• Login
  • Register
Sabtu, 1 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Suwung, dan Makna Perjalanan Pulang di Penghujung Ramadan

Di dalam suwung, perjalanan memaknai adalah perjalanan ke depan, sekaligus menyusur ke belakang, dan di antara itu adalah diam. Semuanya menyatu dalam tarikan Ruang dan Waktu.

Zahra Amin Zahra Amin
09/05/2021
in Pernak-pernik, Rekomendasi
0
Suwung

Suwung

128
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ramadan hendak berpamit pergi. Perayaan Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Pemerintah sudah menetapkan aturan tahun ini ada larangan mudik lagi, atau membatasi pergerakan manusia dari satu daerah ke daerah lain. Namun sungguh, rindu kampung halaman kian nyaring memanggil. Pulang malu, tak pulang makin rindu. Kalimat tersebut terdengar seperti judul lagu salah satu band Indonesia Armada, yang kerap aku putar berulang kali ketika mengendarai mobil.

Bercerita pulang, aku teringat dengan novel Jalan Pulang karya Maria Hartiningsih, yang merekam perjalanan spiritualnya menyusuri lorong-lorong kehidupan dari negeri ke negeri di seluruh dunia. Hingga ia temukan makna hakikat kepulangan, dan aku tak pernah bosan untuk membacanya berulang-ulang, terutama ketika musim lebaran tiba, di mana ketika setiap jiwa manusia ingin kembali berpulang pada yang asal. Menelusuri jejak masa lalu tanpa ragu, meski terselip kenangan yang kelabu.

Di bagian sampul belakang buku, tertuliskan :

Awal dan akhir, suatu perjalanan mustahil diungkapkan. Tetapi begitu melangkah, tak ada kekuatan dari luar yang dapat menghentikan

Setiap langkah adalah doa

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama
  • Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia
  • Keragaman Alam Semesta Adalah Kehendak Tuhan untuk Manusia
  • Ngaji Rumi: Patah Hati Dengan Dunia, Puasa Sebagai Obatnya

Baca Juga:

Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama

Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia

Keragaman Alam Semesta Adalah Kehendak Tuhan untuk Manusia

Ngaji Rumi: Patah Hati Dengan Dunia, Puasa Sebagai Obatnya

Di dalamnya ada yang berlalu dan yang baru, namun yang lalu adalah baru, dan yang baru segera lalu, dengan waktu sebagai penentu. Di dalam waktu , semua datang untuk pergi dan yang pergi akan hadir lagi dalam bungkus lain.

Semuanya menyertai perjalanan sampai di penghujung, entah di mana, karena bukan itu tujuanku.

Proses berjalan: adalah yang lebih penting.

Ya, pulang sejatinya adalah perjalanan menuju diri, kedalaman jiwa yang tak pernah kita tahu seperti apa. Hening, wening, bening. Istilah lain adalah suwung. Ruang kosong yang tak berarti hampa, namun menyimpan banyak makna. Akhir perjalanan manusia, yang selalu diawali dengan keberangkatan dan kepergian. Meski kita tak pernah bergerak ke mana-mana.

Dalam kata suwung, aku seperti menarik diri begitu dalam, melintasi diksi demi diksi yang dituliskan Maria Hartingsih. Katanya, ada banyak saat di dalam perjalanan itu beriringan dengan rasa suwung yang harus dipeluk, direngkuh, didekap agar terasakan detaknya. Suwung bukan kosong dan bukan kekosongan. Dia adalah timbunan berjuta ketakjuban di kedalaman senyap.

Dalam suwung, Maria Hartingsih menambahkan, aku melihat pengalaman sebagai perjalanan menerima dan melatih mata hati untuk melihat indahnya warna pelangi. Suwung mengajariku meletakkan bata-bata kesadaran untuk memahami keserbakosongan dalam situasi-situasi di antara. Seperti sisi ketiga dari mata uang, itulah lapis pipih di antara yang terbuka dan tertutup atau sebaliknya, yang membuatku terbebas dari definisi baik-buruk dan tak berusaha menjadi ini-itu, selain diri, apa adanya.

Suwung, kata Maria Hartingsih, mengantarku memasuki labirin jiwa yang sangat jarang aku kunjungi dan merasakan kepenuhan dalam perjumpaan yang paling intim dengan diri sendiri. Dia melepaskanku dari pengetahuan luar dan atribut-atribut yang membelenggu, serta meletakkan diri dalam perjalanan menuju, senantiasa menuju.

Di dalam suwung, Maria Hartinigsih mengakhiri tulisannya, perjalanan memaknai adalah perjalanan ke depan, sekaligus menyusur ke belakang, dan di antara itu adalah diam. Semuanya menyatu dalam tarikan Ruang dan Waktu.

Kini, Ramadan telah di penghujung akhir pertemuan. Semoga masih ada tahun depan untuk kembali melakukan perjumpaan. Ramadan yang selalu menyisakan suwung bagi aku, karena telah menghadirkan masa kanak-kanak, belia-muda,  nostalgia belai kasih Ibunda, dan petuah hangat Ayahanda, yang telah lama pergi meninggalkan dunia fana. Meninggalkan sekian kenangan, yang tersimpan rapi dalam setiap lipat ingatan.

KH Husein Muhammad, dalam buku “Kidung Cinta dan Kearifan”, dengan begitu indah mengakhiri Ramadan dengan sebait puisi;

Idul Fitri tiba (i)

Manakala fajar Id Fitri merekah

Para malaikat berbaris di pintu-pintu jalan

Sambil berseru:

“Wahai orang-orang yang berserah diri, bergegaslah menuju Tuhanmu,

Dia akan anugerahimu piala

Kau telah bersujud malam-malam,

Kau telah haus dan berlapar-lapar

Kau penuhi ajakan Tuhan

Ini pialamu.”

Kita kembali jadi primitive

Pulang ke asal

Setelah terpisah jauh dan berserak-serak

Idul Fitri tiba (ii)

Bila shalat id usai, malaikat berseru lagi

Tuhan telah ampuni dosa-dosamu

Kembalilah ke pengembaraanmu dengan selamat []

 

 

Tags: Hikmah RamadanJalan PulangkehidupanmanusiaPerjalananRamadan 1442 HSuwung
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

kerja rumah tangga

Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga

1 April 2023
Pekerjaan rumah tangga suami istri

Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri

1 April 2023
Sepak Bola Indonesia

Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

1 April 2023
Rumah Tangga

Hadis Relasi Rumah Tangga

31 Maret 2023
Melestarikan Tradisi Nyadran

Gerakan Perempuan Melestarikan Tradisi Nyadran

31 Maret 2023
Kemaslahatan Pernikahan

Dalam Ralasi Pernikahan Suami Istri Harus Saling Memberikan Kemaslahatan

31 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Melestarikan Tradisi Nyadran

    Gerakan Perempuan Melestarikan Tradisi Nyadran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Relasi Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemerdekaan Indonesia Bukti dari Keberkahan Ramadan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat
  • Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan
  • Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri
  • Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist