• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

The Architecture of Love: yang Patah Berhak Tumbuh

Trauma jatuh cinta akan pulih jika bertemu dengan orang yang tepat, bukan yang selalu bertemu cepat

Khoiriyasih Khoiriyasih
07/05/2024
in Film, Rekomendasi
0
The Architecture of Love

The Architecture of Love

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “Memangnya kenapa kalau laki-laki menangis? gapapa, kok,” ucap Raia kepada River. Percakapan sederhana yang bisa menghidupi sebuah relationship.

The Architecture of Love (TAOL) merupakan salah satu film garapan Teddy Soeriaatmadja yang cukup mendapatkan banyak rekomendasi untuk segera kita saksikan. Putri Marino berperan sebagai Raia dan Nicholas Saputra memerankan River, menambah kehangatan film dan terus mendapatkan review bagus.  

Berlatar belakang di Paris, film ini mengajak kita melihat lebih dekat perjalanan seseorang yang hidup berdampingan dengan sebuah trauma. Barangkali benar, setiap orang, memiliki trauma dan cara memulihkan sendiri. Tidak sedikit juga, memulihkan trauma terpengaruhi oleh orang sekitarnya.

River dengan karakter tenang dan terkadang menunjukkan sikap dingin, ia memiliki trauma yang nggak bisa kita remehkan. Begitu juga dengan Raia, tegar dan murah senyumnya ternyata menyembunyikan masa lalu cukup pahit. Raia kemudian merasa kurang percaya diri jika orang lain akan jatuh hati di sampingnya. 

Berdasarkan alur cerita, TAOL mampu membuat penonton terharu, termasuk aku. Selain kisah cinta dan menemukan tambatan hati, aku coba merangkum pelajaran dari film TAOL menjadi empat;

Baca Juga:

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

Tonic Immobility: Ketika Korban Kekerasan Seksual Dihakimi Karena Tidak Melawan

Setiap manusia memiliki traumanya masing-masing

Raia dan River sama-sama memiliki kisah memilukan dan trauma yang mempengaruhi kehidupan saat mereka berada di Paris. Agar sama-sama tahu kisahnya mereka-pun melalui proses dialog panjang.

Kita nggak bisa menilai seseorang dengan parameter proses hidupnya kita. Bisa saja, bagi kita, kehilangan adalah hal yang harus kita biasakan untuk diterima. Akan tetapi, bagi orang lain kehilangan adalah patah hati yang memburamkan kehidupan dan butuh waktu panjang untuk menerima. 

Dialog Raia dan River merupakan salah bentuk menghindari prasangka yang tidak-tidak, apalagi melukai orang lain. Jika belum mengetahui atau belum berdialog, berarti kita tidak bisa menjudge kisah orang lain dengan sembarangan. TAOL mengajak kita untuk menahan lisan agar tidak menjadi cobaan bagi orang lain.

Laki-laki berhak mengakui kesedihannya

Selama ini, kita sering mendengar laki-laki terbebani dengan kalimat berawalan nggak boleh. Nggak boleh nangis, nggak boleh curhat, nggak boleh sedih di depan perempuan. Seakan-akan, lelaki dituntut kuat dalam segala situasi. Padahal, mengakui kesedihan bukan hal yang buruk dan tidak menurunkan kekuatan hidup masing-masing. 

Apa yang dilakukan River dengan menceritakan kisah traumatisnya di depan Raia adalah kejujuran dan keberanian. Terima kasihnya Raia tepat. River telah berani untuk berbagi kisah yang barangkali masih ada orang di luar sana mencegah laki-laki sedih di depan perempuan. 

Yang patah berhak tumbuh

Baik Raia ataupun River, keduanya harus melalui proses panjang untuk memulihkan diri. Benar ucapan Raia ke River, “Kamu hidup bukan sebuah hukuman. Tapi kesempatan dari Tuhan agar kamu melanjutkan kehidupan.”

Siapapun yang memiliki masa lalu kurang baik atau bahkan buruk, ia tetap utuh menjadi manusia. Ia tetap berhak bahagia dan melihat kebesaran Tuhan yang menyejukkan. 

Jika menyaksikan secara keseluruhan scene film TAOL, sebenarnya kita juga sedang diajak belajar meramu dialog agar pasangan tidak saling menyakiti. Seperti tidak memaksa pasangan menjawab tentang masa lalu  ketika kita bertanya, mengucapkan terima kasih karena sudah dipercaya untuk mendengarkan cerita pasangan, dan memohon maaf jika lisan kita berkemungkinan melukai pasangan. 

Aku jadi teringat nasehat Mbak Analisa Widyaningrum melalui instagram pribadinya @analisawidyaningrum, “ketika kita terluka, ini memang diri kita yang asli dan sedang dibentuk. Sekarang kita memang sedang terluka tapi aku ingin membentuk diri aku yang lebih baik. Kita akan membentuk seperti apa yang ingin kita bentuk.”

The Architecture of Love menggambarkan bangunan kokoh sebuah hubungan. Hubungan berdiri kokoh tidak hanya karena pasangan saling menerima kekurangan, tetapi juga saling menghargai prestasi untuk terus berkarya.

Trauma jatuh cinta akan pulih jika bertemu dengan orang yang tepat, bukan yang selalu bertemu cepat. Dan, kita punya kesempatan untuk memilih siapa yang akan menemani kita singgah di bumi dengan segala kurang lebihnya kehidupan.  []

Tags: Film IndonesiaKisah CintaNicholas SaputraPutri MarinoRelasiThe Architecture of Lovetrauma
Khoiriyasih

Khoiriyasih

Alumni Akademi Mubadalah Muda tahun 2023. Suka membaca dan menulis.

Terkait Posts

Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Perempuan Fitnah

Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

15 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version