• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Sesama Muslim adalah Saudara, Maka Jangan Merendahkan, Sakiti, dan Zaliminya

Padahal secara historis, Islam hadir untuk membebaskan perempuan dari segala bentuk kekerasan. Oleh karena itu, atas alasan apapun, kekerasan tidak bisa kita benarkan, sekalipun membawa nama Tuhan

Siti Miratul Masfufah Siti Miratul Masfufah
05/04/2023
in Publik
0
merendahkan

merendahkan

636
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk salah satu hadis di dalam kitab Sittin al-‘Adliyah, ada salah satu hadis yang cukup menarik, yang saya kira cukup populer juga dikalangan umat Islam, hadis tersebut menegaskan tentang larangan merendahkan, menyakiti serta menzalimi kepada setiap orang muslim, karena sesama muslim dengan muslim yang lain adalah bersaudara.

Isi hadis tersebut sebagai berikut:

المسلم اخو المسلم لا يظلمه ولا يخذله و لا يحقروه

Artinya; “Bahwa muslim dengan muslim yang lainnya adalah saudara. Tidak boleh saling menzalimi, menghina, merendahkan” (Shahih Muslim).

Menurut saya hadis ini penting untuk kita ingat kembali, karena fakta di dalam realitas kehidupan kita masih banyak sekali perbuatan-perbuatan dari sebagian orang Islam yang merendahkan, menyakiti dan menzalimi sesamanya. Bahkan tidak sedikit orang yang direndahkan dan disakiti itu para perempuan.

Baca Juga:

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Jejak Tokoh Muslim Penyandang Disabilitas

Jangan Rusak Lingkungan!

Pesan Al-Qur’an: Jangan Merusak Lingkungan

Para perempuan, seperti yang sering disampaikan oleh Ibu Nurul Bahrul Ulum (Dosen di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon), mereka adalah makhluk yang kerap mengalami diskriminasi, ketidakadilan gender, dilemahkan. Bahkan perempuan adalah makhluk sumber fitnah. Sehingga mereka kerap direndahkan dan disakiti.

Lebih dari itu, Ibu Nurul juga pernah menyampaikan bahwa perempuan seringkali tidak mendapatkan akses untuk melakukan berbagai aktivitas di luar rumah. Oleh karena itu, dampaknya ia kerap tidak mendapatkan kesempatan untuk bersekolah dengan tinggi, bekerja dengan layak dan tidak boleh terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial.

Mirisnya lagi, banyak perempuan yang mengalami kekerasan, baik di dalam maupun di luar rumah dengan alasan pendisiplinan. Dan kerapkali hal ini sebagian orang lakukan atas nama agama.

Islam Menolak Kekerasan

Padahal secara historis, Islam hadir untuk membebaskan perempuan dari segala bentuk kekerasan. Oleh karena itu, atas alasan apapun, kekerasan tidak bisa kita benarkan, sekalipun membawa nama Tuhan.

Di sisi lain, Islam melalui teks al-Qur’an dan hadis telah menyatakan bahwa kekerasan atas nama apapun tidak boleh laki-laki dan perempuan lakukan. Baik kekerasan fisik, psikis, ekonomi dan yang lainnya.

Karena sesungguhnya kehadiran Islam itu untuk mendorong setiap manusia untuk selalu menjaga agama (hifdz al-din), dan menjaga jiwa (hifdz al-nafs). Kemudian, menjaga akal (hifdz al-‘aql), menjaga keturunan/keluarga (hifdz al-nasl), dan menjaga kepemlikian harta (hifdz al-maal).

Oleh sebab itulah mengapa hadis-hadis yang ramah perempuan seperti hadis dalam kitab Sittin al-‘Adliyah ini penting untuk terus kita sampaikan dan kaji. Karena salah satu tujuannya adalah supaya setiap manusia mempunyai kesadaran bahwa perempuan mempunyai hak dan kebebasan yang sama dengan laki-laki. Terutama sebagai sesama orang Islam, saya kira hal ini sangat penting untuk terus kita kaji dan sampaikan kepada semua umat manusia.

Dengan kesadaran tersebut, dapat mengantarkan kita semua menjadi manusia yang selalu berbuat baik pada sesama, termasuk pada perempuan. Sehingga kehidupan yang adil, damai dan ramah dapat keduanya, laki-laki dan perempuan rasakan. Itulah yang cita-cita Islam dan Nabi Muhammad Saw sebagai utusannya. []

Tags: JanganMenyakitiMenzalimiMerendahkanmuslimsaudaraSesama
Siti Miratul Masfufah

Siti Miratul Masfufah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version