• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Orang Tua Bisa Dipenjara Sebab Memaksa Anaknya Menikah

Pada Juli 2024 dan selama sejarah penghakiman di Australia, terdapat seorang ibu yang dimasukkan penjara sebab memaksa anaknya untuk menikah

Moh. Nailul Muna Moh. Nailul Muna
20/08/2024
in Keluarga
0
Memaksa Anak Menikah

Memaksa Anak Menikah

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Penulis tidak berniat untuk membela para jomblo yang masih menikmati kesendiriannya. Namun lebih berupaya merefleksikan suatu hukuman yang negara lain terapkan tentang pemaksaan perkawinan kepada anak perempuan. Sebab, nikah paksa sering kali menjadi cerita sedih bagi perempuan yang menjadi objek pemaksaan.

Perempuan sebagai Objek Pemaksaan

Sebut saja pada kasus di Sulawesi Tengah di mana terdapat anak perempuan yang terpaksa menikah demi melunasi hutang orang tuanya. Kasus yang semisal juga terjadi di Tasikmalaya. Mirisnya, respons penolakan dari seorang anak malah menimbulkan penganiayaan dari orang tuanya sendiri.

Kawin Paksa di Indonesia

Pasca COVID 19, puluhan ribu anak perempuan di kawasan Asia terpaksa untuk menikah oleh keluarganya. Pemaksaan tersebut penyebabnya karena putus asanya keluarga yang mengalami kemiskinan. Hal itu sebab hilangnya mata pencaharian mereka sebab COVID 19.

Dengan demikian, pemaksaan tersebut mereka anggap sebagai jalan keluar secara instan dari masalah ekonomi. Semisal untuk melunasi hutang saat COVID, orang tua bisa menikahkan anaknya dengan konglomerat di daerahnya.

Narasi memaksa anak menikah demi mendapatkan keuntungan materi mengingatkan pada banyak cerita yang terkenal di Indonesia. Sebagaimana terungkap pada novel Sitti Nurbaya yang terpaksa menikah untuk melunasi hutang ayahnya kepada Datuk Maringgi. Peristiwa-peristiwa ini pun menjadi fenomena yang sering kita temukan di dunia nyata.

Baca Juga:

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

Pada tahun 2023, terdapat seorang anak perempuan di Sulteng berusia 15 yang dipaksa menikah oleh orang tuanya. Lagi-lagi hutang orang yang tua yang melatarbelakangi pemaksaan ini. Bahkan, si anak diduga mendapatkan penganiayaan karena mengadukan perjodohan yang telah ditetapkan kepada warga setempat.

Pada kasus yang lebih ekstrem, terdapat seorang anak perempuan berusia 18 yang melarikan diri pasca dipaksa untuk menikah oleh orang tuanya. Perjodohan yang terjadi bahkan telah mereka atur sedari si anak masih kecil.

Di luar dari dua kasus di atas, tentunya masih banyak kita temukan kasus perjodohan yang menimbulkan permasalahan di masyarakat Indonesia. Meski sudah menjadi sorotan, namun praktik-praktik demikian masih subur terutama di kawasan pedesaan yang umumnya masih memegang erat sistem patriarki.

Sebuah Refleksi dari Kasus Hukuman Pemaksaan Nikah di Australia

Kasus perjodohan dalam sudut pandang agama sudah banyak disinggung oleh para pengkaji lainnya. Penulis di sini tidak merasa perlu untuk memperpanjang topik tersebut. Namun, penulis lebih tertarik merefleksikan pada kasus hukuman atas pelaku nikah paksa yang terjadi di negara Australia. Di mana terdapat seorang ibu yang dimasukkan ke dalam penjara sebab melakukan pemaksaan pernikahan atas anaknya sendiri.

Tepatnya pada bulan Juli 2024 dan selama sejarah penghakiman di Australia, terdapat seorang ibu yang dimasukkan penjara sebab memaksa anaknya untuk menikah. Alasannya, sebab pernikahan tersebut mengarahkan pada kasus pembunuhan yang terjadi kepada anaknya.

Dengan demikian, meski pernikahan sifatnya adalah boleh, namun jika mengarahkan pada kerugian-kerugian si anak maka tentu bisa kita permasalahkan. Terlebih, terdapat faktor finansial yang bermain di situ.

Hukuman pernikahan paksa telah Australia perkenalkan sejak tahun 2013. Hukuman terberat yang bisa mereka ajukan yakni 7 tahun penjara. Oleh karena itu, koridor yang mereka pakai bukannya agama, namun hukum legal milik negara. Di mana hal ini masih jarang kita temukan di kawasan-kawasan muslim di dunia, termasuk di Indonesia.

Pola yang demikian mungkin bisa menjadi solusi dari masalah berupa menjamurnya kasus nikah paksa di Indonesia. Di mana pemaksa (baca: orang tua) tidak berani seenaknya memperlakukan anak, di antaranya memaksa anak menikah.

Selain itu, payung hukum atas nikah paksa menjadikan orang tua semakin mawas diri dalam memilihkan pasangan bagi anaknya. Artinya, tidak serta merta hanya berlandaskan aspek finansial yang menguntungkan orang tua korban pemaksaan. []

Tags: AustraliaBudayahukumIndonesiaMemaksa Anak MenikahPemaksaan PerkawinanTradisi
Moh. Nailul Muna

Moh. Nailul Muna

Penulis berasal dari Lamongan. Ia merupakan alumni PBSB S1 UIN Sunan Kalijaga dan LPDP S2 UIN Syarif Hidayatullah dengan jurusan IAT. Latar belakang pendidikan non-formalnya yakni: PP. Matholi’ul Anwar, LSQ Ar-Rahmah, Sirojut Ta'limil Quran, Al-Munawwir, PPA. Nur Medina, dll. Beberapa kajian yang pernah digeluti penulis antara lain, kepesantrenan, Tafsir, Hadis, dan gender yang menjadi tema tesis. Pada saat ini penulis sedang mengabdi di UIN Saizu, UNU Purwokerto dan PESMA An Najah.

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Mengirim Anak ke Barak Militer

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

10 Mei 2025
Menjaga Kehamilan

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

8 Mei 2025
Ibu Hamil

Perhatian Islam kepada Ibu Hamil dan Menyusui

2 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version