• Login
  • Register
Sabtu, 24 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Nyai Enik Maslahah : Perempuan Merdeka itu Terbebas dari Diskriminasi dan Kekerasan

KUPI memiliki kekuatan untuk memerdekakan perempuan dengan cara pembaharuan tafsir agama yang memberikan keadilan perempuan

Redaksi Redaksi
18/08/2022
in Aktual, Pernak-pernik
0
diskriminasi

diskriminasi

251
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Makna kemerdekaan bagi perempuan menurut jaringan ulama KUPI, Nyai Enik Maslahah adalah perempuan dapat terbebas dari diskriminasi, kekerasan, dan kemiskinan.

Agar dapat terbebas dari segala tindakan diskriminasi tersebut, lanjut kata dia, sebetulnya ulama KUPI memiliki kekuatan untuk memerdekakan perempuan.

Setidaknya, kata Nyai Enik ada lima cara untuk memerdekakan perempuan, berikut lima cara tersebut :

Pertama, KUPI memiliki kekuatan untuk memerdekakan perempuan dengan cara pembaharuan tafsir agama yang memberikan keadilan perempuan.

Kedua, KUPI mulai memperkuat dan memperluas langkah-langkah pemberdayaan perempuan yang nyata.

Baca Juga:

Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

Kritik Syaikh Al-Ghazali atas Diskriminasi Kesaksian Perempuan

Di mana sudah banyak para ulama perempuan dan jaringannya lakukan.

Ketiga, melakukan langkah advokasi kebijakan publik yang adil bagi perempuan.

Keempat, negara sudah seharusnya memberikan perlindungan dan keadilan bagi perempuan melalui kebijakan yang memiliki perspektif keadilan perempuan.

Kelima, negara juga harus membuka akses bagi perempuan bukan malah mendomestifikasi perempuan.

Senada dengan Nyai Enik Maslahah, jaringan ulama KUPI, Nyai Umdah Baroroh menyebutkan bahwa KUPI perlu mentransformasikan nilai-nilai kesetaraan dan keadilan ke seluruh level kehidupan.

Bu Nyai Umdah mengingatkan dalam mentransformasikan nilai-nilai tersebut, KUPI tidak bisa melakukannya sendiri.

Oleh karena itu, kata Bu Nyai Umdah, KUPI perlu bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar mentransformasikan nilai-nilai keadilan itu secara massif.

“Kemerdekaan bagi perempuan adalah saat kebutuhan khusus yang dialaminya dapat diakui dan dijadikan sebagai standar kehidupan di negara yang merdeka,” tegasnya. (Rul)

Tags: DiskriminasikekerasanKemiskinanNyai Enik Maslahahperempuan merdekaterbebasulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Obituari

Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

23 Mei 2025
KB perempuan

Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

23 Mei 2025
KB dan Politik

KB dan Politik Negara

22 Mei 2025
KB Modern

5 Jenis KB Modern

22 Mei 2025
Kontrasepsi

Bolehkah Dokter Laki-laki Memasangkan Alat Kontrasepsi (IUD) kepada Perempuan?

22 Mei 2025
Azl menurut Fiqh

KB dalam Pandangan Fiqh

21 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version