• Login
  • Register
Senin, 20 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Perempuan Memegang Kunci untuk Membangun Dunia yang Bebas dari Kelaparan dan Kemiskinan

Peringatan Hari Perempuan Internasional menjadi refleksi bagi kita untuk perlu menyadari, bahwa perempuan menjadi pemegang kunci dalam menciptakan perubahan di dunia

Layyin Lala Layyin Lala
11/03/2023
in Personal
0
Kelaparan dan Kemiskinan

Kelaparan dan Kemiskinan

532
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kecenderungan kelaparan dan kemiskinan di seluruh dunia telah mencapai jumlah yang dahsyat pada abad ke-21. Sekitar 815 juta orang menderita kelaparan pada tahun 2017. Sementara 1,3 miliar orang hidup di bawah garis kemiskinan. Karena itu, penting bagi komunitas internasional untuk bereaksi cepat, fokus pada penanganan masalah sosial ini. Mencari solusi untuk mengembalikan kesejahteraan ekonomi ke segala penjuru dunia.

Sebagian besar laporan menunjukkan bahwa kunci untuk menangani kelaparan dan kemiskinan terletak pada perempuan. Dengan hak-hak dan kesempatan yang lebih besar di rantai pasokan masyarakat, perempuan memegang kendali atas bagaimana perubahan sosial kita manfaatkan dengan sebaik mungkin. Melalui proyek teknologi, pemberdayaan komunitas dan pedesaan. Memobilisasi perempuan untuk memimpin suara mereka dalam perhatian global. Masyarakat akan mendapatkan manfaat untuk jangka panjang jika mereka mengaktifkan peran perempuan.

Ketika perempuan kita dorong untuk mengambil bagian dalam meningkatkan ketersediaan gizi dan layanan kesehatan di area yang tertinggal, di mana kelaparan dan kemiskinan cukup luas, hasilnya akan segera terlihat. Dengan meningkatkan pendidikan dan keterlibatan perempuan dalam pertanian misalnya, masyarakat akan menerima suplai gizi yang lebih tinggi. Sehingga kita perkirakan dapat mengurangi risiko kelaparan dan kemiskinan pada tingkat global. Prinsip ini telah terbukti dilakukan di berbagai negara, dan telah menghasilkan hasil positif yang kita perlukan.

Daftar Isi

    • Meningkatkan Kemampuan Perempuan
  • Baca Juga:
  • Diseminasi Fatwa Ulama Perempuan di Peringatan Hari Perempuan Internasional
  • International Women’s Day: Teknologi untuk Kesetaraan Gender
  • International Women’s Day: Antara Selebrasi dan Tantangan
  • Melangkah Bersama untuk Pembebasan Perempuan: Refleksi Hari Perempuan Internasional 2023
    • Refleksi Hari Perempuan Internasional
    • Peran Penting Perempuan

Meningkatkan Kemampuan Perempuan

Selain meningkatkan pendidikan, kemampuan perempuan untuk memainkan peran sangat signifikan dalam menangani kelaparan dan kemiskinan. Lalu  terpengaruhi juga oleh hak-hak kepemilikan tanah. Strata masyarakat yang paling rentan terhadap penyakit miskin dan kelaparan adalah masalah utama bagi kebanyakan negara berkembang.

Menurut laporan World Bank, hampir 70% dari kepemilikan tanah di Bangladesh dipegang oleh laki-laki. Dengan meningkatkan hak-hak perempuan dalam penyebarluasan kepemilikan tanah. Lalu mengizinkan mereka terlibat dengan lebih banyak dalam kegiatan penyediaan sumber daya, masyarakat akan dapat memiliki kemampuan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

Baca Juga:

Diseminasi Fatwa Ulama Perempuan di Peringatan Hari Perempuan Internasional

International Women’s Day: Teknologi untuk Kesetaraan Gender

International Women’s Day: Antara Selebrasi dan Tantangan

Melangkah Bersama untuk Pembebasan Perempuan: Refleksi Hari Perempuan Internasional 2023

Selain hak-hak kepemilikan tanah, penemuan fakta mengenai distribusi biaya dan kesempatan yang tidak adil di seluruh dunia menunjukkan bahwa perempuan juga dikenai biaya tambahan untuk menyediakan rumah tangga, layanan kesehatan, keamanan dan jasa lainnya. Karena itu, penting untuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses ke alasan yang memadai untuk menutup biaya ini.

Yakni dengan mewujudkan keadilan ekonomi dan redistribusi sumber daya kepada mereka yang kurang mampu dan penerima manfaat, proses penanganan kelaparan dan kemiskinan akan menjadi lebih efektif.

Refleksi Hari Perempuan Internasional

Secara keseluruhan, perempuan memegang kunci untuk membangun dunia yang lebih bebas dari kelaparan dan kemiskinan. Yakni dengan menyediakan lebih banyak kesempatan bagi perempuan. Lebih banyak bisnis baru akan berkembang, yang akan meningkatkan jumlah suplai makanan dan layanan yang dibutuhkan di area-area yang miskin dan tertinggal.

Dengan meningkatkan peluang penerimaan perempuan dalam pasar kerja. Melebarkan jangkauan layanan kesehatan dan pendidikan. Kemudian, membuka akses ekonomi dan warta pemilikan tanah, perempuan akan dapat membuat langkah signifikan dalam meningkatkan standar hidup dunia dan melawan kelaparan dan kemiskinan.

Melalui peringatan Hari Perempuan Internasional yang selalu kita peringati setiap tanggal 8 Maret, menjadi refleksi bagi kita untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai tindak diskriminasi. Selain itu refleksi pada pembuangan, pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan. Pada Peringatan ini, kita disadarkan untuk merespon hak-hak perempuan yang acap kali terabaikan dan melihat peran signifikan perempuan bagi peradaban dunia saat ini.

Peran Penting Perempuan

Sebagai pemegang kunci untuk membangun dunia yang bebas dari kelaparan dan kemiskinan, perempuan memegang peran penting dalam menciptakan perubahan positif bagi masa depan. Perempuan adalah kekuatan penting dalam usaha perubahan sosial. Di mana ia akan menjadi pemangku kepentingan yang kuat dalam approach yang tepat untuk permasalahan-permasalahan global.

Perempuan adalah pemrakarsa di berbagai bidang kehidupan. Mulai dari pemulihan ketahanan ekologi hingga mencari out of the box ideas dan memecahkan berbagai tantangan dunia. Rintisan sektor usaha usaha yang perempuan insiasi akan memberikan dampak mendalam bagi penghentian kemiskinan dan kelaparan global.

Meningkatkan akses pendidikan bagi perempuan akan memberikan dampak besar secara jangka panjang. Meningkatkan pendidikan juga membuka jalan bagi perempuan untuk mencapai aplikasi teknologi dan inovasi bisnis. Di mana kelak akan menciptakan lindung iklim dan perekonomian yang lebih baik.

Peringatan Hari Perempuan Internasional menjadi refleksi bagi kita. Salah satunya menyadari bahwa perempuan menjadi pemegang kunci dalam menciptakan perubahan di dunia. Yakni sebuah masa depan yang lebih inklusif dan berkeadilan. []

Tags: Hak PerempuanHari Perempuan InternasionalKelaparanKemiskinanpanganRefleksi
Layyin Lala

Layyin Lala

Co-Founder Eco-Peace Indonesia and Business Student of Brawijaya University.

Terkait Posts

Rethink Sampah

Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu

20 Maret 2023
Perempuan Bukan Sumber Fitnah

Ingat Bestie, Perempuan Bukan Sumber Fitnah

18 Maret 2023
Pembuktian Perempuan

Cerita tentang Raisa; Mimpi, Ambisi, dan Pembuktian Perempuan

18 Maret 2023
Ibu Rumah Tangga

Ibu Rumah Tangga: Benarkah Pengangguran?

17 Maret 2023
Patah Hati

Patah Hati? Begini 7 Cara Stoikisme dalam Menyikapinya, Yuk Simak!

16 Maret 2023
Perempuan Pemimpin

Membincang Perempuan Pemimpin, dan Pemimpin Perempuan

15 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rethink Sampah

    Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tujuan Perkawinan Dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meminang Siti Khadijah Bint Khwailid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Menghindari Penipuan Biro Travel Umroh dan Haji?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam
  • Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?
  • Tujuan Perkawinan Dalam Al-Qur’an
  • Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu
  • Meminang Siti Khadijah Bint Khwailid

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist