• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

3 Langkah Anak Muda Dalam Menyikapi Tahun Politik

Mari kita sebagai anak muda untuk terus berperan aktif dalam mengawasi dan memastikan bahwa proses politik di Indonesia harus berjalan dengan sehat. Dengan begitu, masa depan perpolitikan bangsa Indonesia dapat berjalan lebih baik dan bermartabat

Gun Gun Gunawan Gun Gun Gunawan
24/05/2023
in Publik
0
Anak Muda Tahun Politik

Anak Muda Tahun Politik

782
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Menjelang tahun politik, anak muda memiliki peran penting dalam mewarnai dinamika politik Indonesia. Suara mereka akan sangat menentukan arah politik negara Indonesia ke depan.

Dalam catatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) seperti dilansir dari Kompas.com, menyebutkan bahwa pada tahun 2022 pemilih pemuda (usia 17-40 tahun) memiliki kontribusi sebesar 53-55 persen. Angka tersebut menurut KPU lebih tinggi dibanding pemilih golongan tua.

Oleh sebab itu, pada tahun politik 2024 mendatang, suara anak muda akan memberikan kontribusi yang besar bagi terpilihnya pemimpin bangsa Indonesia.

Dalam menghadapi situasi tersebut, lalu, bagaimana anak muda dapat berpartisipasi aktif dan menyikapi tahun politik menuju Pemilu 2024 medatang?. Dalam hal ini, setidaknya ada tiga Langkah yang bisa anak muda lakukan. Tiga langkah ini seperti yang penulis rangkum dari berbagai sumber rujukan.

Berikut tiga langkah anak muda dalam menyikapi tahun politik:

Baca Juga:

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

Jangan Membedakan Perlakuan antara Anak Laki-laki dan Perempuan

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

Pertama, fokus pada gagasan calon pemimpin, bukan sekadar personal branding mereka.

Generasi milenial atau Gen-Z memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik, karena mereka tumbuh dan hidup sepenuhnya di era digital. Kemajuan teknologi memungkinkan mereka untuk memiliki akses informasi yang luas dan mengembangkan daya kritis dalam berbagai pilihan.

Melalui kemampuan ini, mereka dapat mudah menggunakan serta menganalisis gagasan yang ditawarkan oleh calon pemimpin. Namun, yang perlu generasi milenial perhatikan adalah mereka harus bisa membaca data dan langkah konkret yang akan dilakukan oleh calon tersebut.

Dengan pendekatan ini, anak muda dapat menghindari jebakan personal branding dan janji-janji kosong dari para calon. Terlebih, mereka akan mudah mengenali sosok yang tepat dan memiliki pandangan yang lebih baik.

Politik Identitas

Kedua, menghindari jebakan politik identitas.

Belakangan ini, politik identitas memainkan peran penting dalam dinamika politik Indonesia. Identitas seperti agama, suku, budaya, dan golongan tertentu memiliki potensi cukup penting dalam memainkan politik identitas.

Terlebih, politik identitas ini juga dapat mengancam integrasi bangsa dengan munculnya polarisasi. Dalam jangka panjang, polarisasi ini akan bendampak pada hubungan sosial masyarakat.

Akan tetapi, sebagai anak muda, mereka harus menyadari bahwa pemimpin yang terpilih akan memimpin semua masyarakat Indonesia.

Melalui poin kedua ini, anak muda perlu memahami bahwa politik identitas hanyalah bagian dari proses politik yang sementara. Oleh sebab itu, sebagai anak mudah perlu hati-hati serta sebaik mungkin bisa menghindari jebakan politik identitas.

Ketiga, tolak politik uang.

Hingga saat ini, saya meyakini bahwa politik uang selalu menjadi masalah dalam perpolitikkan bangsa Indonesia. Baik dari level bawah maupun atas, politik uang masih menjadi senjata yang kerapkali digunakan bagi para calon yang mencari suara masyarakat.

Meskipun sebagian masyarakat menganggap wajar terkait politik uang. Namun hal ini memiliki dampak yang sangat buruk dan sangat tidak wajar. Dalam beberapa sumber rujukan menyebutkan, bahwa dampak dari politik uang adalah melemahkan suara dan aspirasi masyarakat.

Hal inilah yang menyebabkan suara dan aspirasi masyarakat mudah terjual hanya dengan harga yang tidak sebanding dengan hasil kinerja dari pejabat atau pemimpin yang terpilih tersebut.

Oleh karena itu, sebagai anak muda dengan kemudahan akses informasi yang luas, kita harus bersikap tegas dan menolak politik uang.

Maka dari itu, melalui tiga langkah di atas, mari kita sebagai anak muda untuk terus berperan aktif dalam mengawasi dan memastikan bahwa proses politik di Indonesia harus berjalan dengan sehat. Dengan begitu, masa depan perpolitikan bangsa Indonesia dapat berjalan lebih baik dan bermartabat. []

Tags: anaklangkahMenyikapimudaTahun Politik
Gun Gun Gunawan

Gun Gun Gunawan

Peserta Mubadalah Academy Batch I 2022

Terkait Posts

Gaji Pejabat

Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

1 Juli 2025
Pacaran

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

30 Juni 2025
Pisangan Ciputat

Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

30 Juni 2025
Kesetaraan Disabilitas

Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

30 Juni 2025
Feminisme di Indonesia

Benarkah Feminisme di Indonesia Berasal dari Barat dan Bertentangan dengan Islam?

28 Juni 2025
Wahabi Lingkungan

Wahabi Lingkungan, Kontroversi yang Mengubah Wajah Perlindungan Alam di Indonesia?

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan
  • Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID