• Login
  • Register
Senin, 27 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Sudahi Membenci, Mari Terbarkan Cinta dan Kasih Sayang

Komala Dewi Komala Dewi
20/07/2018
in Kolom
0
4
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Hal apa yang pertama kali dilakukan saat terbangun dari tidur? Menyalakan lampu, minum air, melihat jam dinding, atau mencari handphone? Berdasarkan hasil sebuah survei kuis di televisi orang dengan jawaban mencari handphone atau melihat handphone berada di urutan paling atas.

Biasanya setelah membuka handphone (media sosial) sebuah pertanyaan berlanjut muncul “Apa yang anda pikirkan saat ini? what’s happening?” Dengan cepat saraf otak diaktifkan untuk segera bekerja memerintahkan jari-jari tangan menekan tuts-tuts huruf dan angka menyusun sebuah kalimat bertulis “Bahkan dalam mimpi dia hadir, aku benci.”

Di era digital saat ini tekhnologi informasi begitu memberi kemudahan kepada manusia untuk berinteraksi lebih cepat tanpa sekat. Hanya dengan hitungan detik saja kita dapat mengabarkan pada dunia kondisi yang dirasakan saat ini.

Apakah suka, bahagia, sedih, benci, bahkan marah yang diekspresikan dalam sebuah alat pintar yang kita sebut smartphone.  Begitu pun dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di wilayah lain, informasinya dengan mudah sampai di genggaman secepat kilat tanpa kita harus beranjak dari tempat.

Baca juga: Peran Perempuan dan Laki-laki dalam Menangkal Hate Speech

Baca Juga:

Bersikap Sopan Santun dalan Media Sosial, Bagaimana Caranya?

Kisah saat Rasulullah Saw Mencintai Putri-putrinya

Dea Safira : Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Perempuan Mengenal Cinta dan Bercinta

3 Pesan Moral Kepergian Emmeril Kahn Mumtadz, yang Terakhir Bikin Haru!

Lalu, sudahkah kita memanfaatkan kemajuan teknologi untuk hal yang positif? rasanya saat ini bisa kita lihat betapa deras ujaran kebencian di ruang publik yang menunjukan bahwa kemajuan tekhnologi dan informasi tidak berbanding lurus dengan kemajuan perilaku manusia yang humanis.

Tingginya pendidikan seseorang pun tidak menjamin sikapnya semakin bijak dan rendah hati. Bisa kita lihat dari bukti-bukti kasus yang diungkap kepolisian terus bergulir sampai saat ini.

Para pembuat dan penyebar konten-konten kebencian banyak bermunculan. Mereka tidak menyadari tindakannya dapat menciderai integritas kita sebagai sebuah bangsa.

“Tidak ada anak yang lahir dengan kebencian” demikian kutipan yang ditulis oleh KH. Husein Muhammad. Artinya Tuhan tidak pernah mengutus seorang manusia ke muka bumi ini untuk menjadi seorang pembenci bagaimanapun bentuk rupanya, gelap atau terang, gemuk atau kurus, tinggi atau pendek, dan kuat atau lemah.

Seorang manusia terlahir karena cinta dan cita, ia dipeluk dengan kasih sayang, didoakan kebaikan, didendangkan dengan nyanyian sehingga bertumbuh menjadi sosok yang diharapkan.

Baca juga: Gunakan Ponsel Sesuai Kebutuhan

Sayangnya, tiba-tiba tebaran kebencian berhamburan di media online yang menunjukan bahwa aku paling tahu, aku paling benar, maka aku sebar. Ujaran kebencian lebih banyak di media online karena orang berfikir tidak mengenal siapa dia kemudian bebas saja mengungkapkanya di alam maya.

Fitrahnya manusia lahir dengan cinta lalu kenapa kemudian menjadi pembenci, rupanya itu didapat karena mereka belajar. Lies Marcoes mengatakan “Tidak ada anak yang lahir dengan kebencian, mengapa tak kau ajarkan cinta kalau kebencian juga hasil dari pembelajaran”.

Benci adalah sesuatu yang dipelajari, karena benci tidak datang dengan fitrahnya. Ketika lingkungan di sekitar kita terus meneriakan kebencian setiap saat, termasuk sosial media yang membuat seseorang menjadi pembenci.

Benci bukanlah sesuatu yang diturunkan namun suatu hal yang dipelajari dari keseharian kita. Maka kiranya jika benci sesuatu yang dipelajari artinya kita juga bisa belajar untuk mencintai.

Sudah jelas kebencian jadi penyakit jika terus memikirkannya sepanjang masa, saat ini yang perlu kita lakukan adalah mari belajar mencintai.

Baca juga: Cinta Nabi untuk Pengemis Yahudi

William Shakespeare pernah mengatakan “apakah anda membenci atau mencintai saya, keduanya saya senang karena saat anda mencintai maka saya ada di hati anda dan ketika anda membenci saya ada di pikiran anda.”

Benci dan cinta digerakan oleh komponen yang sama yaitu otak kita, saat kecintaan lebih aktif dari kebencian maka yang hadir tiada lagi selain kedamaian. Sekali lagi kita harus bisa memisahkan antara perilaku dan orangnya, memang ini tidak mudah, kenapa demikian karena kita kurang cinta.

Oleh karenanya kita harus terus tambahkan, tumbuhkan, cinta seluasnya dengan mendoakan dan menebar kebaikan pada pembenci agar dapat melihat realita. Kita doakan semoga Tuhan membuka hati dan pikirannya untuk tidak membenci agar dapat melihat keindahan dunia ini sebagaimana adanya.

Baca juga: Puasa Menumbuhkan Kasih untuk Semua

Alquran pun menyarankan kepada Nabi dalam surat al-Nahl, 16;125 yang isinya: “serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah (ilmu pengetahuan atau kebijaksanaan) dan pelajaran yang baik dan bantahlah (kritik) mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Oleh karenanya untuk apa kita membenci. Benci itu berat. Kita tidak akan sanggup menanggungnya. Mari tebarkan cinta dan kasih sayang, itu jaug lebih mudah.[]

Tags: CintafacebookHate Speechinternetkasih sayangKebencianmedsosUjaran Kebencian
Komala Dewi

Komala Dewi

Bekerja di Bayt Al Hikmah Cirebon

Terkait Posts

Stigma Negatif Janda

Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

27 Juni 2022
Darurat Sampah

Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

26 Juni 2022
Kecantikan Perempuan

Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

26 Juni 2022
Pendidikan Islam

Pentingnya Memberikan Dasar Pendidikan Islam bagi Anak-anak

25 Juni 2022
emosi anak

Mengenal 6 Ciri Khas Emosi Anak

25 Juni 2022
Budaya Patriarki

Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

25 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Darurat Sampah

    Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Wukuf di Arafah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Siapa Bilang Perempuan Haid Tidak Lebih Mulia dari yang Suci?
  • Doa Ketika Sampai di Tempat Tujuan
  • Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw
  • Makna Wukuf di Arafah

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist