ia maksud adalah pengabdian dalam bentuk taat agar tidak disebut durhaka misalnya, tapi statemen itu akan berdampak tidak baik jika yang dimaksudkan adalah pengabdian sepenuhnya pada ayah dan suami tanpa pertimbangan kebahagiaan diri perempuan sendiri dalam mendapatkan hak-hak kemanusiaannya, seperti bahagia dalam menempuh pendidikan sampai tingkat tertinggi, bahagia dalam beribadah dan terutama bahagia menjalani hidup.

Sehingga, sebagai penulis saya berharap bulan Maulid Nabi tidak hanya berbagi berkat makanan namun juga pemahaman tentang kemerdekaan terhadap eksistensi dan kehidupan perempuan seutuhnya. []

 

Tags: islamkemanusiaanMaulid NabiperempuanSejarah Nabi
Nur Kholilah Mannan

Nur Kholilah Mannan

Terkait Posts

Maulid Nabi Muhammad

Maulid Nabi Muhammad Saw : Kelahiran Sang Cahaya

28 September 2023
maulid nabi

Inti dari Maulid Nabi Muhammad Saw adalah Meneladani Kepribadiannya

28 September 2023
Dakwah

Berdakwahlah dengan Tanpa Kekerasan

27 September 2023
Pluralisme

Pluralisme: Kata Kunci Mengatasi Konflik

27 September 2023
Kerja

Hak Tenaga Kerja dalam Al-Qur’an

27 September 2023
Etika Sufi

Etika Sufi Ibn Arabi (3): Mencintai Tuhan dengan Merajut Kerukunan

27 September 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • maulid nabi

    Refleksi Maulid Nabi dan Spirit Menjaga Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Maulid Nabi: Meneladani Rasulullah saw; Upaya Menegakkan Misi Utama Kenabian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berdakwahlah dengan Tanpa Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hak Tenaga Kerja dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eco Jihad Ala Pandawara Menjadi Motor Penggerak Partisipasi Masyarakat untuk Menjaga Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Maulid Nabi Muhammad Saw : Kelahiran Sang Cahaya
  • Inti dari Maulid Nabi Muhammad Saw adalah Meneladani Kepribadiannya
  • Maulid Nabi: Meneladani Rasulullah saw; Upaya Menegakkan Misi Utama Kenabian
  • Refleksi Maulid Nabi dan Spirit Menjaga Lingkungan
  • Berdakwahlah dengan Tanpa Kekerasan

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist