• Login
  • Register
Minggu, 28 Mei 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Persekusi Perempuan di Pesisir Selatan, Ada Apa Dengan Minangkabau?

Bagaimanapun kesalahan yang dilakukan manusia lain, bukan tugas kita main hakim sendiri, apalagi sampai melakukan kekerasan

Nuraini Chaniago Nuraini Chaniago
06/05/2023
in Publik
0
Persekusi Perempuan

Persekusi Perempuan

675
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Beberapa waktu lalu, jagad maya heboh dengan video pelecehan seksual yang dilakukan oleh gerombolan laki-laki kepada dua orang perempuan di Pasir Putih, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Mereka mempersekusi perempuan dari sebuah tempat wisata malam dengan cara mengarak, menelanjangi, melecehkan dan menceburkannya ke laut. Sungguh membuat hati dan pikiran ini geram, lemas, menangis, bahkan mengutuknya.

Dari berbagai sumber yang saya peroleh, termasuk teman saya sendiri yang memang rumahnya di lokasi kejadian. Kasus persekusi perempuan yang terjadi pada tanggal 8 April 2023 tersebut, memang sangat-sangat membuat semua pihak terluka dan mengutuk para pelaku. Apalagi hal demikian terjadi di ranah minang. Di mana selama ini terkenal dengan sistem matrilineal, serta agama dan budayanya yang begitu kental.

Bagi saya pribadi, sebagai seorang putri daerah yang juga lahir dan besar di ranah Minang, sekaligus juga di kabupaten yang sama dengan kejadian persekusi tersebut, ini bukanlah kali pertama saya mendapati kasus-kasus pelecehan. Bahkan kekerasan seksual yang jamak laki-laki lakukan kepada perempuan dan anak-anak di Minangkabau. Jauh sebelum kasus ini viral, persis di lingkungan tempat tinggal saya sendiri, sudah terjadi kasus kekerasan seksual yang dilakukan ayah tiri kepada anak tirinya hingga si anak hamil.

Di lain kasus, kejadian yang serupa juga dilakukan ayah tiri terhadap anak tirinya yang masih berumur 6 tahun. Begitupun di berbagai daerah-daerah di tanah Minang ini. Hanya saja kasusnya tidak viral bahkan banyak pihak yang memilih diam, karena dianggap sebagai aib keluarga. Hingga banyak pihak yang menganggap bahwa Minangkabau baik-baik saja. Padahal, jika kita telusuri lebih jauh lagi, hari ini masyarakat Minangkabau sedang dalam krisis banyak hal.

Daftar Isi

    • Adat Basandih Syara, Syara Basandih Kitabullah
  • Baca Juga:
  • KDRT, dan Lemahnya Literasi Islam Rahmah
  • Kritik terhadap Fenomena Staycation dan Relasi Kuasa
  • Mendobrak Standar Sosial, Seperti Apa Masa Depan Perempuan?
  • Mitos Kecantikan dalam Buku Myth Of Beauty Karya Naomi Wolf
    • Tidak ada Ajaran Kekerasan dalam Agama

Adat Basandih Syara, Syara Basandih Kitabullah

Tak hanya sampai di situ, sebenarnya masih banyak lagi kasus-kasus serupa yang terjadi terhadap perempuan di tanah kelahiran saya ini. Ranah Minang yang selama ini terkenal dengan daerah yang senantiasa memuliakan perempuan, yang katanya selalu menjunjung tinggi agama. yang senantiasa berlandaskan kepada “Adat Basandih Syara, Syara Basandih Kitabullah”, ternyata hari ini perlu kita tinjau ulang dari banyak aspek.

Kenapa ini terjadi?  Apa yang salah? Apakah benar kata kebanyakan orang, bahwa Minangkabau hari ini hanyalah tinggal kerbau, dan Minangnya sudah hilang?  Ataukah kita sebagai masyarakat Minang yang  tak mampu menghadapi perkembangan zaman hari ini?

Entahlah! tapi kasus-kasus di atas benar-benar mencoreng wajah Minangkabau sebagai sebuah daerah yang menganut sistem matrilineal. Sistem yang menganut garis keturunan ibu, sistem yang semestinya telah  memposisikan perempuan sebagai sosok yang senantiasa kita hormati, kita hargai, dan kita lindungi. Bahkan kita muliakan sebagaimana ajaran agama dan contoh yang sudah Nabi Muhammad SAW teladankan.

Baca Juga:

KDRT, dan Lemahnya Literasi Islam Rahmah

Kritik terhadap Fenomena Staycation dan Relasi Kuasa

Mendobrak Standar Sosial, Seperti Apa Masa Depan Perempuan?

Mitos Kecantikan dalam Buku Myth Of Beauty Karya Naomi Wolf

Terlepas dari bagaimanapun kesalahan yang dua orang perempuan tersebut lakukan. Di mana katanya mencemarkan nama baik orang Minang atas perlakuan mereka yang tidak pantas di sebuah kafe malam yang tetap beroperasi di bulan Ramadan. Tetap saja, bukanlah tugas kita sesama manusia menghukum manusia lainnya dengan tindakan main hakim sendiri. Apalagi sampai melakukan tindakan keji yang tidak manusiawi seperti di video tersebut.

Tidak ada Ajaran Kekerasan dalam Agama

Agama tidak pernah mengajarkan tindakan main hakim sendiri, pelecehan, apalagi kekerasan terhadap orang lain. Jikapun kesalahan yang dilakukan sangat-sangat tidak bisa kita terima, maka ada etika yang harus kita perhatikan untuk menasehati orang lain. Tanpa merendahkan harkat dan martabat orang tersebut kepada publik. Inilah hal yang senantiasa Baginda Muhammad Saw lakukan dalam menghadapi kemungkaran di sekitarnya.

Hingga saat tulisan ini saya tulis, baru lima orang yang sudah mereka tetapkan menjadi tersangka kasus persekusi tersebut. Sedangkan yang lainnya malah melarikan diri. Bahkan dari data yang saya peroleh dari masyarakat setempat, sebagian dari para pelaku yang kita sebut laki-laki itu memilih kabur dari kampung, dari pada mereka mempertanggung jawabkan tindakannya tersebut.

Teruntuk laki-laki di Minangkabau, sosokmu adalah cerminan bagi kaummu. Contoh bagi saudara dan saudarimu. Sandaran bagi anak dan kepenakanmu, serta menjadi sumando juga penghulu di Ranah Minang ini. Tapi tindakanmu akhir-akhir ini telah berhasil mencoreng sendiri harkat dan martabat ninik mamak dan penghulu kaum yang selama ini dipertahankan sebagai posisi yang terhormat dalam mengayomi kaumnya. Termasuk kaum perempuan dan anak perempuan.

Teruntuk masyarakat dan kaum laki-laki Minangkabau, sebuah kritik untuk kita bersama, pelajarilah agamamu secara kaffah, agar kita tak menjadi fanatik dalam beragama dan merasa paling baik dari orang lain. Kedepankan empati dalam menyikapi permasalahan kemanusiaan hari ini. Mari kita saling melihat manusia sebagai manusia utuh, yang harus kita perlakukan layaknya manusia, apalagi kepada perempuan. []

 

  

           

 

           

Tags: FemisidaKekerasan Berbasis Genderkekerasan terhadap perempuanMinangkabauPersekusi Perempuan
Nuraini Chaniago

Nuraini Chaniago

Writer/Duta Damai Sumatera Barat

Terkait Posts

Revenge Porn

Perseteruan Antara UU Pornografi dan Korban Revenge Porn

28 Mei 2023
Inara Rusli

Inara Rusli dan Apresiasi Nabi Saw Kepada Perempuan Pekerja

27 Mei 2023
Rembuk Perempuan

Rembuk Perempuan: Ruang Berbagi Kekuatan dan Merayakan Kepemimpinan Perempuan

26 Mei 2023
Politisi Pelaku KDRT

Politisi Pelaku KDRT Wajah Ganteng, Kaya, Pejabat Tinggi, dan dari Partai Islam Tidak Menjamin Ramah Perempuan

25 Mei 2023
Sejarah Perempuan

Menelisik Sejarah Perempuan di Garis Belakang

25 Mei 2023
Victim blaming

Victim Blaming: Beban Ganda Perempuan Korban Kekerasan Seksual

25 Mei 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nyaman dengan Ibu

    Mrs. Chatterjee vs Norway: Ketika Anak Lebih Nyaman dengan Ibu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehidupan Pilu yang Dialami Perempuan Korban KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Refleksi Memperingati Hari Lahir Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inara Rusli dan Apresiasi Nabi Saw Kepada Perempuan Pekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rembuk Perempuan: Ruang Berbagi Kekuatan dan Merayakan Kepemimpinan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Beragama, Tapi Hanya Memikirkan Dunia
  • Perseteruan Antara UU Pornografi dan Korban Revenge Porn
  • Islam dan Masalah Kesehatan Perempuan
  • Mariam Al-Ijliya : Astronom Perempuan Abad Ke-10
  • Inara Rusli dan Apresiasi Nabi Saw Kepada Perempuan Pekerja

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist