• Login
  • Register
Sabtu, 25 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Buku

Pendidikan Seksual, Jangan dibuat Tabu!

Menurut Wolf, perempuan kerap tidak tahu pendidikan seksual sehingga kurang memahami kondisi tubuhnya, karena membicarakan tentang seksualitas masih sangat tabu.

Andi Nur Faizah Andi Nur Faizah
20/12/2020
in Buku, Rekomendasi
0
Pendidikan Seksual

Pendidikan Seksual

297
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Orang mungkin bertanya-tanya, mengapa tidak banyak yang tahu mengenai informasi tentang pendidikan seksual? Berbicara secara substantif di depan umum tentang vagina yang sebenarnya dan pengalaman aktualnya masih dianggap tabu.

Seberapa sering kita mendengar bahwa hasrat dan pendidikan seksual laki-laki lebih tinggi daripada perempuan? Sehingga perempuan punya kewajiban untuk melayani dan memenuhi kebutuhan seksual laki-laki. Bias-bias ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan pendidikan reproduksi dan seksualitas.

Bagaimana mau paham tentang tubuh? Kalau membicarakan pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi saja ditutup rapat-rapat. Tentu kita masih ingat, kasus orientasi mahasiswa di sebuah universitas negeri yang mengangkat tentang edukasi seksualitas.

Berbagai pihak protes karena menganggap kampus mengajarkan ‘seks bebas’ kepada para mahasiswa baru. Padahal, yang diajarkan adalah mengenai ‘consent’ (persetujuan). Consent ini penting dipahami untuk mencegah tindakan kekerasan seksual.

Saya masih ingat jelas dalam sebuah pelatihan, seorang dokter berkata “tidak ada hubungan antara hasrat seksual dengan jenis kelamin seseorang. Karena itu sangat bergantung pada kondisi hormon masing-masing individu”.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan
  • Salahkah Memilih Childfree?
  • Dalam Catatan Sejarah, Perempuan Kerap Dilemahkan
  • Perempuan Juga Wajib Bekerja

Baca Juga:

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan

Salahkah Memilih Childfree?

Dalam Catatan Sejarah, Perempuan Kerap Dilemahkan

Perempuan Juga Wajib Bekerja

Jawaban tersebut seolah menjawab segala tanya yang ada di benak saya tentang pendidikan seksual. Kasihan betul kalau perempuan hanya ditempatkan sebagai “pelayan” pemuas hasrat laki-laki. Padahal, perempuan sebagai makhluk biologis juga tentu memiliki hasrat seksual.

Naomi Wolf dalam buku V*agina menjelaskan pengalaman tentang ketubuhan perempuan dan bagaimana vagina itu sendiri bekerja. Melalui buku ini, Wolf berupaya untuk membuka ruang informasi mengenai reproduksi dan pendidikan seksual perempuan. Menurut Wolf, perempuan kerap tidak tahu pendidikan seksual sehingga kurang memahami kondisi tubuhnya, karena membicarakan tentang seksualitas masih sangat tabu.

Tidak hanya itu, interpretasi yang bias tentang kondisi biologis perempuan masih didominasi oleh ilmuwan laki-laki. Para ilmuwan laki-laki tersebut sarat dengan dominasi patriarkal yang berupaya untuk menekan hasrat seksual perempuan. Ada dominasi maskulinitas yang melihat bahwa hanya laki-laki yang ‘perkasa’ dan perempuan sebagai pelengkap. Perempuan yang memiliki hasrat seksual dianggap sebagai ‘perempuan liar’ yang harus dikontrol.

Bagi Wolf, pandangan-pandangan tersebut sudah sangat usang. Pandangan yang melihat respons seksual laki-laki dan perempuan sama juga adalah usang. Temuan terbaru dari Dr. Kamaisaruk mengonfirmasi bahwa perempuan setidaknya memiliki 3 pusat seksual (orgasme). Ketiga bagian itu adalah klitoris, vagina, dan mulut serviks (ia menambahkan yang keempat, yakni puting) (Wolf 114).

Tulisan Wolf terkait pendidikan seksual membantu kita untuk memahami ketubuhan perempuan, khususnya dalam membicarakan vagina dan hasrat seksual. Bukunya menembus batas-batas tabu terhadap pendidikan reproduksi dan seksualitas yang selama ini ditutup rapat-rapat.

Menyebut kata ‘vagina’ maupun mempelajarinya mestinya bukan hal yang memalukan apalagi dihindari. Mempelajari kesehatan reproduksi dan seksualitas secara komprehensif justru membantu kita untuk menjalani proses reproduksi secara sehat dan bertanggung jawab, serta terbebas dari segala bentuk kekerasan yang kerap menimpa perempuan. []

Judul Buku  :        V*Gina: Kuasa dan Kesadaran

Pengarang  :         Naomi Wolf

Penerbit     :          Odyssee Publishing

Tahun terbit :         2020

 

 

Via: http://perempuanpeduli.com/pendidikan-reproduksi-seksualitas-jangan-dibuat-tabu/?fbclid=IwAR3EIqomdfbp0zNSiW6iZ7jg5_MF-6O39TU_eLKf91M2mDcUjwafX0LQ1ro
Tags: kesehatan reproduksiNaomi WolfPendidikan Seksualperempuan
Andi Nur Faizah

Andi Nur Faizah

Bekerja di Swara Rahima Jakarta

Terkait Posts

Zakat bagi Korban

Pentingnya Zakat bagi Perempuan Korban Kekerasan Seksual

25 Maret 2023
Asy-Syifa Binti Abdullah

Asy-Syifa Binti Abdullah: Ilmuwan Perempuan Pertama dan Kepala Pasar Madinah

24 Maret 2023
Nalar Kritis Muslimah

Nalar Kritis Muslimah: Menghadirkan Islam yang Ramah Perempuan

23 Maret 2023
Rukhsah bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Rukhsah bagi Ibu Hamil dan Menyusui Saat Ramadan

23 Maret 2023
Perayaan Nyepi

Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

22 Maret 2023
Peminggiran Peran Perempuan

Siti Walidah: Ulama Perempuan Progresif Menolak Peminggiran Peran Perempuan

21 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Puasa dan Intoleransi

    Puasa dan Intoleransi: Betapa Kita Telah Zalim Pada Sesama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Pernah Menyalahkan Agama Seseorang yang Berbeda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Zakat bagi Perempuan Korban Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan
  • 3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan
  • Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI
  • Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!
  • Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist