• Login
  • Register
Minggu, 5 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Tiga Kado Istimewa Hari Santri Nasional 2019

Muhammad Ridwan Muhammad Ridwan
23/10/2019
in Publik
0
Hari Santri Nasional 2019
48
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Tahun ini adalah tahun keempat diadakannya peringatan Hari Santri Nasional (HSN). Sejak diresmikan 22 Oktober 2015 lalu, Pemerintah tetap konsisten untuk selalu merayakan peringatan ini setiap tahunnya. Pemerintah sangat berkomitmen untuk memberikan pengakuan serta penghormatan atas jasa dan peran para santri sejak dulu hingga sekarang.

Santri mempunyai andil besar dalam perjalanan sejarah Indonesia. Termasuk yang paling monumental adalah adanya Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang menjadi titik tolak kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. HSN menjadi istimewa karena sebelumnya suara sejarah perjuangan santri dibungkam.

Hal istimewa lainnya di Perayaan Hari Santri Nasional 2019 ini karena ada setidaknya 3 kado yang menggembirakan.

Pertama, telah disahkannya RUU Pesantren pada tanggal 24 September 2019 lalu atau sekitar satu bulan lalu. Dengan ini kita semakin yakin bahwa ke depan Pemerintah sangat sungguh-sungguh berkomitmen tinggi untuk memperhatikan dunia pesantren serta pendidikan para santri. Tentunya tanpa ikut mengintervensi pesantren dengan segala kearifan lokalnya masing-masing.

Kedua, ada tiga tokoh Indonesia yang masuk ke dalam 500 muslim paling berpengaruh di dunia yang dirilis secara resmi oleh Pusat studi strategi Islam (The Royal Islamic Studies Center) di Amman, Jordania pada 6 Oktober 2019 lalu. Dan dua di antaranya adalah kader santri terbaik Indonesia yakni Ketua umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA yang menempati peringkat ke-19 serta Maulana Habib Luthfi bin Yahya yang menempati peringkat ke-33 sementara satu nama lainnya adalah Presiden Joko Widodo pada peringkat ke-13.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Benarkah Lembaga Pesantren Institusi Suci?
  • Peran Pondok Pesantren dalam Membangun Kerukunan Umat Beragama
  • Latublawunna: Kisah Santri Alwaan dan Zaala
  • Mengenal Imam Ibnu Malik: Sang Mahkota Ilmu Nahwu

Baca Juga:

Benarkah Lembaga Pesantren Institusi Suci?

Peran Pondok Pesantren dalam Membangun Kerukunan Umat Beragama

Latublawunna: Kisah Santri Alwaan dan Zaala

Mengenal Imam Ibnu Malik: Sang Mahkota Ilmu Nahwu

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA juga menerima mandat menjadi vice president religion for peace atau wakil presiden pemimpin agama untuk perdamaian. Sementara Maulana Habib Luthfi bin Yahya sebelumnya juga diberi amanah sebagai pemimpin forum ulama sufi sedunia.

Indonesia dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo sendiri juga dipercaya sebagai ketua dewan keamanan PBB yang mengusung tema perdamaian dunia. Sehingga sangat tepat kemudian tema HSN pada tahun ini adalah “santri Indonesia untuk perdamaian dunia”. Karena terbukti saat ini santri Indonesia sangat berpengaruh sebagai agen perdamaian dunia. Bahkan tidak berlebihan jika pada saatnya nanti Indonesia adalah sebagai poros perdamaian dunia.

Kado terakhir yang tidak kalah istimewa adalah, kader terbaik lain yang lahir dari santri tulen Indonesia yakni Prof. Dr. (HC) K.H. Ma’ruf Amin telah resmi dilantik sebagai wakil presiden Indonesia tepat dua hari sebelum peringatan hari santri nasional ini dirayakan. Sehingga dengan demikian santri benar-benar telah menempati tempat yang sangat paripurna dalam pengabdiannya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini.

Oleh karena itu, kalau dulu orang tua ragu bahkan tidak mendukung kalau anaknya itu masuk pesantren karena katanya mau jadi apa nanti kalau jadi santri maka hari ini dan hari-hari ke depan para orang tua akan berkata sebaliknya. Mereka akan mengarahkan anak-anak nya untuk masuk pesantren agar menjadi santri yang kemudian hari faktanya akan membuktikan bahwa santri juga mampu menjadi seorang presiden. Sebagaimana Presiden ke 4 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) atau kalau tidak santri itu akan menjadi Wakil Presiden sebagaimana fakta hari ini Wakil Presiden Indonesia Prof. Dr. (HC) KH. Ma’ruf Amin.

Akhirnya, perayaan HSN tahun ini sungguh sangat terasa istimewa melengkapi kebahagiaan dan kebanggaan para santri Indonesia di seluruh penjuru dunia. Selamat Hari Santri Nasional 2019. Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia.[]

Tags: Hari Santri NasionalSantri
Muhammad Ridwan

Muhammad Ridwan

Terkait Posts

Industri Halal

Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan

4 Februari 2023
Hari Kanker Sedunia

Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker

4 Februari 2023
Satu Abad NU

Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

3 Februari 2023
Pengelolaan Sampah

Bagaimana Cara Melakukan Pengelolaan Sampah di Pengungsian?

31 Januari 2023
Aborsi Korban Perkosaan

Ulama Bolehkan Aborsi Korban Perkosaan

31 Januari 2023
Pemakaman Muslim Indonesia

5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia dan Kontribusinya dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

30 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Industri Halal

    Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 5 Cara Mendidik Anak Ala Nabi Muhammad
  • Nizar Qabbani Sastrawan Arab yang Mengenalkan Feminisme Lewat Puisi
  • Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam

Komentar Terbaru

  • Indonesia Meloloskan Resolusi PBB tentang Perlindungan Pekerja Migran Perempuan - Mubadalah pada Dinamika RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, yang Tak Kunjung Disahkan
  • Lemahnya Gender Mainstreaming dalam Ekstremisme Kekerasan - Mubadalah pada Lebih Dekat Mengenal Ruby Kholifah
  • Jihad Santri di Era Revolusi Industri 4.0 - Mubadalah pada Kepedulian KH. Hasyim Asy’ari terhadap Pendidikan Perempuan
  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist