• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Viralkan Juga Upacara Kemerdekaan di Tengah Banjir Rob

Tidak seperti di Istana negara maupun di berbagai tempat yang melaksanakan upacara dengan mengenakan seragam. Warga Timbulsloko justru hanya mengenakan pakaian sehari-hari untuk melaksanakan upacara yang penuh dengan khidmat ini

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
31/08/2022
in Featured, Pernak-pernik
0
Upacara Kemerdekaan

Upacara Kemerdekaan

346
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Masih ingatkah momentum upacara kemerdekaan 17 Agustusan beberapa hari yang lalu. Ketika membuat Istana Negara bergoyang karena menampilkan Farel Prayoga. Ia adalah seorang penyanyi cilik yang menyanyikan lagu Ojo Dibandingke yang bermakna Jangan Dibandingkan. Kini lagu yang rilis pada 26 April 2022 tersebut semakin viral.

Di tengah euforia tersebut, ternyata justru ada hal yang lebih harus kita viralkan untuk segera diberikan solusi atas permasalahannya yaitu 5000 masyarakat Timbulsloko Demak yang selama bertahun-tahun warga terpaksa harus hidup berdampingan dengan rob atau abrasi setinggi pinggang orang dewasa atau kira-kira 1.5 meter.

Melalui informasi dari Masnu’ah Ketua Komunitas Puspita Bahari, banjir rob telah terjadi sejak bulan Mei. Karena jebolnya tanggul sungai sepanjang 25 – 30 meter. Hingga saat ini dengan adanya rob yang mengelilingi warga Timbulsloko, maka aktivitas warga pun menjadi terganggu. Karena adanya penutupan akses di beberapa jalan dan juga masih ada beberapa rumah warga yang tergenang air.

Banjir Rob Bukan Hanya Akibat Perubahan Iklim

Menurut Ashar, rob yang terjadi di Timbulsoko bukan hanya akibat perubahan iklim, tetapi rob tersebut  juga akibat pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak. Bahkan rob harus mereka alami dan warga mengibarkan bendera merah putih untuk melaksanakan upacara peringatan kemerdekaan di tengah rob ketika kita bahagia menyaksikan upacara kemerdekaan yang penuh dengan gegap gempita.

Tidak seperti di Istana negara maupun di berbagai tempat yang melaksanakan upacara dengan mengenakan seragam. Warga Timbulsloko justru hanya mengenakan pakaian sehari-hari untuk melaksanakan upacara yang penuh dengan khidmat ini.

Baca Juga:

Ki Hajar Dewantara: Antara Pendidikan dan Perjuangan Kelas Pekerja

Tamasya “Wisata” Kota Sampah dan Pandangan Kritis Seyyed Hossein Nasr

Membaca Ensiklik Katolik Laudato Si’ Menggunakan Perspektif Mubadalah

Lailatul Qadar adalah Pesan Pelestarian Lingkungan

Upacara kemerdekaan ini kemudian dijadikan pula sebagai momentum warga Timbulsoko menyuarakan desakan-desakan yang selama ini belum ditanggulangi oleh pemerintah sekitar dengan baik melalui sajak di bawah ini:

Proklamasi Mimpi – Mimpi Kami, Masyarakat Pesisir Korban Banjir Rob, Akibat Pengrusakan Lingkungan.

Kami warga Timbulsloko, Demak. Kami juga ingin hidup tenang, damai dan sehat.

Segala bentuk, hal-hal dan upaya pengrusakan terhadap tempat hidup kami harus dihentikan. Kami juga berhak untuk hidup baik dan sehat.

Dengan segala kekuatan yang ada, kami menyelamatkan diri, memerdekakan diri kami dari banjir rob.

Hal hal mengenai pemulihan lingkungan, penyelamatan kampung-kampung pesisir dari tenggelam, harus dilakukan dengan cara yang adil dan manusiawi, bukan diskriminasi dan menenggelamkan kami seperti Tol Tanggul Laut.

Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, 17 Agustus 2022.

 Atas nama masyarakat Timbulsloko

Bantuan Kemanusiaan

Setelah beberapa media meliput upacara peringatan kemerdekaan tersebut, dan juga video selama prosesi upacara di tengah rob mulai terunggah. Akhirnya bantuan kemanusiaan mulai berdatangan.

Seperti bantuan paket sembako senilai 25 juta rupiah yang berasal dari Aruna melalui Yayasan Maritim bersama Komunitas Perempuan Nelayan Puspita Bahari. Elkana sebagai Head of Corporate Affairs Aruna menyampaikan bahwa bantuan yang mereka inginkan belumlah seberapa. Namun setidaknya dapat sedikit meringankan beban yang warga Timbulsoko hadapi.

Tentu masyarakat juga masih sangat membutuhkan bantuan dan dukungan serta advokasi dari berbagai pihak untuk menangani permasalahan rob ini. Seperti yang Masnu’ah sampaikan. Ia mewakili Komunitas Perempuan Nelayan Puspita Bahari dan masyarakat terdampak banjir rob di Demak. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Aruna dan Yayasan Maritim yang telah melakukan solidaritas kemanusiaan yang meringankan beban warga dengan bantuan yang mereka berikan.” Ujarnya.

Harapan

Harapannya, ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dan juga stakeholder terkait untuk mau mengulurkan tangannya kepada korban banjir rob.” ujar Masnu’ah, Ketua Komunitas Perempuan Nelayan Puspita Bahari.

Masnu’ah juga menyampaikan harapan lainnya agar pemerintah dapat segera bertindak secara solutif. Yakni untuk memulihkan desa-desa pesisir yang telah tenggalam akibat dampak abrasi yang semakin tinggi. Antara lain dengan mengkaji ulang pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak, karena telah banyak merugikan masyarakat pesisir. Seperti kehilangan mata pencaharian sebagai nelayan, akses jalan yang tertutup, kehidupan yang tidak nyaman karena harus selalu waspada dengan adanya abrasi susulan.

Akhir kata, mungkin sepenggal kalimat “Kuberharap engkau mengerti” dalam lagu Ojo Dibandingke dapat menjadi kalimat yang tepat untuk segala harapan yang masyarakat Timbulsloko mimpikan. Agar aspirasi dan suara mereka dapat tersampaikan. Viralkan! []

 

Tags: Banjir RobDemakIsu LingkungankemerdekaanPerempuan NelayanPerubahan Iklim
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0 dan telah menulis lebih dari 5 buku antologi. Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui [email protected].

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version