• Login
  • Register
Minggu, 18 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Perempuan Haid Berburu Lailatul Qadar

Adakah kesempatan untuk mendapatkan Lailatul Qadar ketika bersamaan dengan datangnya menstruasi bagi perempuan?

Nela Salamah Nela Salamah
02/04/2024
in Featured, Personal
0
Lailatul Qadar

Lailatul Qadar

958
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sebagai pengguna aktif media sosial “X”, saya kerap menemukan pertanyaan yang sama pada beberapa akun Base/Menfess yang lewat di timeline. “Sender mau nanya nih, ada gak sih amalan untuk perempuan haid di malam Lailatul Qadar?” Kurang lebih isi pertanyaanya seperti itu.

Seyogyanya, umat muslim meyakini malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih mulia dari pada seribu bulan. Pada malam tersebut, Allah menurunkan al-Quran dari lauhul mahfudz ke baitul izza (langit dunia).

Atas izin Allah, malaikat turun ke bumi untuk memberikan kelebihan yang berlimpah. Hamba Allah yang beribadah di malam Lailatul Qadar akan memperoleh pahala/kebaikan melebihi beribadah selama seribu bulan.

Dengan keutamaan tersebut, umat muslim tidak terkecuali perempuan akan berlomba-lomba untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Akan tetapi, perempuan memiliki keistimewaan salah satunya haid. Adakah kesempatan untuk mendapatkan malam kemuliaan ketika bersamaan dengan datangnya menstruasi bagi perempuan?

Perempuan Haid dan Lailatul Qadar

Meskipun syariat melarang perempuan yang sedang haid untuk melakukan beberapa peribadatan. Akan tetapi, bukan berarti mereka tidak berpeluang untuk mendapatkan pahala. Karena, tatkala datang haid kemudian hanya berniat mengikuti aturan syariat untuk tidak melakukan hal yang diharamkan saja sudah mendapatkan pahala.

Baca Juga:

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha

Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan

Pernyataan ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Syekh Ahmad bin Salamah Al-Qalyubi dalam kitabnya yakni perempuan haid bisa mendapatkan pahala saat meninggalkan ibadah yang diharamkan baginya. Jika dalam haidnya ia berniat mengikuti perintah syariat untuk meninggalkan keharaman.

Kemudian pakar hadits terkemuka Imam Ad-Dhahak memberikan keterangan menarik mengani perempuan haid dan Lailatul Qadar. Jubair pernah bertanya kepada beliau yakni bagaimana pendapat Imam Ad-Dhahak mengenai perempuan yang sedang nifas, haid, orang yang tengah bepergian dan orang yang tidur apakah bisa memperoleh bagian dari malam kemuliaan itu.

Imam Ad-Dhahak menjawab bahwasannya perempuan yang sedang nifas, haid, orang yang tengah bepergian dan orang yang tidur masih bisa memperoleh Lailaltul Qadar. Karena setiap orang yang Allah terima amalnya, maka orang-orang yang tersebut bisa mendapatkan bagiannya.

Amalan Bagi Perempuan Haid Pada Malam Lailatul Qadar

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya menjelaskan bahwa ada tiga tingkatan dalam menghidupkan Lailatul Qadar. Tingkatan yang tertinggi adalah dengan melakukan salat. Kemudian pada tingkatan sedang yakni dzikir. Dan tingkatan paling rendah ialah melaksanakan salat isya dan subuh secara berjamaah.

Selain yang telah disebutkan di atas, berikut amalan yang bisa dikerjakan oleh perempuan haid  pada malam Lailatul Qadar:

  1. Berdzikir

Berdzikir merupakan ibadah dengan tujuan untuk mengingat Allah. Semua orang bisa melakukan ibadah ini tidak terkecuali perempuan yang sedang dalam kondisi haid.

  1. Beristighfar

Membaca istighfar juga menjadi ibadah yang perempuan haid bisa kerjakan pada malam ini. Adapun tujuan dari beristighfar adalah memohon ampun atas dosa-dosa yang telah lampau.

  1. Berdoa

Lailatul qadar merupakan momen yang tepat untuk memohon dengan berdoa kepada Allah. Umat muslim meyakini malam Lailatul Qadar sebagai malam yang mustajab.

  1. Membaca Selawat

Sewalat merupakan salah satu ibadah yang bisa dikerjakan oleh perempuan yang sedang haid. Perempuan haid yang melantunkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, maka baginya telah memberikan penghormatan kepada kekasih Allah.

  1. Bersedekah

Bersedekah adalah ibadah lain yang mana semua orang dapat mengerjakannya. Umat islam dapat menyisihkan sebagian dari hartanya untuk diberikan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.

Dengan demikian, perempuan yang sedang haid tetap bisa ikut serta untuk memburu Lailatul Qadar. Karena meskipun perempuan haid haram melaksanakan beberapa peribadatan, masih ada ibadah atau amalan lain yang bisa mereka laksanakan. []

Tags: ibadahislamLailatul QadarPerempuan Haidpuasaramadan
Nela Salamah

Nela Salamah

Perempuan yang ingin namanya abadi melalui tulisan.

Terkait Posts

Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Keadilan Semu

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

15 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Memahami Disabilitas: Lebih Dari Sekadar Tubuh

14 Mei 2025
Laki-laki tidak bercerita

Muhammad Bercerita: Meninjau Ungkapan Laki-laki Tidak Bercerita dan Mitos Superioritas

13 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Inses

    Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version