• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Suara Hati Perempuan Foundation Turut Berpartisipasi dalam Peringatan 16HAKTP

Pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan merupakan isu yang sangat mengkhawatirkan bagi Nova Eliza

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
29/01/2024
in Pernak-pernik
0
Suara Hati Perempuan Foundation

Suara Hati Perempuan Foundation

982
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Siapa yang tidak mengenal public figure Nova Eliza? Dia adalah seorang perempuan keturunan Aceh yang mendirikan Suara Hati Perempuan Foundation. Yayasan ini berdiri pada 2015 yang berawal dari rasa empati Nova terhadap kampung halamannya sendiri.

Asal Muasal Pendirian Suara Hati Perempuan Foundation

Saat itu di kampung halamannya banyak sekali perempuan dari berbagai usia menjadi korban kekerasan. Terutama pada masa daerah operasi militer (DOM). Perempuan kelahiran 4 Juni 1980 ini merasa gelisah dan semakin merasa kuat ketika dia berproses menjadi seorang ibu yang juga memiliki anak perempuan.

Nova merasa was-was dengan maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Baik yang ia lihat dari berbagai pemberitaan di media massa maupun laporan resmi. Sejak Suara Hati Perempuan Foundation ia dirikan, Nova kerap menyuarakan stop kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Di 2016, pemeran Cantik dalam film Rindu Kami Pada-Mu ini menggelar kampanye seni sebagai perlawanan dari kekerasan yang berjudul Stop Violence with Art yang ia laksanakan di Bali dan Yogyakarta. Ia pun menggalang dana dengan menghadirkan kampanye melalui seni, foto, dan musik serta etnik.

Selain menggalang dana, yayasan yang Nova dirikan juga dapat menjadi ruang aman untuk perempuan korban kekerasan berbagi cerita. Tidak hanya itu, secara konsisten dari tahun ke tahun, pemeran Hani dalam Bajaj Bajuri the Movie ini turut meramaikan selebrasi peringatan kampanye #16HAKTP.

Baca Juga:

Benarkah Feminisme di Indonesia Berasal dari Barat dan Bertentangan dengan Islam?

Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

Perempuan dan Akar Peradaban; Membaca Ulang Hari Kartini Melalui Buku Sarinah

Empat Cara Laki-laki Membuktikan Cinta pada Kartini

Kekuatan Suara Hati Anak Muda

2023 ini, Nova pun turut berpartisipasi dengan menggandeng sejumlah pegiat seni dalam selebrasi puncak #16HAKTP yang terlaksana oleh Suara Hati Perempuan Foundation di Langit Seduh Selatan, Kemang (10/12/23) dengan tema Kekuatan Suara Anak Muda.

“Dalam periode 1 Januari hingga 27 September 2023 ada lebih dari 19 ribu kasus kekerasan yang terjadi di seluruh Indonesia. Data ini berdasarkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang mana mayoritas korban adalah remaja.” papar Nova dalam sambutannya.

Pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan merupakan isu yang sangat mengkhawatirkan bagi pemeran Halle dalam Film Susahnya Jadi Perawan. Sejak Suara Hati Perempuan Foundation Nova dirikan, ia terus berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dan terus berjuang menyebarkan awareness melalui berbagai edukasi. Yakni tentang pentingnya pencegahan dan stop kekerasan terhadap perempuan.

Saat ini beberapa mitra yang telah bekerja sama dengan Suara Hati Perempuan Foundation. Di antaranya terdiri dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kemendikbudristek, The Kingdom of The Netherlands of Indonesia, Komnas Perempuan, dan berbagai stakeholder lainnya.

Sosialisasi yang kerap Nova gunakan adalah melalui berbagai media. Kampanye #16HAKTP mulai dari 16 photovoice berupa video campaign, diskusi interaktif, dan training keahlian. Pelatihan ini untuk perempuan yang kurang mampu agar lebih berdaya dan dapat memperbaiki perekonomian keluarga.

Screening Film Cantik

Selain itu, pemeran Ibu Tiwi dalam Film Aku Ingin Ibu Pulang juga mempersembahkan screening film berjudul Cantik yang menjadi penyuara bahwa tidak selamanya diam itu tidak selamanya indah. Film Cantik ini terputar pertama kali dalam puncak peringatan #16HAKTP.

Film edukasi ini hadir bertujuan untuk menghadirkan kesadaran masyarakat khususnya remaja akan isu kekerasan seksual. Bahwa siapapun dapat menjadi korban, tidak peduli usia, gender, waktu, dan status.

Nova juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkaitan dengan pemutaran film ini. Selain itu ia menghadirkan seluruh tim produksi film Cantik dan beberapa pemain di antaranya Leony, Jihan Husein, dan Ayu Dyah Pasha.

Pada film Cantik ini, Leony berperan sebagai Poppi, seorang make up artis dan juga sahabat seorang artis, yaitu Sonya yang diperankan oleh Jihan Husein. Poppi yang dapat berkomunikasi dengan roh mengungkapkan kasus kekerasan yang  dialami sahabatnya.

Semasa hidupnya menjadi seorang aktris, Sonya ternyata mengalami kekerasan seksual dari pacarnya yang juga berprofesi sebagai managernya. Bahkan Sonya harus merasakan pemerkosaan dan aborsi ilegal hingga akhirnya ia meninggal dunia. Sonya juga tidak pernah menceritakan kekerasan seksual yang ia alami kepada maminya karena maminya sangat mempercayai manager yang juga kekasihnya itu.

Ayu Dyah Pasha yang berperan sebagai Mami dari Sonya pun merasa film ini sangat baik untuk pembelajaran. Karena sebagai orang tua rasanya naif sekali “menitipkan” anak perempuan satu-satuya untuk berkarir di dunia entertainment tanpa dampingan orang tua.

Sehingga kematian Sonya pun menjadi tamparan keras bagi Mami Sonya dan juga pembelajaran untuk orang tua mana pun yang menginginkan anaknya terjun ke dunia entertainment. Bahwa justru kekerasan seksual kerap terjadi pada orang-orang terdekat dan pelakuknya adalah oleh orang-orang di sekitarnya.

Acara ini ditutup dengan sesi diskusi dan foto bersama dengan seluruh peserta, pemateri, dan panitia. Dalam acara ini, Nova juga turut mengundang sejumlah akademisi baik dari tingkat Sekolah Menengah Pertama hingga universitas. []

Tags: 16 HAKTPaktivis perempuangerakan perempuanNova ElizaSuara Hati Perempuan Foundation
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0 dan telah menulis lebih dari 5 buku antologi. Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui iffiarahman@gmail.com.

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID