• Login
  • Register
Jumat, 3 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Buku

Menjaga Kewarasan Perempuan Muslim

Islam selalu hadir lebih nyata lagi di telinga, mata, serta aliran darah saya di dalam sebuah ide bernama feminisme. Feminisme yang dalam banyak situasi sebetulnya bermakna keadilan. Keadilan hakiki untuk semua manusia.

Andi Nur Faizah Andi Nur Faizah
04/11/2020
in Buku, Rekomendasi
0
267
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Manusia saja yang kemudian menambah-nambahi beban kepada perempuan. Bahwa katanya, perempuan berjilbab lebih taat pada suami, lebih baik, lebih bersinar, lebih ini, lebih itu. Kenyataannya tidak sama sekali. Pergulatan hati dengan iman yang naik turun setiap hari itu lebih ribet dari sekadar selembar kain di kepala. Kita tidak bisa menghakimi amal seorang perempuan lebih banyak atau lebih sedikit dari kerudung yang ia pakai.

Pemakaian kerudung pada perempuan kerap kali menjadi pergulatan yang tidak ada habisnya. Tubuh perempuan tidak hanya menjadi persoalan bagi dirinya sendiri, namun terdapat campur tangan masyarakat dan lingkungan sosial yang turut mengatur serta mengontrol tubuh perempuan.

Tidak jarang orang-orang yang mengungkapkan dirinya hijrah justru melakukan penghakiman dan merasa paling benar untuk mengkritik orang lain. Padahal Islam itu sendiri tidaklah eksklusif, bersifat terbuka, demokratis, dan ramah terhadap perempuan. Kegelisahan tersebut tertuang di dalam buku Kalis yang ditulis secara ringan untuk dibaca oleh kalangan muda.

Muslimah yang Diperdebatkan adalah kumpulan tulisan Kalis dari mojok.co yang berisi tentang Islam dan Perempuan, serta fenomena perempuan Islam yang dilihat dari perspektif feminisme. Banyak hal menarik yang dibahas oleh Kalis, seperti kerudung yang bersertifikat MUI, ulama perempuan untuk kesetaraan gender, gerakan Indonesia tanpa pacaran yang terasa basi, hingga dukungan terhadap RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS). Buku ini terdiri dari 26 artikel yang akan memperkaya pembaca terkait ketubuhan perempuan, Islam, dan feminisme.

Salah satu artikel berjudul “Hikayat Merek dan Studi Iklan: Pesan-Pesan untuk Kontes Hijab Hunt” sangat menarik untuk disimak. Dalam tulisan tersebut, Kalis mengkritisi bagaimana pasar diciptakan dengan landasan halal dan syariah. Produk yang merupakan sponsor dari audisi HijabHunt secara nyata menggunakan label agama agar produknya laris di pasaran perempuan muslim Indonesia.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati
  • Kisah Saat Nabi Khidr As Menemui Pelayan Perempuan
  • Pandangan Abu Syuqqah Tentang Isu Kesetaraan Gender

Baca Juga:

Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

Kisah Saat Nabi Khidr As Menemui Pelayan Perempuan

Pandangan Abu Syuqqah Tentang Isu Kesetaraan Gender

“FYI aja yah, strategi pemasaran yang membuat bias sakralitas nilai agama dan spiritualitas ini memang sedang marak di Indonesia, lho… Dengan tren seperti ini, kita tinggal menunggu munculnya sabun hijaber, pasta gigi hijaber, hingga deodorant hijaber.” (hlm. 32-33).

Ungkapan Kalis tersebut sebetulnya sangat relevan dengan feminisme post-modern mengenai tubuh perempuan. Terdapat tipe tubuh yang lebih diterima, dinormalisasikan, dihirarkikan, dan hal tersebut membangun konstruksi identitas (Prabasmoro, 2003).

Dengan kata lain, kontes hijaber tidak lebih dari komoditas yang menampilkan identitas perempuan muslim jelita dengan produk yang serba halal. Bagi Kalis, muslimah tidak harus cantik sempurna (sebagaimana yang ditampilkan oleh media) dan perempuan semestinya memiliki otoritas untuk membeli produk apapun sesuai dengan kemampuan ekonominya masing-masing.

Secara keseluruhan tulisan-tulisan di dalam buku ini sangat menarik untuk disimak karena sangat membuka wawasan mengenai fenomena sosial perempuan muslim. Tulisan Kalis sarat akan nilai-nilai toleransi, keberagaman, kesetaraan, serta keadilan yang mengajak pembacanya untuk tetap waras dan arif dalam melihat persoalan perempuan muslim. Lewat celotehannya yang apik, buku ini wajib untuk dibaca!

Islam selalu hadir lebih nyata lagi di telinga, mata, serta aliran darah saya di dalam sebuah ide bernama feminisme. Feminisme yang dalam banyak situasi sebetulnya bermakna keadilan. Keadilan hakiki untuk semua manusia. []

Judul buku:Muslimah yang Diperdebatkan
Pengarang:Kalis Mardiasih
Penerbit:Buku Mojok
Tahun terbit:2019
Dimensi buku:14 x 20 cm
Harga buku:Rp 78.000

 

Via: http://perempuanpeduli.com/menjaga-kewarasan-perempuan-muslim-melalui-celotehan-kalis/?fbclid=IwAR31l-tX-8_qrUgPLIWYlI9bHB2ao57ae2VjjK9BTWc
Tags: bukufeminismeGenderislamkalis mardiasihperempuan
Andi Nur Faizah

Andi Nur Faizah

Bekerja di Swara Rahima Jakarta

Terkait Posts

Satu Abad NU

Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

3 Februari 2023
Nikah di KUA

Salingers, Yuk Normalisasi Nikah di KUA

2 Februari 2023
Akhlak Manusia

Akhlak Manusia Sebagai Ruh Fikih

1 Februari 2023
Aborsi Korban Perkosaan

Ulama Bolehkan Aborsi Korban Perkosaan

31 Januari 2023
Tradisi Tedhak Siten

Menggali Makna Tradisi Tedhak Siten, Benarkah Tidak Islami?

29 Januari 2023
Fatwa KUPI

Menanti Hasil Fatwa KUPI dari Kokohnya Bangunan Epistemologi Part II-Habis

28 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Satu Abad NU

    Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Ibn Hazm aẓ-Ẓahiri Terhadap Ulama yang Membolehkan Pernikahan Tanpa Wali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Nabi Khidr As Menemui Pelayan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nabi Saw Menyambut Ceria Kehadiran Anak Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab Menurut Para Ahli
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist