• Login
  • Register
Rabu, 22 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Rumah Tangga yang Samara

Fitri Nurajizah Fitri Nurajizah
23/02/2018
in Kolom
0
27
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hubungan anak dengan orang tua itu adalah hubungan yang tidak bisa dipisahkan. Seorang anak wajib untuk menghormati orang tua dan menjalankan segala perintahnya selama itu tidak bertentangan dengan aturan agama Islam, begitupun sebaliknya orang tua mesti menyayangi dan menjaga anaknya. Tapi bagaimana dengan hubungan suami-istri? Bagaimana mewujudkan rumah tangga yang samara?

Banyak cara yang dilakukan orang tua untuk menjaga dan memastikan anaknya bahagia  salah satunya dengan menasehati atau berwasiat hal-hal yang bermanfaat.  Saya jadi teringat ibu angkat saya yang sering  menanyakan kapan saya  akan menikah?  Hingga sekarang jika waktu pulang kapung selain menanyakan hal tersebut beliau sering bercerita rasanya menjadi seorang istri itu bagaimana, istri yang baik terhadap suaminya harus begini dan begini.

Baca juga: Mewujudkan Keluarga Sakinah

Walaupun  hanya ditanggapi dengan senyuman tapi dalam hati saya bertanya mengapa menjadi seorang istri yang baik itu harus memperhatikan segala sesuatu yang dapat mendatangkan kebahagiaan suami. bukankan pernikahan itu dilakukan dengan dua orang, laki-laki dan perempuan, bukan satu orang, lelakinya saja atau perempuannya saja.

Kitab Uqudulujain juga menceritakan yang kurang lebih sama dengan pesan ibuku, bahkan lebih mendetil. Di kitab itu diceritakan ada seorang ibu yang berwasiat kepada anak perempuannya yang akan menikah. Ada sepuluh poin dalam wasiat tersebut.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?
  • Meminang Siti Khadijah Bint Khwailid
  • Bagaimana al-Qur’an Berbicara Mengenai Gender?
  • Polemik Pembahasan Childfree Hingga Hari Ini

Baca Juga:

Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?

Meminang Siti Khadijah Bint Khwailid

Bagaimana al-Qur’an Berbicara Mengenai Gender?

Polemik Pembahasan Childfree Hingga Hari Ini

  1. Istri harus menerima apa adanya keadaan si suami
  2. harus mendengarkan ucapan suami dan ta’at terhadap perintahnya
  3. harus menjaga pandangan suamim dari perilaku, penampilan yang jelek
  4. harus menjaga pandangan suaminya keadaan yang jelek
  5. harus menjaga penciuman suami dari bau busuk diri
  6. harus menyiapkan makanan untuk suami
  7. harus menyiapkan tempat tidur suami
  8. harus menjaga harta suami
  9. harus menjaga hubungan dengan keluarga suami
  10. harus menjaga rahasia suami dan jangan menceritakan kejelekannya kepada orang lain.

Sepuluh poin inilah yang harus diperhatikan oleh seorang istri dalam berumah tangga, menurut Uqudulujain. Jika tidak, maka akan menimbulkan kemarahan seorang suami. kalian yang belum menikah, apalagi kids zaman now pasti bertanya kok hanya suami sih yang harus mendapatkan 10 keistimewaan dari istrinya tersebut mengapa tidak istrinya juga yang mendapatkan keistimewaan serupa?

Kalau kita melihat tujuan dari pernikahan adalah terbangunnya kehidupan yang adil, dan bahagia atau biasa disebut dengan kata sakinah, mawaddah wa rahmah (Samara), mestinya, menurut saya, siapa pun wajib memberikan dan juga mendapatkan hak tersebut, baik istri maupun suami.

Jadi, jangan hanya istri yang menjalankan wasiat ibu tersebut tapi juga suami, sebab menurut Dr. Faqihuddin Abdul Qodir dalam buku pertautan Teks dan Konteks dalam Fiqh Muamalah, pernikahan yang bahagia itu akan terwujud apabila relasi yang terbangun dalam kehidupan suami-istri adalah relasi yang adil, setara, dalam arti tidak mau menang sendiri, serta sikap saling percaya, pengertian, saling mengingatkan dan saling memberi.

Selain itu, Prof. Dr. Nashruddin Baidan juga berpendapat dalam buku Relasi Jender Dalam Islam bahwa di antara suami dan istri itu harus tercipta hubungan kasih sayang yang sama dan seimbang.  Jangan ada istilah ‘aku’ dalam satu keluarga, yang ada hanya ‘kita’ karena istilah ‘aku’ telah berfungsi menjadi ‘kita’.  Karena dengan begitu akan tercinptalah keluarga yang harmonis. Bahkan Masdar F. Mas’udi  sampai menyebut pernikahan seperti itu adalam makam tertinggi dari pola relasi suami dan istri. Subhanallah, romantis sekali.

Sampai pada ujung tulisan ini, saya hanya ingin menyampaikan bahwa tips untuk menciptakan pernikahan yang Samara itu cukup dengan tidak saling mempertahankan egoisme masing-masing, ciptakanlah hubungan yang saling berkasih sayang dan saling menghormati satu sama lain. []

Tags: harapan keluargakeluargaKesalinganKesetaraanMubaadalahpernikahanrumah tanggasakinah
Fitri Nurajizah

Fitri Nurajizah

Perempuan asal Garut, kelahiran Tahun 1997. Telah lulus dari Institut Studi Islam Fahmina Cirebon, Jurusan Ekonomi Syariah. Biasa disapa Fitri, hobi kelayapan, pecandu mie instan dan penikmat ketinggian. Biasa mengabadikan kesehariannya di Instagram @fitri_nurajizah

Terkait Posts

Perayaan Nyepi

Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

22 Maret 2023
Menjadi Minoritas

Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

21 Maret 2023
Marital Rape

Marital Rape itu Haram, Kok Bisa?

21 Maret 2023
Dinafkahi Istri

Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?

20 Maret 2023
Rethink Sampah

Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu

20 Maret 2023
Travel Haji dan Umroh

Bagaimana Menghindari Penipuan Biro Travel Umroh dan Haji?

20 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menjadi Minoritas

    Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rahmat Allah Swt Untuk Orang Islam dan Orang Kafir
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist