• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Perempuan Memegang Kunci untuk Membangun Dunia yang Bebas dari Kelaparan dan Kemiskinan

Peringatan Hari Perempuan Internasional menjadi refleksi bagi kita untuk perlu menyadari, bahwa perempuan menjadi pemegang kunci dalam menciptakan perubahan di dunia

Layyin Lala Layyin Lala
11/03/2023
in Personal
0
Kelaparan dan Kemiskinan

Kelaparan dan Kemiskinan

793
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kecenderungan kelaparan dan kemiskinan di seluruh dunia telah mencapai jumlah yang dahsyat pada abad ke-21. Sekitar 815 juta orang menderita kelaparan pada tahun 2017. Sementara 1,3 miliar orang hidup di bawah garis kemiskinan. Karena itu, penting bagi komunitas internasional untuk bereaksi cepat, fokus pada penanganan masalah sosial ini. Mencari solusi untuk mengembalikan kesejahteraan ekonomi ke segala penjuru dunia.

Sebagian besar laporan menunjukkan bahwa kunci untuk menangani kelaparan dan kemiskinan terletak pada perempuan. Dengan hak-hak dan kesempatan yang lebih besar di rantai pasokan masyarakat, perempuan memegang kendali atas bagaimana perubahan sosial kita manfaatkan dengan sebaik mungkin. Melalui proyek teknologi, pemberdayaan komunitas dan pedesaan. Memobilisasi perempuan untuk memimpin suara mereka dalam perhatian global. Masyarakat akan mendapatkan manfaat untuk jangka panjang jika mereka mengaktifkan peran perempuan.

Ketika perempuan kita dorong untuk mengambil bagian dalam meningkatkan ketersediaan gizi dan layanan kesehatan di area yang tertinggal, di mana kelaparan dan kemiskinan cukup luas, hasilnya akan segera terlihat. Dengan meningkatkan pendidikan dan keterlibatan perempuan dalam pertanian misalnya, masyarakat akan menerima suplai gizi yang lebih tinggi. Sehingga kita perkirakan dapat mengurangi risiko kelaparan dan kemiskinan pada tingkat global. Prinsip ini telah terbukti dilakukan di berbagai negara, dan telah menghasilkan hasil positif yang kita perlukan.

Meningkatkan Kemampuan Perempuan

Selain meningkatkan pendidikan, kemampuan perempuan untuk memainkan peran sangat signifikan dalam menangani kelaparan dan kemiskinan. Lalu  terpengaruhi juga oleh hak-hak kepemilikan tanah. Strata masyarakat yang paling rentan terhadap penyakit miskin dan kelaparan adalah masalah utama bagi kebanyakan negara berkembang.

Menurut laporan World Bank, hampir 70% dari kepemilikan tanah di Bangladesh dipegang oleh laki-laki. Dengan meningkatkan hak-hak perempuan dalam penyebarluasan kepemilikan tanah. Lalu mengizinkan mereka terlibat dengan lebih banyak dalam kegiatan penyediaan sumber daya, masyarakat akan dapat memiliki kemampuan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

Baca Juga:

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

Kopi Kamu: Ruang Kerja Inklusif yang Mempekerjakan Teman Disabilitas

Tafsir Sosial Kemanusiaan: Vasektomi, Kemiskinan, dan Hak Tubuh

Refleksi Filosofis atas Kekerasan Seksual di Dunia Akademik

Selain hak-hak kepemilikan tanah, penemuan fakta mengenai distribusi biaya dan kesempatan yang tidak adil di seluruh dunia menunjukkan bahwa perempuan juga dikenai biaya tambahan untuk menyediakan rumah tangga, layanan kesehatan, keamanan dan jasa lainnya. Karena itu, penting untuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses ke alasan yang memadai untuk menutup biaya ini.

Yakni dengan mewujudkan keadilan ekonomi dan redistribusi sumber daya kepada mereka yang kurang mampu dan penerima manfaat, proses penanganan kelaparan dan kemiskinan akan menjadi lebih efektif.

Refleksi Hari Perempuan Internasional

Secara keseluruhan, perempuan memegang kunci untuk membangun dunia yang lebih bebas dari kelaparan dan kemiskinan. Yakni dengan menyediakan lebih banyak kesempatan bagi perempuan. Lebih banyak bisnis baru akan berkembang, yang akan meningkatkan jumlah suplai makanan dan layanan yang dibutuhkan di area-area yang miskin dan tertinggal.

Dengan meningkatkan peluang penerimaan perempuan dalam pasar kerja. Melebarkan jangkauan layanan kesehatan dan pendidikan. Kemudian, membuka akses ekonomi dan warta pemilikan tanah, perempuan akan dapat membuat langkah signifikan dalam meningkatkan standar hidup dunia dan melawan kelaparan dan kemiskinan.

Melalui peringatan Hari Perempuan Internasional yang selalu kita peringati setiap tanggal 8 Maret, menjadi refleksi bagi kita untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai tindak diskriminasi. Selain itu refleksi pada pembuangan, pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan. Pada Peringatan ini, kita disadarkan untuk merespon hak-hak perempuan yang acap kali terabaikan dan melihat peran signifikan perempuan bagi peradaban dunia saat ini.

Peran Penting Perempuan

Sebagai pemegang kunci untuk membangun dunia yang bebas dari kelaparan dan kemiskinan, perempuan memegang peran penting dalam menciptakan perubahan positif bagi masa depan. Perempuan adalah kekuatan penting dalam usaha perubahan sosial. Di mana ia akan menjadi pemangku kepentingan yang kuat dalam approach yang tepat untuk permasalahan-permasalahan global.

Perempuan adalah pemrakarsa di berbagai bidang kehidupan. Mulai dari pemulihan ketahanan ekologi hingga mencari out of the box ideas dan memecahkan berbagai tantangan dunia. Rintisan sektor usaha usaha yang perempuan insiasi akan memberikan dampak mendalam bagi penghentian kemiskinan dan kelaparan global.

Meningkatkan akses pendidikan bagi perempuan akan memberikan dampak besar secara jangka panjang. Meningkatkan pendidikan juga membuka jalan bagi perempuan untuk mencapai aplikasi teknologi dan inovasi bisnis. Di mana kelak akan menciptakan lindung iklim dan perekonomian yang lebih baik.

Peringatan Hari Perempuan Internasional menjadi refleksi bagi kita. Salah satunya menyadari bahwa perempuan menjadi pemegang kunci dalam menciptakan perubahan di dunia. Yakni sebuah masa depan yang lebih inklusif dan berkeadilan. []

Tags: Hak PerempuanHari Perempuan InternasionalKelaparanKemiskinanpanganRefleksi
Layyin Lala

Layyin Lala

Khadimah Eco-Peace Indonesia and Currently Student of Brawijaya University.

Terkait Posts

Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Keadilan Semu

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

15 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Memahami Disabilitas: Lebih Dari Sekadar Tubuh

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version