• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Pemerkosaan dalam Pernikahan

Imam Nakhai Imam Nakhai
01/10/2022
in Keluarga
0
Perkawinan, Perkosaan

Ilustrasi: pixabay[dot]com

27
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Hari hari ini, sebagai dampak dari RUU-PKS yang masih ditunda pembahasannya oleh DPR, perbincangan marrital rape (perkosaan dalam perkawinan) terus terjadi sesekali disertai meme meme dan joke joke sindiran. Lantas apakah ada pemerkosaan dalam pernikahan?

Saya menduga, sahabat sahabat yang mempermasalahkannya, belum memahami konsep “as shihhah wa al-butlan” dan konsep “al-halal wa al-haram” di sisi lain. Sebagian orang memahami, jika perilaku sudah diyatakan “sah-shahih” maka pasti halal, dan yang diyatakan “batal” pasti haram.

Padahal, belum tentu begitu. Seakan jika sudah sah sebagai suami istri maka apa saja, termasuk hubungan seksual menjadi halal. Ini pandangan yang salah.

Sah dan batal itu terkait dengan syarat dan rukun. Sebab itu, ulama seringkali berbeda apakah suatu prilaku sah atau batal karena perbedaan menentukan syarat dan rukun. Sedang halal haram itu terkait dengan dampak prilaku itu, apakah mafsadah (keburukan) atau maslahah (kebaikan). Jika prilaku mengandung mafsadah maka haram, dan jika mengandung maslahah maka halal.

Maka, ada prilaku yang sah-shahih, karena telah memenuhi syarat dan rukun, tetapi ia bisa haram karena mengandung mafsadah. Melakukan hubungan seks dengan istri adalah sah, karena terpenuhi syarat sebagai hubungan yang sah, tetapi bisa haram jika memberi dampak mafsadah.

Baca Juga:

Perkosaan: Kekerasan Seksual yang Merendahkan Martabat Kemanusiaan

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

Kekerasan Seksual Bisa Dicegah Kalau Islam dan Freud Ngobrol Bareng

Difabel dan Kekerasan Seksual: Luka yang Sering Tak Dianggap

Bersenggama dengan istri ketika haid, ketika sakit, atau udzur syar’i lainnya adalah sah, dan pasti bukan zina, tetapi ia haram karena berdampak mafsadah. Hubungan suami istri adalah sah, tetapi jika dipaksakan, apalagi dengan cara kekerasan, maka ia haram, karena berdampak mafsadah.

Jadi jelas ya. Jangan dikaburkan lagi. Jika RUU P-KS mengusulkan menghukum kekerasan seksual dalam perkawinan, bukan berarti menganggapnya sebagai zina, tetapi perbuatan sah yang berdampak mafsadah.

Lalu bagaimana seharusnya hubungan seks dilakukan ? Hak dan kewajiban siapa. Secara sederhana al-Qur’an mengajarkan bahwa hubungan seks adalah hak dan kewajiban suami istri. Itulah makna ayat yang sangat agung “hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna”- istri istri itu adalah pakaianmu-dan jangan lupa-bahwa kalian wahai para suami adalah pakaian istri.

Masih kurang jelas bagaimana perumpamaan al-Qur’an? Jelas bukan? Bukankah al Qur’an mengajarkan kesalingan, khususnya dalam hubungan seksual.

Demikian terkait pemerkosaan dalam pernikahan? Semoga bermanfaat. []

Tags: Kekerasan seksual
Imam Nakhai

Imam Nakhai

Bekerja di Komnas Perempuan

Terkait Posts

Mengantar Anak Sekolah

Mengantar Anak Sekolah: Selembar Aturan atau Kesadaran?

18 Juli 2025
Menikah

Yang Terjadi Jika Miskin, Tapi Ngotot Menikah

15 Juli 2025
Praktik Kesalingan

Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

12 Juli 2025
Relasi Imam-Makmum

Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

9 Juli 2025
Jiwa Inklusif

Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak

8 Juli 2025
Pemimpin Keluarga

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID