• Login
  • Register
Sabtu, 24 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Pemanusiaan Perempuan Haid

Haid atau menstruasi adalah fitrah perempuan yang Tuhan berikan bagi sebaik-baiknya ciptaanNya. Tidak ada lagi perempuan yang teralienasi dari tubuhnya hanya karena ia menstruasi

Lisa Nurhalisah Lisa Nurhalisah
16/02/2023
in Personal
0
Perempuan Haid

Perempuan Haid

597
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Berangkat dari apa yang saya dapati di lingkungan sosial, ternyata masih banyak perempuan yang menganggap tabu menstruasi perempuan haid. Mereka risih ketika harus menyampaikan bahwa mereka sedang haid atau menstruasi secara terang-terangan. Seperti yang terjadi di salah satu kegiatan organisasi mahasiswa yang saya ikuti. Masih banyak perempuan yang melakukan tindakan bisik-bisik kepada panitia untuk meminta izin mengganti pembalut.

Hal ini karena adanya sebagian orang yang menganggap bahwa itu adalah sebuah hal yang memalukan yang tidak semestinya tersampaikan secara terang-terangan di depan umum. Alhasil ketika perempuan menyampaikan kondisi haid mereka secara terang-terangan mereka sering kali akan mendapat label sebagai perempuan yang kurang sopan, malu-maluin. Bahkan terkena marah, dan jadi bahan tertawaan ketika mengungkapkan bagian dari kondisi biologis yang mereka alami.

Di beberapa Negara, bahkan beberapa suku di Indonesia masih ada yang melakukan pengasingan kepada perempuan-perempuan yang mengalami haid atau menstruasi mereka menempatkannya di rumah-rumah kecil. Atau gubuk sampai masa menstruasi mereka berhenti. Hal ini disebabkan karena aturan adat mereka menganggap bahwa perempuan haid adalah perempuan yang tercemari. Darah menstruasi mereka kotor, dan akan membawa petaka jika berada di dalam kelompok masyarakat.

Stigma Perempuan Haid

Darah perempuan haid juga di anggap punya kekuatan destruktif. Merusak atau menghancurkan. Sebab menetes di atas tanah, memberi makan belatung  yang akan membunuh tanaman dan tercium oleh hewan pemangsa. Lebih dari itu, mereka juga melarang perempuan menstruasi untuk berpergian. Tidak boleh masuk rumah, dan tidak boleh menyentuh apapun. Karena mereka dalam keadaan kotor, bahkan ada beberapa adat yang melarang perempuan menstruasi untuk mandi atau membersihkan tubuhnya. Perempuan pun teralienasi dan terpenjara oleh kondisi biologisnya hanya karena ia terlahir sebagai perempuan.

Islam hadir di tengah-tengah masyarakat Arab, di mana saat itu perempuan di anggap sebagai musibah. Alhasil ketika seorang ibu melahirkan seorang bayi perempuan maka bayinya akan terkubur hidup-hidup. Belum lagi perempuan masih dianggap sebagai benda yang bisa dperjual belikan. Menjadi jaminan utang, dan dihadiahkan kepada seseorang. hal itu terjadinkarena kondisi menstruasinya mereka anggap sebagai kutukan.

Kemudian, Islam menegaskan bahwa ; pertama, perempuan adalah manusia. Kedua, setiap manusia hanyalah hamba Allah SWT. Ketiga,setiap manusia adalah khalifah fil ardh yang punya kewajiban mewujudkan kemaslahatan seluasnya di muka bumi. Artinya, laki-laki dan perempuan hanya hamba Allah SWT. Perempuan bukan hamba laki-laki, bukan hamba masyarakat atau pun adat. Keduanya mesti aktif berkerjasama mewujudkan kemaslahatan seluasnya di muka bumi.

Baca Juga:

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

Bolehkah Dokter Laki-laki Memasangkan Alat Kontrasepsi (IUD) kepada Perempuan?

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

Islam Memanusiakan Perempuan

Ajaran Islam bawa memanusiakan perempuan, dan posisinya setara dengan laki-laki tanpa pengecualian. Maka semestinya kita bisa terapkan secara utuh untuk memperlakukan perempuan secara adil dan beradab. Baik dalam rumah tangga, adat, maupun di ruang publik sebagai manusia dengan segenap pengalaman perempuan yang ia miliki.

Bagaimana mungkin orang kita perlakukan seseorang secara tidak manusiawi karena ia menjadi perempuan. Padahal ia tidak ikut menentukannya? Bagaimana mungkin perempuan kita perlakukan tidak manusiawi karena mengalami menstruasi. Sedangkan ia tidak diminta memilih? Manusia mesti kita perlakukan secara manusiawi,

Setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan punya kondisi biologis yang berbeda. Di mana ini adalah bentuk penciptaan mereka dari Tuhan yang tidak bisa kita pungkiri. Haid atau menstruasi adalah fitrah perempuan yang Tuhan berikan bagi sebaik-baiknya ciptaanNya. Tidak ada lagi perempuan yang teralienasi dari tubuhnya hanya karena ia menstruasi.

Tidak ada lagi perempuan yang terpenjara dari tubuhnya, keluarganya, dan lingkungannya hanya karena ia menstruasi, Maka jangan jadikan menstruasi sebagai dasar inferioritas perempuan. Dan,  jangan berikan mereka beban berkali-kali atas kondisi dan pengalaman biologis yang sedang mereka alami. Menstruasi adalah fitrah penciptaan perempuan dari Tuhan yang harus kita terima dengan rasa welas asih. []

Tags: HaidHak Kesehatan Reproduksi PerempuanMenstruasiPengalaman biologis perempuanperempuan
Lisa Nurhalisah

Lisa Nurhalisah

Penulis saat ini menempuh pendidikan S1nya di jurusan Penjas, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara

Terkait Posts

Narasi Gender dalam Islam

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

22 Mei 2025
Jalan Mandiri Pernikahan

Jalan Mandiri Pernikahan

22 Mei 2025
Age Gap

Berhenti Meromantisasi “Age Gap” dalam Genre Bacaan di Kalangan Remaja

22 Mei 2025
Catcalling

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

21 Mei 2025
Berpikir Positif

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

21 Mei 2025
Puser Bumi

Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

21 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Umat Bertanya Ulama Menjawab

    Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bulan Kebangkitan: Menegaskan Realitas Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjembatani Agama dan Budaya: Refleksi dari Novel Entrok Karya Oky Madasari
  • Bulan Kebangkitan: Menegaskan Realitas Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Kasus Pelecehan Guru terhadap Siswi di Cirebon: Ketika Ruang Belajar Menjadi Ruang Kekerasan
  • Self Awareness Ala Oh Yi Young di Resident Playbook
  • KB: Ikhtiar Manusia, Tawakal kepada Allah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version