• Login
  • Register
Rabu, 29 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Media Sosial di Masa Pandemi dan Teladan Mbak Alissa Wahid Sebagai Best Sosial Media Movement 2020

Melalui media sosial, mereka mampu mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan-gerakan sosial yang berdampak positif bagi sesama manusia. Dari 16 orang penerima People Of The Year Tahun 2020 dengan 5 kategori, hanya 3 perempuan yang ditetapkan sebagai nominator dan mendapat penghargaan tersebut. Salah satunya adalah Mbak Alissa Wahid dengan Jaringan Gusduriannya.

Vevi Alfi Maghfiroh Vevi Alfi Maghfiroh
27/11/2020
in Aktual, Figur
0
152
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perkembangan teknologi dan informasi menghadirkan media sosial yang terus meningkat popularitasnya. Dengan media sosial setiap orang bisa saling terhubung dan menjalin percakapan, membangun komunitas, bahkan melakukan aksi-aksi sosial. Apalagi di masa pandemi covid-19 yang sudah berlangsung hampir satu tahun ini, dengan anjuran pembatasan aktifitas sosial dan berbagai aturan protokol kesehatan, media sosial menjadi dunia virtual baru bagi semua orang.

Hal ini berdampak pada peningkatan pengguna media sosial dan internet di tingkat global. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hendra Junawan dengan judul ‘Eksistensi Media Sosial Youtube, Instagram, dan Whatsapp di tengan Pandemi Covid-19 di Kalangan Masyarakat Virtual Indonesia menyebutkan bahwa Indonesia merupakan pengguna internet terbesar ke-3.

Penggunaan internet di Indonesia mengalami lonjakan sekitar 17.3% juta dari 64% dari total penduduk Indonesia. Mayoritas pengguna menggunakan ponsel sebanyak 171 juta atau setara dengan 98%. Eksistensi dari berbagai media sosial juga mengalami peningkatan dalam masa pandemi covid-19 ini.

Di tengah pandemi dan meningkatnya penggunaan media sosial, tentu saja memiliki nilai positif baik sebagai media komunikasi maupun media promosi bagi para pedagang yang terdampak covid-19. Namun dampak negatif juga tidak bisa dihindari, maraknya berita hoax, ujaran kebencian, pencurian data privasi, hingga penipuan dan pencurian yang dilakukan menggunakan media sosial menjadi hal yang sering terjadi.

Namun tak jarang aksi-aksi sosial juga bermula dari media sosial. Di masa yang serba sulit ini, masih banyak juga orang yang melakukan gerakan sosial baik secara individu maupun kelompok untuk menggerakkan dan membantu satu sama lain. Penggunaan media sosial sebagai aksi sosial inilah yang kemudian menjadi salah satu kategori People Of The Year Tahun 2020 Metro TV dengan kategori Best Sosial Media Movement 2020.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Fenomena Personality Red flag, Keren-kerenan atau Normalisasi Toxic Relationship?
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber
  • Content Creator atau Ngemis Online?
  • Akun Instagram Kampus Cantik, Sebuah Bentuk Glorifikasi Seksisme Bagi Perempuan

Baca Juga:

Fenomena Personality Red flag, Keren-kerenan atau Normalisasi Toxic Relationship?

Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

Content Creator atau Ngemis Online?

Akun Instagram Kampus Cantik, Sebuah Bentuk Glorifikasi Seksisme Bagi Perempuan

Ada lima nominator yang ditetapkan sebagai penerima penghargaan karena dedikasinya dalam menggerakkan aksi-aksi sosial di media sosial. Pertama, Dokter Share yang digawangi oleh dr. Lie. A. Darmawan dengan rumah sakit apungnya yang telah membantu lebih dari sepuluh ribu orang di daerah terpencil yang membutuhkan pertolongan medis.

Kedua, Tangan di atas yang digawangi oleh Badroni Yuzirman bergerak untuk mencipatakan pengusaha sukses yang tangguh dan berkontribusi bagi peradaban. Ketiga, Yayasan Cinta Anak Bangsa yang didirikan oleh Veronica Colondam ini fokus pada pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Keempat, Rumah Perubahan yang digagas oleh Prof. Rhenald Kasali. Kelima, Jaringan Gusdurian yang dikomandoi oleh Mbak Alissa Wahid yang bertujuan untuk mengelola kerja-kerja Jaringan Gusdurian di bidang tanggap bencana, pemberdayaan sosial ekonomi serta pengorganisasian relawan dalam semua isu kemanusiaan dan keadilan.

Melalui media sosial, mereka mampu mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan-gerakan sosial yang berdampak positif bagi sesama manusia. Dari 16 orang penerima People Of The Year Tahun 2020 dengan 5 kategori, hanya 3 perempuan yang ditetapkan sebagai nominator dan mendapat penghargaan tersebut. Salah satunya adalah Mbak Alissa Wahid dengan Jaringan Gusduriannya.

Jaringan Gusdurian lahir setelah Gus Dur wafat. Banyak kelompok-kelompok yang sebelumnya dibela oleh Gus Dur, mereka datang dan menyampaikan perasaannya tentang siapa yang akan membela mereka setelah kepergian Gus Dur. Hal ini kemudian menggugah hati Mbak Alissa untuk menghubungi dan mengumpulkan murid-murid Gus Dur untuk melanjutkan perjuangan beliau.

Hingga saat ini, Jaringan Gusdurian ada di seluruh penjuru Indonesia. Ada ribuan orang yang merasa dirinya mengambil inspirasi dari perjuangan Gus Dur dan berusaha untuk merawat perjuangan itu untuk Indonesia. Juga ada Guru dan murid-murid Gus Dur di berbagai tempat di belahan dunia yang akhirnya menjadikan media sosial sebagai sarana untuk mempertemukan dan menjalin kedekatan antar Gusdurian, sekaligus tempat untuk menyuarakan nilai-nilai yang diperjuangkan.

Di media sosial, Jaringan Gusdurian fokus pada isu kemanusiaan dan isu keadilan. Gusdurian berkontribusi dalam menyelesaikan beberapa persoalan mayoritarisme yang ada di Indonesia. Yaitu kasus dimana jika ada kelompok mayoritas yang melakukan tindakan-tindakan melanggar hak konstitusi warga minoritas.

Salah satu isu kemanusiaan yang dilakukan terutama di masa covid seperti yang disampaikan Mbak Alissa dalam wawancara di Metro TV, Gusdurian  telah membuka 68 posko di 68 kota untuk membagikan sumbangan sembako dan berbagai kebutuhan masyarakat untuk didistribusikan melalui gerakan teman-teman gusdurian ini.

Untuk mendapatkan banyak partisipasi dari masyarakat, jaringan ini menggunakan media sosial untuk melibatkan banyak tokoh masyarakat yang berkenan membantu dan mengumpulkan dana, sehingga dana dari masyarakat tersebut bisa dihimpun dan dibagikan kembali pada orang yang membutuhkan.

Semua aksi dan gerakan sosial dari Jaringan Gusdurian yang dikomandani oleh Mbak Alissa ini kita dapat belajar, bahwa siapapun baik laki-laki maupun perempuan bisa berkontribusi untuk orang banyak. Dari apa yang telah dilakukan Mbak Alissa dengan jaringannya, ia telah memberi pesan sosial kepada kita semua bahwa nilai seseorang tidak terletak pada jenis kelamin, melainkan pada kebermanfaatan dan kontribusinya bagi sesama.

Sebagaimana pesan dari hadist Riwayat ath-Thabrani dalam Mu’jam al-Ausath, ‘Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” []

 

Tags: bulan gus durGerakan Kemanusiaanhaul gus durJaringan Gusdurianmedia sosialPerempuan Inspiratif
Vevi Alfi Maghfiroh

Vevi Alfi Maghfiroh

Mahasiswa Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Terkait Posts

Puasa Dalam Perspektif Psikologi

Puasa Dalam Perspektif Psikologi dan Pentingnya Pengendalian Diri

28 Maret 2023
Ulama Perempuan Perekat Kerukunan

Nyai Pinatih: Sosok Ulama Perempuan Perekat Kerukunan Antarumat di Gresik

27 Maret 2023
Perempuan Ngaji

Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

27 Maret 2023
Asy-Syifa Binti Abdullah

Asy-Syifa Binti Abdullah: Ilmuwan Perempuan Pertama dan Kepala Pasar Madinah

24 Maret 2023
Peminggiran Peran Perempuan

Siti Walidah: Ulama Perempuan Progresif Menolak Peminggiran Peran Perempuan

21 Maret 2023
Zakat Perempuan Korban Kekerasan

Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

20 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sittin al-‘Adliyah

    Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggali Nilai-nilai Tradisi di Bulan Ramadan yang Mulia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Pada Awalnya Asing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Pada Awalnya Asing
  • Jalan Tengah Pengasuhan Anak
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist