• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Peran Perempuan dan Adaptasi Mayarakat Pesisir terhadap Pengaruh Perubahan Iklim

Masyarakat pesisir sangat menggantungkan hidupnya lewat segala hasil laut

Salsabila Septi Salsabila Septi
07/12/2023
in Publik
0
Masyarakat Pesisir

Masyarakat Pesisir

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id- Penyebutan masyarakat pesisir ialah masyarakat yang membangun pemukiman di kawasan pesisir, mencari sumber kehidupan dan juga pemanfaatan sumber daya laut. Masyarakat pesisir memiliki beragam profesi, mulai dari nelayan, pedagang, pembudidaya ikan, hingga petani. Masyarakat pesisir jadi kelompok rentan, ambil salah satu contohnya adalah para nelayan, profesi mereka masih masuk golongan berburu dan meramu.

Sejarah masyarakat pesisir

Kebudayaan mereka tidak lepas dari fakta bahwa Indonesia merupakan negara dengan luas laut yang mencapai 2,7 Juta kilometer. Selain itu, awal dari kebudayaan pesisir meliputi beberapa hal. Yang mencakup elemen Islam, penggunaan bahasa Melayu dalam aktifitas dagang dan keberadaan budaya Cina di wilayah utara.

Kehidupan masyarakat pesisir terdiri atas kelompok sosial. Pembagian kelompok sosial ini salah satunya berdasarkan interaksi sosial. Merujuk dari pendapat Kusnadi, masyarakat pesisir dibagi menjadi pemanfaatan langsung sumber daya alam, pengolah hasil laut, dan penunjang kegiatan ekonomi perikanan. Dari hal tersebut, peran dari hasil laut sangatlah bermanfaat bagi kehidupan mereka.

Walau sangat berpengaruh pada pengelolaan laut, tidak semua masyarakat pesisir menggantungkan kehidupannya pada laut. Kegiatan pertanian, industri ataupun inovasi lainnya sudah mereka lakukan dengan melihat perkembangan zaman. Oleh karena itu, sifat dari masyarakat pesisir tidaklah homogen pada satu profesi tertentu.

Kondisi iklim dan nasib masyarakat pesisir

Masyarakat pesisir sangat menggantungkan hidupnya lewat segala hasil laut. Laut memang primadona di negeri ini. Tetapi, melihat beberapa tahun ke belakang laut wilayah tertentu mulai menunjukkan keganasannya. Salah satunya dengan adanya banjiir rob yang terjadi karena limpasan air laut. Rob terjadi karena beberapa faktor, salah satunya dengan adanya perubahan iklim.

Baca Juga:

Tamasya “Wisata” Kota Sampah dan Pandangan Kritis Seyyed Hossein Nasr

Membaca Ensiklik Katolik Laudato Si’ Menggunakan Perspektif Mubadalah

Lailatul Qadar adalah Pesan Pelestarian Lingkungan

Refleksi Hadis Hijau untuk Sumber Daya Alam dalam Perspektif Islam

Segala proses ini dipengaruhi karena adanya perubahan iklim. Perubahan yang terjadi mengakibatkan masyarakat harus mulai melakukan mitigasi bencana. Salah satunya adalah daerah pesisir yang parah terkena banjir rob berada di wilayah utara pulau Jawa. Kota Pekalongan dapat menjadi contoh salah satu kota yang berada di utara pulau jawa. Penurunan tanah tertinggi setiap tahunnya di kota ini mengakibatkan dampak banjir rob lebih besar bagi masyarakat.

Bisa jadi pemerintah sudah melakukan mitigasi untuk masyarakat pesisir menggunakan beragam cara. Pembangunan tanggul baik dari skala sedang maupun raksasa jadi salah satu konsentrasi pemerintah dalam melakukan mitigasi bencana rob. Selanjutnya, pembangunan rumah pompa juga menjadi cara pemerintah dalam membantu warganya ketika musim penghujan dan banjir rob datang.

Bukan hanya mitigasi, mereka sudah mulai beradaptasi

Mitigasi sendiri memiliki arti segala upaya yang dilakukan dari pencegahan hingga penaganan kondisi usai terjadinya suatu bencana. Mitigasi dalam bencana banjir rob sudah pemerintah lakukan dengan pembangunan tanggul, peninggian jalan, pembangunan rumah pompa dan juga hal lainnya. Tetapi, melihat kondisi banjir rob yang datangnya setiap tahun mulai melakukan adaptasi jadi salah satu upaya yang harus masyarakat lakukan.

Beragam adaptasi yang masyarakat lakukan seperti melakukan inovasi tambak apung dengan memanfaatkan lahan mereka yang terrendam air. Selain itu, melakukan inovasi dengan pengolahan produk yang banyak ditemukan di daerah rob seperti pohon mangrove. Inovasi menggunakan mangrove ini jadi salah satu bentuk adaptasi masyarakat pesisir guna tetap mengingkatkan perekonomian mereka.

Adaptasi menjadi sikap yang dapat dilakukan setiap manusia. Melakukan adaptasi pastinya bukan hal yang mudah. Perlu proses yang panjang untuk bisa sadar hingga melakukan perubahan sikap. Adaptasi masyarakat ini perlu kita apresiasi dan juga menjadikannya sebagai motivasi bahwa dalam keadaan sulit mereka tetap berjuang demi berjalannya kehidupan mereka. []

Tags: AdaptasiIsu LingkunganMasyarakat PesisirNelayanPerubahan Iklim
Salsabila Septi

Salsabila Septi

Menulis untuk ketenangan, dan menjaga alam untuk kemaslahatan.

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version