• Login
  • Register
Rabu, 29 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Perempuan Multitasking: Sebatas Framing Melanggengkan Beban Ganda pada Perempuan

Perempuan hebat ya, bisa masak, nyuci, dan menyiapkan kopi untuk suami dalam satu waktu sekaligus.

Nuril Qomariyah Nuril Qomariyah
19/10/2020
in Kolom, Personal
0
413
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Istilah multitasking kerap kali kita temui disandingkan dengan perempuan. Seakan-akan perempuan mampu melakukan banyak hal sekaligus dalam satu waktu. Apakah benar demikian? Perempuan memang memiliki keunggulan dalam melakukan pekerjaan secara bersamaan dibandingkan laki-laki, atau pelabelan ini sengaja dilekatkan kepada perempuan sebab satu dan banyak hal.

Jika kita runut pada proses penciptaan manusia sebagai makhluk yang berakal, keduanya sama. Diciptakan sebagai manusia yang sempurna, tanpa ada yang lebih unggul di antara keduanya. Jika demikian, maka seharusnya tidak ada yang lebih baik antara laki-laki dan perempuan dalam hal ‘multitasking’. Sebab keduanya memiliki kapasitas otak yang sama.

Penelitian yang dilakukan oleh Patricia Hirach, dkk (Jerman). Terkait perempuan multitasking, memberikan jawaban kepada kita dan membantah penelitian-penelitian sebelumnya. Di mana mereka menyebutkan bahwa perempuan jauh lebih baik dibandingkan laki-laki dalam melakukan banyak hal sekaligus. Dalam penelitian ini, disebutkan jika perempuan multitasking sebatas stereotip populer saja. Sedangkan secara empiris membuktikan apabila perbedaan gender dalam kinerja multitasking sangatlah beragam.

Penelitian ini menguji secara langsung antara pengalihan tugas dan mengerjakan secara bersamaan. Diperoleh jawaban bahwa perempuan tidak lebih baik dalam multitasking dibandingkan laki-laki. Akan tetapi, ada hal-hal substansial yang mendasari kinerja setiap orang berbeda-beda yakni kemanpuan kognitif. Selain itu juga kemampuan yang berbeda-beda antar individu dalam menanggapi dan menyelesaikan permasalahan tidak ada sangkut pautnya dengan jenis kelamin yang mereka miliki (laki-laki atau perempuan).

Jika kita melihat konteks di luar penelitian ini, sebenarnya perempuan multitasking muncul bukan karena peran perempuan di ranah publik, melainkan bagaimana kerja perempuan di ruang domestik. Hal ini jelas terlihat bagaimana seorang istri dianggap mampu mencuci baju, sembari menyiapkan sarapan, dan merapikan perlengkapan sekolah anaknya, ditambah lagi membuatkan kopi untuk suaminya di pagi hari, yang itu semua mampu diselesaikan dalam satu waktu sekaligus.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Laki-laki dan Perempuan Dilarang Saling Merendahkan
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan

Baca Juga:

Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Laki-laki dan Perempuan Dilarang Saling Merendahkan

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan

Sedangkan, sangat jarang kemudian kemampuan multitasking perempuan ini diarahkan pada bagaimana dia menanggapi berbagai persoalan dan polemik yang ada di masyarakat atau dalam kata lain ruang publik. Di mana perempuan dianggap hanya sebatas pelengkap, pada pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan laki-laki. Tak jarang pula, perempuan dianggap memiliki kemampuan yang lebih lambat pada beberapa pekerjaan dibandingkan laki-laki.

Hal ini tentu menimbulkan tanda tanya besar bagi kita, lantas perempuan multitasking seperti yang digaungkan di media hingga saat ini apakah sebatas framing yang sengaja dibangun. Agar perempuan tampak mandiri dan tegar dalam menjalankan kerja kerja domestik bahkan sekalipun pekerjaan itu termasuk beban ganda pada perempuan.

Kita kembali mengingat hasil penelitian yang saya sebutkan tadi di awal tulisan. Jika pada dasarnya tingkat kemampuan kerja laki-laki dan perempuan dalam merespon pekerjaan secara bersamaan dalam satu waktu (multitasking) tidaklah ada perbedaan yang signifikan. Entah perempuan lebih unggul atau sebaliknya. Maka dapat kita katakan bahwa sebenarnya istilah multitasking hanyalah stereotip yang dibangun dimasyarakat. Ketika kita hanya melihat dari satu sisi akan nampak bahwa hal ini sangat memuliakan perempuan, padahal pada nyatanya justru melanggengkan beban ganda pada perempuan.

Karena harus kita sadari bersama bahwa pada dasarnya kita sebagai manusia, baik laki laki dan perempuan adalah sama dalam melakukan pekerjaan. Pekerjaan yang saya maksud di sini baik dalam ranah publik ataupun domestik. Diantara keduanya tidak ada yang lebih unggul atau serba bisa melakukan suatu hal secara bersamaan dalam satu waktu.

Tetapi, keduanya sama memerlukan konsentrasi tinggi dalam mengerjakan hal yang sedang menjadi tanggung jawab mereka. Antara laki-laki dan perempuan tentu akan mengalami tekanan secara psikis ketika menerima beban ganda dalam hal pekerjaan. Sehingga, hal yang perlu kita luruskan adalah pemaknaan terkait perempuan multitasking yang sebenarnya sebatas framing agar beban ganda yang dilimpahkan pada perempuan tidak tampak ke permukaan. Padahal, antara laki-laki dan perempuan saat ini sudah saatnya mengedepankan kolaborasi dan kerjasama dalam menuntaskan suatu pekerjaan agar bisa segera selesai dan memperoleh hasil yang optimal. []

Tags: keadilanKesalinganKesetaraanPekerja Perempuanperempuan
Nuril Qomariyah

Nuril Qomariyah

Alumni WWC Mubadalah 2019. Saat ini beraktifitas di bidang Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak di Kabupaten Bondowoso. Menulis untuk kebermanfaatan dan keabadian

Terkait Posts

Pengasuhan Anak

Jalan Tengah Pengasuhan Anak

28 Maret 2023
Bapak Rumah Tangga

Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?

28 Maret 2023
Sittin al-‘Adliyah

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

28 Maret 2023
Tradisi di Bulan Ramadan

Menggali Nilai-nilai Tradisi di Bulan Ramadan yang Mulia

28 Maret 2023
Propaganda Intoleransi

Waspadai Propaganda Intoleransi Jelang Tahun Politik

27 Maret 2023
Sittin al-‘Adliyah

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

27 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sittin al-‘Adliyah

    Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggali Nilai-nilai Tradisi di Bulan Ramadan yang Mulia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Pada Awalnya Asing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Pada Awalnya Asing
  • Jalan Tengah Pengasuhan Anak
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist