• Login
  • Register
Rabu, 22 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Mengenali Helicopter Parenting terhadap Perkembangan Anak (Part 2)

Biarkan anak tumbuh dengan baik, seperti halnya tanaman beri ia asupan nutrisi untuk tumbuh sebagaimana mestinya. Yakni dengan cara memberikan stimulasi yang cocok bagi anak

Hermia Santika Hermia Santika
29/08/2022
in Keluarga
0
Helicopter Parenting

Helicopter Parenting

291
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Berdasarkan artikel sebelumnya “Mengenali Helicopter Parenting terhadap Perkembangan Anak (Part I)” terkait pengertian, ciri serta dampak overparenting terhadap perkembangan anak, jelas sekali memberikan penyadaran bagi para orang tua ataupun calon orang tua akan pentingnya pemahaman overparenting atau yang kita kenal juga dengan istilah helicopter parenting.

Maka untuk menghindari perilaku tersebut Ibu Pritta Tyas Pangestuti di akhir video parentalk.id memberikan tips yang bisa orang tua lakukan. Supaya para orang tua tetap optimal dalam pengasuhan bagi buah hati tercinta. tipos itu antara lain:

Pertama, berikan anak kepercayaan, mom and dan percayalah bahwa anak membutuhkan waktu untuk eksplorasi, belajar dan berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri. Jadi ketika anak bermain sesuatu jangan terburu-buru untuk menawarkan bantuan kecuali jika mereka sudah frustasi menghadapi kesulitannya.

Daftar Isi

    • Ciptakan Lingkungan Rumah Ramah Anak
  • Baca Juga:
  • Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?
  • Polemik Pembahasan Childfree Hingga Hari Ini
  • Mati Mencari Nafkah untuk Keluarga, Lebih Baik daripada Mati Berjihad
  • Ibu Rumah Tangga: Benarkah Pengangguran?
    • Bekali Anak Berani Hadapi Konflik

Ciptakan Lingkungan Rumah Ramah Anak

Kedua, menyetting lingkungan rumah supaya segala aktivitas yang dilakukan anak bisa ia lakukan sendiri dan minim akan bantuan. Misal simpan segala barang barang yang anak gunakan di tempat yang ia bisa raih atau lakukan. Contoh simpan baju, handuk , sikat giginya atau kebutuhan pribadi lain anak di tempat yg sekiranya bisa ia jangkau dengan aman sehingga dalam melakukan rutinitas mereka minim atau tidak butuh bantuan mom and dad.

Ketiga, beri anak tanggungjawab seperti pekerjaan rumah, misal jika anak sudah memasuki usia 2 sampai 3,5 tahun sudah mulai bisa orang tua belikan sapu kecil atau lap kecil sehingga jika anak menumpahkan sesuatu sehingga kotor maka ia bisa membersihkannya dengan bimbingan parents juga.

Baca Juga:

Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?

Polemik Pembahasan Childfree Hingga Hari Ini

Mati Mencari Nafkah untuk Keluarga, Lebih Baik daripada Mati Berjihad

Ibu Rumah Tangga: Benarkah Pengangguran?

Ajari mereka untuk bagaimana membersihkan dengan menggunakan sapu. Atau ajari anak melap air yang ia tumpahkan dengan tidak menginjak air yang tumpah. Lalu beri ia pengertian hal tersebut agar ia tidak terjatuh dan lain sebagainya. Dengan langkah-langkah ini, kita mengajarkan anak agar besrikap mandiri dan bertanggungjawab terhadap diri mereka.

Keempat, beri kesempatan anak bersosialisasi dengan resiko anak akan berkonflik, ketika berkonflik/berantem dengan teman misal ketika mainannya direbut, ketika main tidak mau gantian, atau mungkin ada temannya yang pukul punggungnya dll, maka sebagai orang tua tugasnya bukan menarik anak supaya menghindari konflik. Akan tetapi bekali anak untuk supaya ia mampu dan berani menghadapi konflik.

Bekali Anak Berani Hadapi Konflik

Misal  bekali anak dengan nasihat contoh katakan nak, dek, atau kakak jika di sekolah ada teman yang pukul kamu, langsung bilang yah ke ibu guru. Jadi dari situ anak belajar jika ada sesuatu yang membahayakan atau mengancamnya di sekolah maka semestinya ia lapor kepada pihak yang berwenang di tempat itu (guru). Jangan katakan jauhi dia jangan berteman lagi dengan dia itu malah tidak memberikan solusi, dan anak tidak belajar seharusnya yang ia lakukan pada saat menghadapi konflik.

Mom and dad, anak Ibarat tanaman kecil yang harus tumbuh dengan nutrisi, cahaya matahari, serta air yang cukup. Sehingga tanpa harus kita menjaga dan menutup tanaman dengan rapat agar tidak ada yang menginjak.  Artinya parents tidak terlalu over dalam hal pengasuhan terhadap anak.

Jadi, biarkan anak tumbuh dengan baik, seperti halnya tanaman beri ia asupan nutrisi untuk tumbuh sebagaimana mestinya. Yakni dengan cara memberikan stimulasi yang cocok bagi anak. Kita biarkan anak bereksplorasi, mandiri, termasuk untuk gagal. Sehingga dengan demikian anak akan tumbuh dengan akar yang kuat atau kepribadian yang kuat. Happy and enjoy your parenting yaaa parents! []

Tags: anakHelicopter Parentingkeluargaorang tuaparentingpola asuh
Hermia Santika

Hermia Santika

Mahasiswa/KOPRI PMII Rayon Psikologi Cabang Kabupaten Bandung

Terkait Posts

Marital Rape

Marital Rape itu Haram, Kok Bisa?

21 Maret 2023
Dinafkahi Istri

Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?

20 Maret 2023
Generasi Strawberry

Self Diagnose, Parenting, dan Labelling: Penyebab Munculnya Generasi Strawberry

16 Maret 2023
Positive Vibes Keluarga

Pentingnya Kesalingan Membentuk Positive Vibes Keluarga

15 Maret 2023
Akhlak Mulia dalam Rumah Tangga

Tiket Masuk Majlis Rasulullah Saw adalah Akhlak Mulia dalam Rumah Tangga

14 Maret 2023
Terburu-buru Segera Menikah

Bestie, Jangan Terburu-buru untuk Segera Menikah

11 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menjadi Minoritas

    Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rahmat Allah Swt Untuk Orang Islam dan Orang Kafir
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist