• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Peretas Ajak Para Perempuan Jaga Seni dan Budaya

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
05/04/2019
in Aktual
0
FOTO BERSAMA: Puluhan perempuan dari berbagai daerah yang tergabung dalam Peretas Berkumpul 01: Pakaroso di Dodoha Mosintuwu

FOTO BERSAMA: Puluhan perempuan dari berbagai daerah yang tergabung dalam Peretas Berkumpul 01: Pakaroso di Dodoha Mosintuwu

40
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perempuan Lintas Batas (Peretas) mengajak puluhan perempuan dari berbagai daerah untuk bersama-sama membuat strategi kerja seni dan budaya. Hal itu sebagai salah satu upaya untuk saling menguatkan kerja perempuan secara kolektif.

Hal itu diungkapkan salah satu pendiri Peretas, Naomi Srikandi saat menyampaikan sambutannya pada acara Peretas Berkumpul 01: Pakaroso di Dodoha Mosintuwu, Tentena, Poso, Sulawesi Tengah, belum lama ini.

“Peretas Berkumpul 01 merupakan ruang pertemuan bagi para perempuan pekerja seni dan budaya. Dengan keragaman gagasan dan ekspresinya untuk mendiskusikan pengetahuan dan praktik seni dan budaya secara kritis,” kata Naomi, sapaan akrabnya.

Menurutnya, acara yang digelar atas kerjasama dengan Institut Mosintuwu tersebut sebagai salah satu upaya untuk melibatkan perempuan Indonesia yang masih belum berperan aktif di ranah seni dan budaya.

“Sangat banyak dan beragam perempuan pekerja seni di Indonesia. Sayangnya masih ada persoalan terkait kurangnya kesempatan bagi keterlibatan strategis perempuan di ranah seni budaya,” ungkap Naomi.

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Selain itu, yang menjadi persoalan selama ini adalah kurang kuatnya jaringan perempuan pekerja seni di Indonesia. Oleh sebab itu, agenda berkumpul ini menjadi strategi untuk meningkatkan kerja seni dan budaya bagi perempuan.

“Agenda berkumpul itu akan membahas gerakan seniman perempuan dalam merespon berbagai isu sosial dengan menyusun strategi kerja berkesenian dan berkebudayaan dalam satu jaringan kolektif,” jelasnya.

Untuk itu, dalam kegiatan ini Peretas mengajarkan kemampuan (skill sharing) dalam rangka untuk mengaktivasi dinamika kelompok seperti senam, yoga, menari, nonton film,  menggambar bersama, konsultasi proses kreatif dan forum bincang-bincang.

“Semoga setiap para peserta bisa menuliskannya dalam setiap sesi dan menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman dalam Peretas Berkumpul 01,” tandasnya. (RUL/YUL)

Tags: budayawangerakanInstitut MosintuwukemampuannaomiperempuanPeretaspososeni budayaseniman
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID