• Login
  • Register
Kamis, 30 November 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Rumus Hidup Nabi Muhammad dan Elan Perdamaian Universal

Ya Muhammad, satu tanganku menjunjung tinggi keadilan dan pluralisme, sambil tanganku yang satunya menudingkan kebencian kepada pihak intoleran

M. Naufal Waliyuddin M. Naufal Waliyuddin
19/10/2022
in Hikmah
0
Rumus Hidup Nabi

Rumus Hidup Nabi

387
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di masa ketika sudah dianut banyak orang, Nabi Muhammad masih setia dan disiplin untuk tidak serakah dengan rumus hidup Nabi yang sederhana namun revolusioner. Rumus hidup Nabi itu terkandung di dalam ungkapan sederhana “berhenti sebelum kenyang“—tidak hanya kenyang jasmani, namun juga dari kenyang politik, kenyang kultural, kenyang eksistensial dan segala kenyang-kenyang kebendaan temporer lainnya.

Suatu rumus hidup Nabi bertransformasi yang mengandung ilmu kesehatan multi-dimensi (psikologis, fisiologis dan harmoni kosmologis). Sebuah formula pendidikan interdisiplin buat manusia yang mampu mencegahnya agar tak binasa oleh keserakahannya sendiri.

Budaya menahan diri pula terpendar dari peristiwa Thaif saat ia terlempari batu dan kotoran oleh penduduk sana. Nabi Muhammad memilih untuk visioner, siapa tahu anak-cucu mereka berkesempatan mereguk penyadaran ini. Satu sikap yang mungkin akan masyarakat modern tuduh sebagai utopian, irrasional.

Tapi ia tetap, Muhammad men-tidak-kan tawaran malaikat yang ingin menimpakan gunung ke kaum tersebut. Terbukti dengan ketekunannya, konsistensi dan kesabaran, hal itu menjadi nyata terkabul. Barangkali sekelumit fragmen hidupnya itu yang mempengaruhi penyair besar Jerman, Johann Wolfgang von Goethe semasih muda, menuliskan himne Mahomets Gesang.

Daftar Isi

    • Intisari Ihram
  • Baca Juga:
  • Nabi Muhammad Saw Pun Menghormati Orang yang Beda Agama
  • Tadarus Subuh: Rasulullah SAW sebagai al Rahmah al Muhdah
  • Manusia Terbaik adalah yang Paling Banyak Istrinya, Benarkah?
  • 5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili
    • Kemuliaan Nabi Muhammad SAW

Intisari Ihram

Semangat, dan rumus hidup Nabi yang berorientasi pada keabadian, membawa kita agar membaca Muhammad. Umpamanya dalam intisari ihram, bahwa setiap manusia perlu mentransendensikan dirinya melampaui rumbai-rumbai gelar, sematan pangkat, jabatan, kedudukan politis, kelas sosial. Lantas berubah menjadi “sama rata sama rasa” di hadapan-Nya. Bahwa pada prinsipnya kita sama-sama manusia yang hanya terlapisi sehelai kain putih dan tanpa jahitan sama sekali.

Baca Juga:

Nabi Muhammad Saw Pun Menghormati Orang yang Beda Agama

Tadarus Subuh: Rasulullah SAW sebagai al Rahmah al Muhdah

Manusia Terbaik adalah yang Paling Banyak Istrinya, Benarkah?

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

Aspek-aspek kehidupan perlu kita orientasikan untuk menuju rahmatan lil-‘alamin, yang di dalamnya mencakup spektrum sangat luas (manusia, alam semesta, dan Tuhan sebagai pusatnya); melingkupi kemanusiaan, pemeliharaan lingkungan, ghiroh penempaan spiritual. Tidak hanya sebatas rahmatan lil-‘arabiyin, lil-muslimin, lil-jawiyyin dan seterusnya.

Bukan saja sebangsa, sesuku, seagama, apalagi separtai, seormas, sealmamater, sekomunitas. Tapi semua, hewan, tetumbuhan, tanah, udara, air, cakrawala, mentari, langit, dan bahkan tidak hanya di bumi, melainkan seluruh semesta raya.

Tapi, ya Muhammad. Agaknya terlalu naif aku memuji-mujimu di bibir sambil masih tetap meneladani Abu Jahal dalam tindakan dan pikiranku. Strategi hidupmu yang nir-keserakahan sama sekali jauh dibandingkan kekancilan dan keiblisan watak perilakuku. Politikmu nan bijak masih sulit kujangkau melampaui rasialisme cebong-kampret negeri batinku.

Kemuliaan Nabi Muhammad SAW

Keikhlasanmu, puasamu, keuletan dzikir dan istighfarmu, bagai dasar bumi dan ujung langit dengan kepongahan, kedangkalan, dan pelampiasan berahi nafsu-nafsu materialisme dalam lubuk jiwaku. Laku prihatinmu, thariqoh berperih-pedih hidupmu yang masih rela tidur di atas sesobek pelepah kurma hingga ada jejak goresan di pipimu, yang kemudian membuat Ibnu Mas’ud yang sedang melintas terheran, “ini orang menguasai seantero jazirah Arab, tapi hidupnya seperti ini.”

Kemuliaan itu adalah semesta agung dibandingkan debu-debu kerdil nan hina dari sikapku yang tolol, serta tidak sadar bahwa aku ini tolol.

Ya Muhammad, satu tanganku menjunjung tinggi keadilan dan pluralisme, sambil tanganku yang satunya menudingkan kebencian kepada pihak intoleran. Mulut hati, mulut jasmaniku fasih mengkampanyekan perdamaian dunia. Namun sambil diam-diam aku menyumpah dan mendeklarasikan perang terhadap sekelompok manusia lain yang berbeda denganku.

Muhammad, sanggupkah aku menirumu? Bisakah aku meneladanimu? Mampukah aku memuhammadkan segala tindak-tanduk hidupku yang kebak dosa dan maksiat ini, yang seakan-akan aku mengemis neraka untuk diriku sendiri?

Ya Rasuli, ya Habibi, akan jadi apalah umatmu satu ini jika tidak engkau ciprati denga cahya suci-Nya. Perkenankan aku, sekali lagi, untuk meneguhi keislamanku mulai dari awal lagi. Mulai dari nol lagi. Setiap hari, setiap nafas, sampai ajal menjemputku nanti.[]

Tags: Akhlak NabikeislamanMaulid NabiNabi Muhammad SAWRefleksiSunah Nabi
M. Naufal Waliyuddin

M. Naufal Waliyuddin

Founder metafor.id. Peneliti swadaya seputar generasi muda dan sosial keagamaan. Alumni Tasawuf Psikoterapi dan Interdisciplinary Islamic Studies. Pegiat literasi dan seni yang kerap menulis dengan nama pena Madno Wanakuncoro.

Terkait Posts

pernikahan bukan solusi

Pernikahan Bukan Solusi untuk Meminimalisir Kekerasan Seksual

29 November 2023
Rahmah

Tadarus Subuh: Rasulullah SAW sebagai al Rahmah al Muhdah

28 November 2023
Asma al-Murabit

Asma Al-Murabit: Perempuan Ulama yang Menuntut Pembebasan Kaum Perempuan

27 November 2023
Insecure

Sering Insecure? Mari Memahami Makna QS At-Tin Ayat 4 Dengan Cermat!

27 November 2023
Asma al-Murabit

Kritik Asma Al-Murabit kepada Orang yang Melemahkan Perempuan

27 November 2023
Asma al-Murabit

Mengenal Lebih Dekat Asma al-Murabit

27 November 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anxiety

    Menyikapi Anxiety dengan Romanticizing Life ala Stoicisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menguak Dalih Kekerasan Israel lewat Topeng Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan: Air Mata Ibu Tak Akan Pernah Reda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Birrul Awlad: Berbuat Baik pada Anak Tanpa Syarat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingkah Laki-laki Terlibat dalam Penghapusan Kekerasan Seksual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hadapi Tantangan Abad ke-2: Lakpesdam Menyelenggarakan Muktamar Pemikiran NU
  • Menilik Pendekatan Tafsir Ala Qiraah Mubadalah
  • Nyai Fadilah Munawwaroh: Ulama Perempuan Muda yang Aktif Menyuarakan Bahaya Perkawinan Anak
  • Seni Hidup Berdampingan dengan Orang yang Menyebalkan
  • Islam Ajarkan untuk Bersikap Toleransi dengan Mereka yang Berbeda Agama

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist