• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Mencari Nafkah itu Teladan dari Siti Khadijah. ra

Mubadalah Mubadalah
28/08/2016
in Aktual
0
Teladan dari Siti Khadijah

Teladan dari Siti Khadijah

135
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id- Di antara teladan dari Siti Khadijah adalah ia tetap mandiri dan mencari nafkah sebagai seorang perempuan. Ini merupakan sebuah kebanggaan dan bentuk kemandirian perempuan.

“Sungguh bangga jika perempuan bisa membantu suaminya mencari nafkah, meskipun tidak banyak”.

Itulah kira-kira testimony yang disampaikan oleh salah satu anggota Sekolah Perempuan Gemblengan Wonosobo. Saat ditanya kenapa mereka mengusulkan materi tentang ekonomi kreatif?. Jawabanya sederhana, mereka ingin agar dapat meringankan beban suaminya dalam mencari nafkah. Namun jika kita ajak diskusi lebih jauh, sebenarnya tidak hanya ingin meringankan beban suaminya namun ingin mengekspresikan dirinya di ruang-ruang publik. Minimal bia berkumpul di komunitasnya.

Di tengah masyarakat yang masih kuat budaya patriarkhinya, terkadang sebagian masyarakat masih mempersoalkan perempuan yang bekerja. Karena merasa yang laki-laki sudah bekerja maka dia tidak diperbolehkan bekerja

Di tengah masyarakat yang masih kuat budaya patriarkhinya, terkadang sebagian masyarakat masih mempersoalkan perempuan yang bekerja. Karena merasa yang laki-laki sudah bekerja maka dia tidak diperbolehkan bekerja. Apalagi ditambah dengan argumen bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan. Akhirnya yang melekat di kepala masyarakat adalah perempuan tidak boleh bekerja. Padahal jika kita mau meneladani istri Rasulullah Saw, Siti Khadijah, beliau merupakan perempuan yang luar biasa dalam berbisnis. Beliau adalah saudagar yang kaya raya, mengelola bisnis antar negara, yang menggunakan kekayaanya untuk mendukung dakwah Rasulullah Saw.

Selain itu, diakui atau tidak diakui bahwa Siti Khadijah lah yang mengajari Nabi Muhammad untuk mengelola bisnisnya. Atas tindakanya ini Siti Khadijah menjadi perempuan yang istimewa di mata Nabi Muhammad Saw. Dari cerita Siti Khadijah ini bisa diambil pelajaran jika di dalam Islam tidak ada larangan bagi perempuan untuk bekerja. Bahkan didalam al-Qur’an sendiri sering disebutkan agar laki-laki dan perempuan beramal baik untuk mendapatkan balasanya. Bekerja merupakan bagian dari beramal untuk menuju bekal beribadah. Sebagaimana yang dilakukan Khadijah, bekerja dan kaya raya, lalu menggunakan kekayaanya untuk amal dakwah Islam.

Baca Juga:

Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

Karir perempuan, dan juga laki-laki, di luar rumah, merupakan bagian dari amal shalih yang dapat apreisasi dari Allah Swt.

“Barang Siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka telah kerjakan.” (QS. An-Nahl (16:97).

Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah ra juga ada kisah mengenai perempuan yang bekerja. Ia bercerita bahwa bibinya dicerai dan keluar rumah untuk memetik kurma. Di jalan, ia dihardik seseorang karena keluar rumah pada saat iddah. Kemudian ia mendatangi Rasulullah dan menceritakan kejadian yang menimpanya. “Ya, silahkan keluar petiklah kurmamu itu. Dengan demikian kamu bisa bersedekah atau berbuat baik (kepada orang dengan kurmamu itu)”. (Sahih Muslim, no. 3794).

Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Vasektomi

    Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2
  • Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia
  • Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela
  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID