• Login
  • Register
Sabtu, 1 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Sisterhood to Girl: Perempuan Hadir untuk Saling Menguatkan

Perlu dipahami bahwa perempuan memiliki pengaruh bagi perempuan lain agar bisa saling menguatkan dan memberdayakan. Inilah yang disebut dengan sisterhood. Yakni persaudaraan perempuan.

Muallifah Muallifah
01/12/2020
in Kolom, Personal
0
555
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“Perempuan seharusnya bergandengan, bukan untuk saling menjatuhkan”.

Begitulah penggalan kalimat dari video pendek yang disampaikan oleh Najwa Shihab, salah satu perempuan inspiratif  Indonesia yang tidak henti-hentinya memberikan karya atas yang apa yang diyakininya sebagai bentuk kebebasan mengembangkan diri sebagai perempuan, sebagai istri, sebagai ibu, sebagai saudara perempuan hingga sebagai warga negara Indonesia yang tinggal di negara demokrasi.

Ketika kita melihat fenomena di sekeliling kita yang masih mempersoalkan jenis kelamin dalam ranah masyarakat, berbagai peran yang tidak henti-hentinya diidentikkan dengan keterbatasan. Perempuan tidak bisa melakukan suatu hal sebab dirinya perempuan, atau anggapan perempuan tidak bisa menjadi pemimpin sebab logikanya tidak bisa diaplikasikan secara sempurna, membuat diri kita sebagai perempuan harus benar-benar membuktikan bahwa hal tersebut bisa dilakukan oleh perempuan.

Alhasil, memang terlihat tidak adil ketika kita sebagai perempuan harus membuktikan terlebih dahulu untuk terlihat bisa, sedangkan laki-laki meski tanpa pembuktian, mereka sudah dibekali kepercayaan dari masyarakat bahwa kaum laki-laki bisa melakukan apapun secara sempurna. Akhirnya, dengan kondisi semacam ini, perempuan butuh perempuan lain untuk saling memberikan kekuatan dan membuktikan keberanian yang dibekali oleh pengetahuan, soft skill hingga kekuatan lain yang mampu berkembang bersama.

Mengapa peran perempuan terhadap perempuan lain begitu berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang? Ibarat contoh pengalaman perempuan, ketika bercerita soal menstruasi, mengalami sakit yang begitu parah, pengalaman menggunakan pembalut, lalu bercerita kepada perempuan lainnya. Kecenderungan memperoleh solusi atas masalah-masalah yang dialaminya lebih besar ketika bercerita kepada laki-laki. Sebab hal tersebut didasari atas pengalaman yang sama, perasaan yang sama dan kemungkinan besar masalah yang dialaminya sama.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Dalam Relasi Pernikahan, Perempuan Harus Menjadi Subjek Utuh
  • Dalam Al-Qur’an, Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Bekerja
  • Mengasuh Anak Tugas Siapa?
  • Bisakah Perempuan Haid atau Nifas Mendapat Pahala Ibadah di Bulan Ramadan?

Baca Juga:

Dalam Relasi Pernikahan, Perempuan Harus Menjadi Subjek Utuh

Dalam Al-Qur’an, Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Bekerja

Mengasuh Anak Tugas Siapa?

Bisakah Perempuan Haid atau Nifas Mendapat Pahala Ibadah di Bulan Ramadan?

Sehingga dari hal tersebut, perlu dipahami bahwa perempuan memiliki pengaruh bagi perempuan lain agar bisa saling menguatkan dan memberdayakan. Inilah yang disebut dengan sisterhood. Yakni persaudaraan perempuan. Suatu hubungan antara dua atau lebih perempuan, yang tidak harus ada ikatan darah bisa juga seperti sahabat. Hubungan ini bisa didasari atas kecenderungan yang sama-sama saling menguatkan dalam segala kondisi, mendukung kemampuan dan potensi antar yang satu dengan lain, sehingga terciptalah hubungan yang harmonis dan positif.

Berdasarkan kumpulan tulisan yang dinamakan Sisterhood is Powerful pada tahun 1970 di AS. Kumpulan tulisan ini mengungkapkan kisah-kisah perjuangan, para aktivits perempuan, dan teori feminis. Bagaimana kekuatan dari sisterhood ini mampu menggerakkan perubahan dan menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Salah satu komunitas di Indonesia  yang bisa kita lihat yakni love pink.

Sosok  Madelina Mutia dan Shanti Persada. Kedua perempuan ini melewati puluhan kemoterapi hingga harus kehilangan salah satu anggota tubuh yang paling berharga. Mereka kehilangan kepercayaan untuk bisa hidup bahwa dunia memang benar tidak berpihak kepadanya. Namun yang mereka lakukan selanjutnya membentuk komunitas yang dinamakan Lovepink di tahun 2012 dengan nama resmi Yayasan Daya Dara Indonesia. Berawal ketika mereka bertemu seorang penderita lain yang merasakan hal serupa.

Akhirnya, komunitas ini menjadi salah satu jalan dan kekuatan bagi perempuan yang memiliki nasib yang sama ataupun perempuan yang lain turut empati terhadap penderita kanker, mulai dari mahasiswa, ibu-ibu bahkan perempuan lainnya. Mereka turut andil memberikan support bagi perempuan dengan berbagai kegiatan. Mulai dari kunjungan ke rumah sakit, membuat kelas kreatif, menghadirkan pakar-pakar di bidang tersebut, dan berdaya bersama. Di sinilah mereka menjadi survivor antar yang satu dengan yang lain.

Tidak hanya itu, perlu kita belajar dari seorang pemimpin perempuan. Salah satu pemimpin eksekutif Girls Scouts, yakni Anna Maria membangun 3 kunci kekuatan dalam dirinya dalam menjalankan kepemimpinannya. D iantara 3 kunci kepemimpinannya, yakni: pertama Mengeksplorasi, artinya perempuan harus memahami nilai diri sendiri, memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki, berfikir untuk mengeksplorasi kekuatan yang ada dalam dirinya, mengetahui potensi yang dimiliki. Hal ini bisa menjadi modal utama untuk menyelami dunia.

Kedua, terhubung. Artinya saling terhubung dengan perempuan lain, ia harus peduli dengan sesamanya untuk memberikan inspirasi kepada yang lain, bekerjasama dengan yang lain dalam lingkup lokal maupun global. Ketiga, Bertindak. mengambil tindakan bersama, menjadikan kekuatan antar yang satu dengan yang lain dan menjadikan dunia lebih baik.

Perempuan yang berjiwa besar kita pahami, adalah dia yang memiliki kekuatan bersama untuk memberdayakan perempuan lain. Sebab ia tidak bisa berjalan bersama tanpa bantuan, support serta dukungan dari sesama perempuan lainnya. []

Tags: KesalinganNajwa ShihabperempuanPerempuan InspiratifSisterhoodWomen Support Women
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Kasus KDRT

Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

1 April 2023
Sepak Bola Indonesia

Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

1 April 2023
Keberkahan Ramadan, Kemerdekaan Indonesia

Kemerdekaan Indonesia Bukti dari Keberkahan Ramadan

31 Maret 2023
Agama Perempuan Separuh Lelaki

Pantas Saja, Agama Perempuan Separuh Lelaki

31 Maret 2023
Resep Awet Muda Istri

Kerja Sama dengan Suami Bisa Menjadi Resep Awet Muda Istri

31 Maret 2023
Konsep Ekoteologi

Konsep Ekoteologi; Upaya Pelestarian Alam

30 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Melestarikan Tradisi Nyadran

    Gerakan Perempuan Melestarikan Tradisi Nyadran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Relasi Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemerdekaan Indonesia Bukti dari Keberkahan Ramadan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat
  • Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan
  • Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri
  • Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist