• Login
  • Register
Sabtu, 2 Desember 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hukum Syariat

Menyemai Moderasi Beragama Melalui Persaudaraan Sejati Part I

Di Indonesia tentu ada persaudaraan ke-muhammadiyah-an, persaudaraan ke-Persis-an, persaudaraan ke Syi'ah-an dan masih banyak lagi yang lainnya

Imam Nakhai Imam Nakhai
19/01/2022
in Hukum Syariat
0
Eisegesis

Eisegesis

74
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam tradisi NU dikenal empat model persaudaraan sejati, yaitu [1] al ukhuwwah an-nahdhiyah ( الأخوة النهضية ), [2] al-Ukhuwwah al-Islamiyah wal Imaniyyah (الأخوة الإسلامية والإيمانية), [3]  al-ukhuwwah al-wathaniyyah (الأخوة الوطنية) dan [4] al Ukhuwwah al-baysariyah-al-Insaniyyah ( الأخوة البشرية والإنسانية).

Al ukhuwwah an-nahdhiyah ( الأخوة النهضية ) adalah persaudaraan yang diikatkan oleh kesamaan dalam organisasi ke NU-an. Persaudaraan yang didasarkan pada kedekatan dan kesamaan komonitas atau organisasi banyak sekali terjadi di Indonesia dan juga belahan Negara lainnya.

Di Indonesia tentu ada persaudaraan ke-muhammadiyah-an, persaudaraan ke-Persis-an, persaudaraan ke Syi’ah-an dan masih banyak lagi yang lainnya. Dalam konteks ini berlaku kaidah “Kita berbeda ibu dan bapak kandung, tapi kita saudara dalam ikatan organisasi dan komonitas”

Al-Ukhuwwah al-Islamiyah wal Imaniyyah (الأخوة الإسلامية والإيمانية) adalah persaudaraan yang diikatkan dan direkatkan oleh kesamaan keyakinan dan keimanan.  Di Indonesia hubungan yang didasarkan pada kesamaan keyakinan dan imam, cukuplah banyak. Ada Ukhuwwah Islamiyyah, Ukhuwwah Protestaniyah, Ukhuwwah Katolekiyyah, Budhiyah, Hinduiyah, Baha’iyyah, Konghucuiyyah, Sunda wiwitaniyah, dan banyak lagi agama-agama leluhur yang lahir dari pembacaan terhadap ayat-ayat Kauniyah. Dalam konteks yang kedua ini kaidah “Kita beda organisasi, beda pilihan politik, tetapi kita bersaudara dalam keyakinan dan keimanan.”

Al-ukhuwwah al-wathaniyyah (الأخوة الوطنية) adalah persaudaraan yang diikat dan direkatkan oleh kesamaan kewarganegaraan dan kebangsaan.  Dalam konteks ini berlaku kaidah “Kita beda organisasi, beda agama dan keyakinan, tetapi kita bersaudara dalam kebangsaan, bersaudara dalam naungan Indonesia.”

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Menengok Toleransi Ideal Ala Muslim dan Hindu di Pulau Lombok
  • Islam Ajarkan untuk Bersikap Toleransi dengan Mereka yang Berbeda Agama
  • Mengenal Lian Gogali: Perempuan Aktivis Perdamaian dan Toleransi dari Poso
  • Ini Ceritaku Belajar Toleransi dari Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama

Baca Juga:

Menengok Toleransi Ideal Ala Muslim dan Hindu di Pulau Lombok

Islam Ajarkan untuk Bersikap Toleransi dengan Mereka yang Berbeda Agama

Mengenal Lian Gogali: Perempuan Aktivis Perdamaian dan Toleransi dari Poso

Ini Ceritaku Belajar Toleransi dari Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama

Al Ukhuwwah al-Baysariyah-al-Insaniyyah ( الأخوة البشرية والإنسانية) adalah persaudaraan yang diikat dan direkatkan oleh kesamaan manusia sebagai ciptaan atau mahluk Allah. Ketika Sayyidina Ali bin Abi Thalib melantik Malik Bin Asytur an-Nakha’iy sebagai Qadhi di Mesir, ia berpesan padanya “Ingatlah  bahwa manusia ada dua bagian, saudaramu dalam agama atau saudaramu sesama mahluk- (الناس صنفان أخ لك فى الدين أو نظير لك فى الخلق)” Dalam konteks ini berlaku kaidah “Kita boleh berbeda dalam orang tua kandung, beda organisasi, beda agama,  beda kebangsaan, tetapi kita bersaudara dalam kemanusiaan, sama sama mahluk Allah.”

Dalam bacaan saya, ada “persaudaraan yang lebih dalam” dari model empat persaudaraan di atas yaitu persaudaraan sejiwa (الأخوة الروحية), yaitu persaudaraan yang diikatkan dan direkatkan oleh kesamaan manusia di dalam bagian ter-inti dari manusia, yaitu kesamaan ruh dan jiwa (النفس والروح).  An-Nafsu dan ar-Ruh adalah satu unsur dari kemanusiaan yang paling terdalam yang lebih banyak menjadi rahasia Tuhan. Setiap manusia diberikan dan dititipkan “Ruh Tuhan” dalam dirinya. Allah berfirman:

فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُواْ لَهُۥ سَٰجِدِينَ

(ص – 72)

Menurut “dhahir” ayat ini setiap manusia yang terkandung, dan terlahir ditiupkan dalam dirinya “Ruh Allah”. Ayat ini menurut saya memiliki makna yang sangat dalam, yaitu bahwa setiap manusia ada “Ruh Allah” dalam dirinya. Dan atas dasar inilah seluruh umat manusia bersaudara dalam Alam Ruhani. Dalam Konteks ini berlaku kaidah, kita bisa beda dalam seluruh hal, tapi kita sama sama memiliki unsur yang suci yaitu ruh Allah.” (bersambung)

Tags: KebangsaanModerasi BeragamaPerdamaianpersaudaraantoleransi
Imam Nakhai

Imam Nakhai

Bekerja di Komnas Perempuan

Terkait Posts

Single Parent Wali Nikah

Perempuan Single Parent, Berhakkah Menjadi Wali Nikah? 

31 Juli 2023
Saksi Hilal

Perempuan Sebagai Saksi Hilal dalam Pendekatan Mubadalah

28 Juli 2023
Trilogi Fatwa KUPI dalam Hukum Ihdād

Menelisik Analisa Trilogi Fatwa KUPI dalam Hukum Ihdād

13 Juli 2023
Balikan Sama Mantan Istri

Balikan Sama Mantan Istri/Rujuk Saat Ihram Haji, Bolehkah?

24 Juni 2023
Syarat Hewan Kurban

Persiapan Menjelang Iduladha, Tiga Syarat Hewan Kurban yang Harus Dipenuhi

19 Mei 2023
Pengelolaan Dana Zakat

Prinsip-prinsip Mubadalah dalam Pengelolaan Dana Zakat

6 Mei 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual

    Bukan Hanya Perempuan, Laki-laki juga Rentan Menjadi Korban Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Feminisida: Pelenyapan Nyawa yang tidak Netral Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bu Nyai Azizah, Sosok Wanita Inspiratif dari Tanah Semarang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyikapi Anxiety dengan Romanticizing Life ala Stoicisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Konflik Relasi Ibu dan Anak Perempuan (dewasa) nya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Gus Ulil: Muktamar Pemikiran NU Ke-2 Tidak Boleh Ada Lobi-lobi Politik
  • Buka Muktamar Pemikiran NU Ke-2, Gus Ulil: Mari Hadirkan Kecakapan Pemikiran Subtansif
  • Dibuka Malam Ini, Berikut Agenda Muktamar Pemikiran NU 2023
  • Menengok Toleransi Ideal Ala Muslim dan Hindu di Pulau Lombok
  • 4 Solusi Alternatif untuk Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Pesantren

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist