• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Pendidikan Seks Berbasis Agama untuk Anak Usia Dini

Dalam kaitannya dengan pendidikan seks untuk anak usia dini, agama kita harapkan menjadi dasar pengetahuan dan pengamalan sepanjang hidup anak tersebut

Wafiroh Wafiroh
21/12/2022
in Keluarga, Rekomendasi
0
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks

466
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kehidupan yang serba instan dan berbasis teknologi pada era society 5.0 membawa serta tantangan yang harus gen Z hadapi. Salah satunya adalah kemudahan untuk mengakses berbagai informasi tanpa filter sama sekali. Terlebih hal tersebut bisa terakses oleh hampir semua jenjang usia. Info berbau seks, pelecehan serta berbagai info sensitif lainnya, seperti pendidikan seks bertebaran dan bisa dinikmati siapa saja.

Pemirsa anak usia dini (berikutnya akan disebut dengan AUD) yang minim bekal untuk memfilter menjadi pihak yang paling rentan terhadap info tersebut. Di sinilah pentingnya pendidikan seks untuk AUD. Hal ini sebagai wujud usaha membentengi mereka dari arus informasi negatif. Sementara pendidikan berbasis agama menjadi salah satu tawaran yang penulis berikan untuk kita terapkan mulai dari lembaga keluarga hingga lembaga sosial sebagai wadah yang lebih luas.

Pendidikan seks berbasis agama yang penulis maksud bisa mencakup banyak hal. Mulai mengenal perbedaan jenis kelamin dan gender, batasan aurat dan keharusan membatasi diri dari mengakses aurat orang lain. Yakni melihat, menyentuh, berkomentar dan lain-lain, secara berlebihan sebagai wujud keseimbangan resiprokal.

Mengenalkan Seks pada Anak Usia Dini

Selain itu juga kriteria balig berikut penjelasan sistem reproduksi, serta pernikahan. Ini juga serumpun pembahasan yang terkait serta mengenal mahram sebagai perangkat pengendali sekaligus dapat menjadi norma agar tidak melanggar atau kita langgar batas privasinya. Baik privasi tubuh, pikiran hingga psikis.

Tentunya semua itu kita kaitkan dengan hukum agama. Karena tak dapat kita pungkiri bahwa agama, khususnya bagi penduduk Indonesia masih menjadi sesuatu yang mendapatkan perhatian besar. Tema-tema tersebut jika kita bekalkan dengan baik kepada AUD maka akan menjadi tameng. Tujuannya agar tidak menjadi korban sekaligus pengendali, sehingga tidak menjadi pelaku kejahatan seksual ketika mereka dewasa nantinya.

Baca Juga:

Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

Peran Penting Ayah di Masa Ibu Menyusui

Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

Alasan penulis mengajukan perpsektif ini berdasarkan sejumlah alasan yang penulis peroleh setelah terlibat langsung dengan pendidikan AUD selama 2 tahun. Pendidikan yang saya maksud adalah internalisasi nilai-nilai agama di lembaga pendidikan semi pesantren untuk AUD.

Penulis amati, AUD saat ini sangat familiar dengan hal-hal berbau seksual. Mulai dari ungkapan, gestur hingga cara berpikir seksis yang bersumber dari berbagai wilayah. Bahkan hingga mancanegara dengan bermacam variasi bahasa. Dua alasan terbesarnya adalah sebagai berikut:

Agama Sebagai Rujukan Semua Masalah

Pada kenyataannya, tak sedikit orang yang melupakan Tuhan serta agama dalam hidupnya. Namun tak menutup kemungkinan kesadaran beragama dan kembali kepada satu norma universal tetap bercokol di hati nurani masing-masing. Sebut saja sebagai contoh, ketika seseorang sedang dalam posisi sulit misalnya, maka otomatis tergerak untuk mengadu dan meminta tolong pada sesuatu yang selama ini dia tinggalkan.

Apalagi pada masyarakat Indonesia yang notabene penduduknya adalah masyarakat beragama. Agama menempati posisi tinggi dalam skala prioritas hidup manusia. Hampir dalam setiap fase kehidupan, penduduk Indonesia selalu melibatkan agama dan segala ritual peribadatannya. Hal ini menunjukkan bahwa agama kita harapkan menjadi solusi bagi setiap masalah yang kita miliki. Termasuk dalam hal pendidikan seks untuk AUD, penulis berpikir bahwa agama penting untuk kita libatkan.

Dalam Alquran, Allah swt. berfirman:

{وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ } [النحل: 89]

“dan kami turunkan kepadamu Alquran untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim.”

Ayat di atas menunjukkan bahwa Alquran sebagai rujukan utama umat muslim hadir membawa sejumlah misi besar. Salah satunya untuk menjelaskan segala sesuatu kepada manusia. Segala sesuatu yang dimaksud adalah benar-benar segala sesuatu, meski penjelasannya hanya secara global. Termasuk tentunya tentang term-term yang bisa kita jadikan bahan pendidikan seks untuk AUD.

Agama Menjadi Kontrol Perilaku

Dalam kehidupan sehari-hari, terlebih pada masyarakat beragama seperti di Indonesia, agama menjadi salah satu hal yang berkaitan erat dengan perilaku manusia. Salah satu fungsinya, kerap kali agama menjadi kontrol perilaku individu. Suatu perbuatan dilakukan dengan sungguh-sungguh atau justru kita hindari. Karena ada tuntunan dari agama.

Senada dengan hal ini, Ali Mursyidi Azisi dalam jurnal Al-Qalb menyebutkan bahwa agama merupakan salah satu media yang sangat berpengaruh dalam melakukan kontrol sosial. Agama mampu menjaga harmoni sosial supaya tidak runtuh dan terkontaminasi pengaruh menyimpang. Selain itu, disebutkan pula bahwa agama mampu menjadi perekat sosial yang mengikuti individu dan kelompok sosial dalam suatu keteraturan bersama.

Dalam kaitannya dengan pendidikan seks untuk AUD, agama kita harapkan menjadi dasar pengetahuan dan pengamalan sepanjang hidup anak tersebut. Sehingga setiap kali dia ada di kemungkinan posisi rentan pelecehan seksual baik sebagai pelaku maupun korban, agama menjadi kontrol agar perilaku pelecehan tersebut tidak berlanjut. Pemahaman agama yang baik kita harapkan menjadi benteng pelindung agar tidak menjadi korban atau tali pembatas agar tidak terjerumus menjadi pelaku kejahatan seksual. Allahu A’lam. []

Tags: agamaanakmediaPendidikan Seksusia dini
Wafiroh

Wafiroh

Alumni Ma'had Aly Situbondo - Perintis Pesantren Anak Tarbiyatul Quran wal Kutub

Terkait Posts

Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version