• Login
  • Register
Minggu, 18 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Peretas Ajak Para Perempuan Jaga Seni dan Budaya

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
05/04/2019
in Aktual
0
FOTO BERSAMA: Puluhan perempuan dari berbagai daerah yang tergabung dalam Peretas Berkumpul 01: Pakaroso di Dodoha Mosintuwu

FOTO BERSAMA: Puluhan perempuan dari berbagai daerah yang tergabung dalam Peretas Berkumpul 01: Pakaroso di Dodoha Mosintuwu

37
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perempuan Lintas Batas (Peretas) mengajak puluhan perempuan dari berbagai daerah untuk bersama-sama membuat strategi kerja seni dan budaya. Hal itu sebagai salah satu upaya untuk saling menguatkan kerja perempuan secara kolektif.

Hal itu diungkapkan salah satu pendiri Peretas, Naomi Srikandi saat menyampaikan sambutannya pada acara Peretas Berkumpul 01: Pakaroso di Dodoha Mosintuwu, Tentena, Poso, Sulawesi Tengah, belum lama ini.

“Peretas Berkumpul 01 merupakan ruang pertemuan bagi para perempuan pekerja seni dan budaya. Dengan keragaman gagasan dan ekspresinya untuk mendiskusikan pengetahuan dan praktik seni dan budaya secara kritis,” kata Naomi, sapaan akrabnya.

Menurutnya, acara yang digelar atas kerjasama dengan Institut Mosintuwu tersebut sebagai salah satu upaya untuk melibatkan perempuan Indonesia yang masih belum berperan aktif di ranah seni dan budaya.

“Sangat banyak dan beragam perempuan pekerja seni di Indonesia. Sayangnya masih ada persoalan terkait kurangnya kesempatan bagi keterlibatan strategis perempuan di ranah seni budaya,” ungkap Naomi.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Selain itu, yang menjadi persoalan selama ini adalah kurang kuatnya jaringan perempuan pekerja seni di Indonesia. Oleh sebab itu, agenda berkumpul ini menjadi strategi untuk meningkatkan kerja seni dan budaya bagi perempuan.

“Agenda berkumpul itu akan membahas gerakan seniman perempuan dalam merespon berbagai isu sosial dengan menyusun strategi kerja berkesenian dan berkebudayaan dalam satu jaringan kolektif,” jelasnya.

Untuk itu, dalam kegiatan ini Peretas mengajarkan kemampuan (skill sharing) dalam rangka untuk mengaktivasi dinamika kelompok seperti senam, yoga, menari, nonton film,  menggambar bersama, konsultasi proses kreatif dan forum bincang-bincang.

“Semoga setiap para peserta bisa menuliskannya dalam setiap sesi dan menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman dalam Peretas Berkumpul 01,” tandasnya. (RUL/YUL)

Tags: budayawangerakanInstitut MosintuwukemampuannaomiperempuanPeretaspososeni budayaseniman
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Gelar Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Seruan Bangkit dari Krisis Kemanusiaan

14 Mei 2025
Media

Media Punya Peran Strategis dalam Mencegah Konflik Akibat Tidak Dipenuhinya Hak Keberagamaan

26 April 2025
Perempuan bukan Tamu di Ruang Publik

Perempuan Bukan Tamu di Ruang Publik

1 April 2025
Makhluk Intelektual

Laki-laki dan Perempuan adalah Makhluk Intelektual dan Spiritual

1 April 2025
Perempuan bisa menjadi Pemimpin

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Tafsir QS. An-Nisa Ayat 34 dalam Perspektif Keadilan Hakiki Islam

1 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kehamilan Tak Diinginkan

    Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version