• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Relasi Kesalingan Peran Caregiver untuk Penyandang Diabetes Militus

Kepatuhan dalam menjaga kadar gula darah secara rutin tentu membutuhkan manajemen yang baik tidak hanya antara pasien dengan tenaga medis melainkan juga pada caregiver dan masyarakat yang peduli dan sadar akan diabetes serta kebijakan nasional dengan pendekatan terintegritas.

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
24/11/2020
in Kolom, Personal
0
76
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Bulan November di Indonesia selalu dikenal dengan bulan kepahlawanan karena adanya peringatan hari Pahlawan pada 10 November. Tetapi selain hari kepahlawanan, tidak hanya di Indonesia, pada setiap tanggal 14 di bulan November sejak tahun 2007, WHO mengajak kepada seluruh dunia untuk memperingati Hari Diabetes Sedunia (World Diabetes Day) mengingat Diabetes merupakan penyumbang 2% dari 70% angka kematian di dunia yang disebabkan oleh penyakit tidak menular.

Menurut International Diabetes Federation (IDF), hingga Mei 2020 terdapat 463 juta orang dewasa di dunia menyandang diabetes dengan prevalensi global mencapai 9,3 %. Bahkan di Indonesia sendiri penyakit ini menempati urutan ke tujuh dari sepuluh negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi dan menempati posisi silent killer ketiga setelah jantung koroner dan stroke.

Penyakit diabetes atau diabetes militus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), kerja insulin, atau keduanya berdasarkan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni). Adanya kelainan pada insulin, oleh sebab itu biasanya penyandang diabetes cenderung diminta untuk menjaga dan mengecek kadar gula darah secara rutin.

Kepatuhan dalam menjaga kadar gula darah secara rutin tentu membutuhkan manajemen yang baik tidak hanya antara pasien dengan tenaga medis melainkan juga pada caregiver dan masyarakat yang peduli dan sadar akan diabetes serta kebijakan nasional dengan pendekatan terintegritas. Caregiver penyandang diabetes adalah seseorang yang bertugas untuk menjaga, membantu, menyemangati, merawat penyandang diabetes dalam memenuhi kebutuhannya agar dapat mengelola dan menjaga kadar gula dalam darah agar tetap stabil.

Caregiver biasanya dapat dilakukan oleh individu baik yang berasal dari latar belakang pendidikan kesehatan, komunitas, maupun pihak keluarga. Dalam hal ini, ada beberapa peran caregiver yang sangat dibutuhkan oleh penyandang diabetes untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh. Pertama, edukasi tentang diabetes.

Baca Juga:

Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir Bagian II

Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

Jalan Mandiri Pernikahan

Semakin sering caregiver mendapatkan edukasi dan informasi seputar penanganan dan perawatan untuk penyandang diabetes dengan tepat, maka akan semakin baik proses pengontrolan gula darah. Mengedukasi caregiver juga dapat menekankan laju peningkatan penyandang diabetes untuk generasi yang akan datang karena bertambah individu yang melek informasi dan peduli terkait diabetes.

Kedua, melakukan perencanaan nutrisi dengan mengatur pola makan sehat dan gizi seimbang. Menurut Dr. dr. Sony Wibisono, Sp.PD-KEMD, FINASIM perencanaan nutrisi pola makan sehat dan gizi seimbang yang baik untuk penyandang diabetes adalah menghitung jumlah kalori yang akan dikonsumsi oleh penderita diabetes berdasarkan jenis makanan dan berat badan penyandang diabetes. Dari hasil perhitungan tersebut akan diketahui porsi yang dapat dikonsumsi oleh penyandang diabetes.

Selain itu, penyandang diabetes juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung isomaltulosa sebagai karbohidrat lepas lambat untuk membuat kenyang lebih lama dalam menjaga kadar gula darah, dan juga sumber serat yang mengandung indeks glikemik rendah. Selain itu tentu nutrisi lainnya seperti kalsium, Vitamin D, A, C, E, Zinc dan juga mineral untuk menjaga daya tahan tubuh.

Hal ini tentu tidak bisa caregiver ketahui apabila caregiver tidak ikut serta ketika penyandang diabetes melakukan kontrol rutin. Mengapa? karena menghitung kalori harus dilakukan dan diketahui oleh ahlinya dalam hal ini adalah dokter spesialis maupun ahli gizi yang sesuai dengan bidangnya. Oleh karena itu terapi obat dan pemantauan gula darah secara rutin menjadi peran caregiver yang ketiga karena tentu setiap penyandang diabet memiliki terapi obat dan kadar gula yang berbeda dengan penyandang diabetes lainnya.

Terakhir melakukan aktivitas fisik yang rutin dan pola hidup yang sehat. Mungkin sebagian orang sudah terbiasa melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga secara mandiri. Tetapi tentu akan lebih menyenangkan jika dapat memiliki teman ketika melakukan aktivitas fisik sehingga kegiatan tersebut tidak terasa membosankan.

Apalagi jika penyandang diabetes adalah orang yang sudah lanjut usia, sehingga tentu mereka akan lebih senang jika ada yang menemaninya berolahraga mengingat fisik mereka tidak lagi seoptimal seperti sebelum menyandang diabetes.

Selain itu caregiver juga bisa menyarankan dan menemani penyandang diabetes untuk melakukan olah raga ringan yang menyenangkan dan disukai oleh penyandang diabetes namun dapat dilakukan secara rutin serta berkala. Karena yang terpenting dari kegiatan ini adalah menjadikan olahraga sebagai kebiasaan baik sehingga menjadi pola hidup yang sehat dan dapat meminimalisir terjadinya komplikasi penyakit lainnya. []

Tags: Diabetes MellitusKesalingankesehatanWHO
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0 dan telah menulis lebih dari 5 buku antologi. Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui iffiarahman@gmail.com.

Terkait Posts

Gaji Pejabat

Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

1 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Pacaran

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

30 Juni 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan
  • Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID