• Login
  • Register
Minggu, 28 Mei 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Nyai Masriyah Amva: Berdoa Melalui Puisi

Puisi buat Nyai Masriyah tak hanya merupakan pelarian ketika dilanda kegelisahan. Tetapi juga salah satu cara yang bisa mendekatkan diri kepada Tuhan

Redaksi Redaksi
25/05/2023
in Figur
0
Nyai Masriyah Amva

Nyai Masriyah Amva

684
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Menjadi pemimpin perempuan di Ponpes Kebon Jambu Al Islamy Babakan Cirebon, ternyata membuat Nyai Masriyah Amva jadi lebih sering merenung. Ia mulai mencurahkan pemikirannya itu melalui buku-buku yang Ia tulis, terutama puisi. Pemicu kegairahannya menulis masih tak lepas dari berbagai gagasannya tentang keperempuanan.

Puisi buat Nyai Masriyah tak hanya merupakan pelarian ketika dilanda kegelisahan. Tetapi juga salah satu cara yang bisa mendekatkan diri kepada Tuhan. Menulis puisi baginya tak ubahnya seperti berdoa. Sampai saat ini Nyai Masriyah sedikitnya sudah menerbitkan 20 buku.

“Melalui tulisan, saya memberontak. Saya ingin jadi mulia. Tetapi kan budaya dan lingkungan kita enggak gitu,” ucapnya.

Tuhan, jadikan aku perempuan yang lebih hebat daripada lelaki manapun

Jadikan aku perempuan yang lebih besar daripada laki-laki manapun

Jadikan aku perempuan yang lebih mulia daripada laki-laki manapun

Jadikan aku perempuan yang menjadi lambang-lambang kebesaran

Daftar Isi

    • Keteguhan Hati yang Tak Terbantahkan
  • Baca Juga:
  • Merayakan Kepemimpinan Melalui Rembuk Perempuan We Lead
  • Keren! Inilah Tiga Pendekatan Metodologi Fatwa KUPI
  • Membincang Muazin Perempuan dalam Fikih Klasik
  • Nyai Aqidah Usymuni: Jihad Ulama Perempuan Melawan “Terorisme” Kehidupan
    • KUPI Episentrum Pemikiran Ulama Perempuan

Keteguhan Hati yang Tak Terbantahkan

Begitulah salah satu fragmen puisi milik Nyai Masriyah. Ketika membaca bait-baitnya, orang barangkali akan langsung tersadar, tidak ada keistimewaan dalam utak-atik kata dan bahasanya. Namun, penggalan puisi itu memiliki keteguhan yang tak terbantahkan, penuh kejujuran, dan tanpa tedeng aling-aling.

Permohonan doa yang begitu kuat melalui bait-bait puisi itu, semacam berasal dari pengamatan Nyai Masriyah Amva tentang keterpinggiran kaumnya sendiri. Menurutnya, dunia pesantren dan dakwah di Indonesia masih jauh dari kata ideal dalam konteks pelibatan perempuan.

Padahal, perempuan juga ingin dilibatkan dalam berbagai urusan kehidupan, perjuangan, dan keagamaan. Karena, menurut Nyai Masriyah perempuan juga manusia yang memiliki cita-cita, harapan, ingin bermanfaat dan berguna, ingin berjuang untuk agama dan negaranya.

Baca Juga:

Merayakan Kepemimpinan Melalui Rembuk Perempuan We Lead

Keren! Inilah Tiga Pendekatan Metodologi Fatwa KUPI

Membincang Muazin Perempuan dalam Fikih Klasik

Nyai Aqidah Usymuni: Jihad Ulama Perempuan Melawan “Terorisme” Kehidupan

Para perempuan di dunia keagamaan Islam seringkali justru terkungkung dan dilemahkan oleh doktrin-doktrin budaya dan agama. Dan banyak sekali ulama-ulama yang menurut Nyai Masriyah Amva ingin meredupkan perempuan.

KUPI Episentrum Pemikiran Ulama Perempuan

Salah satu peristiwa yang Nyai Masriyah alami, yaitu ketika ia baru merintis kepemimpinannya di pesantren, ada seorang ulama yang mendatangi dan memarahinya. “Kamu tahu tidak, kamu itu nol besar. Kamu itu tidak ada apa-apanya. Pesantren ini bisa berkembang bukan karena kamu, tetapi karena anak kamu, karena laki-laki,” tutur Nyai Masriyah menirukan ucapan sang ulama itu.

Meski demikian, situasi saat ini jauh lebih baik daripada masa-masa sebelumnya. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) misalnya mulai melibatkan perempuan untuk masuk ke dalam jajaran pengurus. Belakangan juga telah terbentuk Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) yang menjadi episentrum pemikiran dan wacana para ulama perempuan.

KUPI membuat geliat yang makin luar biasa, dan membuka mata perempuan. Meski beberapa ulama menganggap itu sebagai musibah besar. Upayanya untuk mengajarkan kesetaraan gender dan keberagaman di lingkungan pesantren serta masyarakat sekitar membuatnya meraih dua penghargaan.

Dua di antaranya Albiruni Award (2012) sebagai tokoh yang sukses mengembangkan dakwah melalui seni dan budaya, serta SK Trimurti Award (2014) sebagai tokoh gender dan pluralis. (Zahra)

*)Artikel ini merupakan ringkasan dari Majalah Gatra, edisi Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) 2 dengan tema “Perempuan, Agama dan Ulama”.

Tags: Kongres Ulama Perempuan IndoensiaKUPI IINyai Masriyah AmvaPonpes Kebon Jambuulama perempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Mariam Al-Ijliya

Mariam Al-Ijliya : Astronom Perempuan Abad Ke-10

27 Mei 2023
Tengku Agung Syarifah Latifah

Tengku Agung Syarifah Latifah, Pelopor Sekolah Perempuan Pertama di Riau

13 Mei 2023
Hari Pendidikan Nasional

Hari Pendidikan Nasional dan Kiprah Nyi Hadjar Dewantara yang Terlupakan

2 Mei 2023
KH Ali Yafie

KH Ali Yafie: Perlindungan Alam (Hifz al-Bi’ah) Adalah bagian dari Maqashid asy-Syari’ah

29 April 2023
Gus Dur dan Gandhi

Gus Dur dan Gandhi: Manusia dalam Bingkai Kemanusiaan

28 April 2023
Sayyidah Aisyah

Sayyidah Aisyah Ra, Perempuan Penting dalam Peradaban Islam  

26 April 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nyaman dengan Ibu

    Mrs. Chatterjee vs Norway: Ketika Anak Lebih Nyaman dengan Ibu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehidupan Pilu yang Dialami Perempuan Korban KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Refleksi Memperingati Hari Lahir Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inara Rusli dan Apresiasi Nabi Saw Kepada Perempuan Pekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rembuk Perempuan: Ruang Berbagi Kekuatan dan Merayakan Kepemimpinan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Beragama, Tapi Hanya Memikirkan Dunia
  • Perseteruan Antara UU Pornografi dan Korban Revenge Porn
  • Islam dan Masalah Kesehatan Perempuan
  • Mariam Al-Ijliya : Astronom Perempuan Abad Ke-10
  • Inara Rusli dan Apresiasi Nabi Saw Kepada Perempuan Pekerja

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist