• Login
  • Register
Senin, 27 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Sastra

Puisi Ibu Khofifah di Mata Jaringan Muda KUPI

Redaksi Redaksi
05/06/2022
in Sastra
0
Puisi Ibu Khofifah

Puisi Ibu Khofifah

161
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Puisi Ibu Khofifah Indar Parawangsa, Gubernur Jawa Timur, yang berjudul “Hanya Ibu yang Tahu” cukup mengharukan bagi jaringan muda KUPI, Alifatul Arifiati.

Bagi perempuan yang kerap disapa Alif, puisi Ibu Khofifah “Hanya Ibu yang Tahu”, ini dibuat dengan apik.

Pasalnya, isi puisi Ibu Khofifah itu secara jelas menggambarkan betapa ibu merasakan kebahagiaan, mengharu-biru, nelangsa, dan tertawa.

Bahkan, di dalam setiap bait puisi, membuat Alif terbawa hanyut merasuk ke relung paling dalam.

Hingga, mata Alif tiba-tiba menangkap sosok laki-laki yang berdiri di hadapannya. Dia sedang mengganti popok anak perempuan yang barus saja selesai dicebokin, ya laki-laki itu adalah suamiku, ayah dari anak perempuanku, Abdulloh.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam
  • Musyawarah Keagamaan KUPI Tetapkan Hukum Pembiaran Sampah yang Mengancam Perempuan Adalah Haram
  • Melangkah Bersama untuk Pembebasan Perempuan: Refleksi Hari Perempuan Internasional 2023
  • Musyawarah Keagamaan KUPI Tetapkan Peminggiran Perempuan Dalam Menjaga NKRI Adalah Haram
    • Puisi Ibu Khofifah bagi Jaringan Muda KUPI

Baca Juga:

Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

Musyawarah Keagamaan KUPI Tetapkan Hukum Pembiaran Sampah yang Mengancam Perempuan Adalah Haram

Melangkah Bersama untuk Pembebasan Perempuan: Refleksi Hari Perempuan Internasional 2023

Musyawarah Keagamaan KUPI Tetapkan Peminggiran Perempuan Dalam Menjaga NKRI Adalah Haram

Puisi Ibu Khofifah bagi Jaringan Muda KUPI

Alif tersadar, mungkin bukan Hanya Ibu yang Tahu, tetapi Ayah juga tahu dan mengalami bagaimana rasanya:

“Saat lapar melanda, terbayang makanan enak di atas meja……

ketika suapan pertama, anak pup di celana……

Bagaimana rasanya….?

Cuma Ibu yang tahu rasanya…..”

Ketika sedang makan, tiba-tiba anak pup, terkadang ayah yang terlebih dahulu meninggalkan makannya. Bukan karena diminta, tetapi karena merasa dan sadar bahwa tanggung jawab mengasuh dan merawat anak adalah tanggung jawab bersama, ayah dan ibu, laki-laki dan perempuan.

Saat malam tiba, semua sudah tidur lelap, tiba-tiba anak bangun dan minta ‘nenen’, bukan hanya ibu yang bangun, tetapi ayah juga bangun menyiapkan air putih untuk diminum ibu dan memijat punggung ibu, agar ASI dapat mengalir dengan lancar, dan si anak dapat minum dengan kenyang dan tidur nyenyak kembali.

Sekali lagi, bukan karena diminta, tetapi karena sadar bahwa memberikan asupan yang terbaik bagi anak adalah tanggung jawab kedua orang tua, bukan hanya ibu saja, atau ayah saja.

“Saat Ibu baru saja memejamkan mata………

pecahlah tangisan si kecil dengan nyaringnya…….

dalam keadaan mengantuk, anak pun harus digendong sepenuh cinta……

Bagaimana rasanya….?

Cuma Ibu yang tahu rasanya…..”

Dengan kerjasama yang setara laki-laki dan perempuan dalam merawat dan mengasuh anak, tentu situasi-situasi yang sering dikeluhkan banyak perempuan menikah soal tidak dapat merawat diri sendiri dapat dikurangi.

Bahkan bisa saja orang tua masih tetap punya waktu untuk diri mereka sendiri, asalkan berbagi peran baik domestik maupun publik. Ketika ibu memasak, ayah menjaga anak, ketika ayah mencuci, ibu menjaga anak.

Jika keduanya terbiasa menjaga anak, tidak masalah jika salah satunya pergi ke tempat perawatan tubuh atau pergi ke arena hobi. Karena, membahagiakan anggota keluarga adalah tanggung jawab bersama, laki-laki dan perempuan. Bait puisi ini tidak akan terjadi:

“Saat badan sudah lelah tak ada tenaga……

ingin segera mandi menghilangkan penat yang ada…

mumpung anak-anak sedang anteng di kamarnya…..

Belum sempat sabunan, anak sudah nangis berantem rebutan boneka…..

Kacaulah acara mandi Ibu….., langsung handukan walau daki masih menempel di badannya….

Bagaimana rasanya?

Cuma Ibu yang tahu rasanya…..”

Menurut Alif, tulisan ini bukan untuk menyalahkan isi puisi Ibu Khofifah, bukan. Tulisan ini adalah refleksi dirinya bahwa dunia mengasuh anak, bukan hanya dunia Ibu, tetapi juga dunia Ayah, dunia orang tua. Maka, sepatutnya memberikan apresiasi juga kepada keduanya. (Rul)

Tags: Ibu KhofifahjaringanKupimatamudaPuisi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bidadari Surga

Perempuan yang Menggugat Bidadari Surga (Bagian Pertama)

24 Januari 2023
Tak ingin Menikah

Emak, Ijah tak Ingin Menikah

22 Januari 2023
Rempeyek Buatan Ibu

Rita dan Rempeyek Buatan Ibu

1 Januari 2023
Kisah Santri

Latublawunna: Kisah Santri Alwaan dan Zaala

11 Desember 2022
Pergi Sendirian

Perempuan tak Pernah Ingin Pergi Sendirian

13 November 2022
Negeri tanpa Warna

Negeri tanpa Warna

30 Oktober 2022
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Akhlak dan perilaku yang baik

    Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Waspadai Propaganda Intoleransi Jelang Tahun Politik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Piagam Madinah: Prinsip Hidup Bersama
  • Nyai Pinatih: Sosok Ulama Perempuan Perekat Kerukunan Antarumat di Gresik
  • Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama
  • Q & A: Apa Batasan Sakit yang Membolehkan Tidak Puasa di Bulan Ramadan?
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist