• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Perempuan Saksi Keajaiban Saat Kelahiran Nabi Saw

Berbagai sumber sejarah dan biografi mencatat riwayat-riwayat mengenai kejadian ajaib yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad Saw

Redaksi Redaksi
26/04/2022
in Featured, Hikmah
0
2 Hikmah Perempuan Shalat Berjamaah di Masjid

2 Hikmah Perempuan Shalat Berjamaah di Masjid

111
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kelahiran Nabi Muhamamd Saw  di Kota Mekkah pada awal sepertiga akhir abad keenam Masehi. Mekkah pada saat itu jantung dari seluruh jazirah Arab.

Mekkah menjadi pusat agama, budaya, bisnis, hingga rumah Allah Swt, yaitu Ka’bah, yang Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as bangun menjadi tujuan ziarah seluruh masyarakat Arab pada saat itu.

Berbagai sumber sejarah dan biografi mencatat riwayat-riwayat mengenai kejadian ajaib yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad Saw. Di antaranya yang diriwayatkan oleh para perempuan yang menyaksikan kelahiran baginda Nabi Saw.

Saksi pertama dan utama kelahiran Nabi, adalah sosok perempuan Ibunda Nabi Saw sendiri, Aminah bint Wahb. Sang Ibunda pernah bercerita kepada teman-temanya, bahwa pada saat kehamilan seperti ada ilham yang datang dan menyatakan:

“Kamu sekarang mengandung seseorang yang akan menjadi pemimpin umat ini. Apabila lahir nanti, maka ucapkan: “Aku berdoa semoga dia (anaku) dilindungi dari kedengkian orang yang hasud”, dan berilah ia nama Muhammad”.

Baca Juga:

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

Sang Ibunda juga bercerita bahwa pada saat kehamilan membesar, ia sering melihat cahaya dari rumahnya yang begitu benderang sehingga bisa melihat istana-istana di Irak dan Syria.

Perempuan, selain Ibunda, yang menyaksikan kelahiran Nabi Muhammad Saw adalah Fathimah bint Abdullah ats-Tsaqafiyah.

Sebagaimana diceritakan anaknya, Utsman bin Abu al-‘Ash ra, bahwa ibunya bercerita:

“Pada saat Aminah bint Wahb melahirkan Nabi Muhammad Saw, pada malam hari, tidak ada rumah yang aku lihat, kecuali terimbas cahaya yang memancar dari rumahnya. Bintang-bintang seperti mendekat dan seakan mau jatuh ke atas kepalaku.”

Sementara orang yang pertama kali menyampaikan kabar tentang kelahiran Nabi Saw kepada sang kakek, Abdul Muthallib, adalah juga perempuan. Yaitu bibi dari Abdullah bin Wahb dan saudara perempuan dari Wahb bin Zam’ah.

Pada saat itu, Abdul Muthallib sedang duduk di atas batu, dan begitu bergembira bergegas menemui sang cucu. (Faqih)

(Sumber: Ishmat Karkar, al-Mar’ah fi al-‘Ahd an-Nabawi, hal. 25-28).

Tags: kisahlahirnabi muhammadperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Fikih

Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

1 Juli 2025
Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID