• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

3 Tahap Belajar Self Healing dari Marissa Anita

Setiap persoalan yang ada di depan mata, perlu untuk ditelaah dan dipilih untuk dipikirkan, termasuk bagaimana menjadi ruang penyembuhan diri dari setiap masalah yang dihadapi

Muallifah Muallifah
06/04/2022
in Personal
0
Self Healing

Self Healing

193
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id –  Self healing atau yang bisa kita kenal dengan penyembuhan diri, banyak sekali dibicarakan oleh masyarakat kita. Hal ini karena dilatarbelakangi sejak adanya pandemi yang merubah semua kehidupan kita. Upaya yang bisa dilakukan agar menerima kondisi tersebut sangat penting dilakukan, termasuk bagaimana upaya untuk belajar self healing.

Sejak tahun 2020 tepatnya bulan Februari, pandemi menimbulkan kekacauan, banyak sekali aktifitas yang terganggu. Semua kehidupan berubah, aktifitas hanya bisa dilakukan melalui media digital. Di samping itu, banyak sekali yang harus kehilangan pekerjaan, hingga mengalami gulung tikar terhadap usahanya. Tidak jarang, kondisi semacam ini membuat stress berkepanjangan. Sehingga diperlukan bagi kita untuk belajar self healing.

Marissa Anita, salah satu perempuan yang cukup aktif dalam isu kesehatan mental, melalui sebuah video yang dilansir dari CXO Media pada acara #ngobrolsoresemaunya, didampingi oleh Putri Tanjung, menjelaskan bahwa

“Ketika pandemi terjadi menimbulkan ketidakpastian, kita tahu bahwa setiap orang tidak suka ketidakpastian. Banyak orang yang mengalami stress, tidak hanya aku, akan tetapi banyak orang mengalami stress, belum lagi ditambah dengan aktifitas yang tidak menentu, kerja di rumah yang menimbulkan banyak beban. Hal itu menyebabkan kita semakin kepikiran,” ungkap Marissa, sapaan akrabnya.

Seperti yang diketahui bahwa, Marissa merupakan seorang jurnalis, reporter, serta aktris yang multi talent. Dalam setiap videonya yang dibagikan melalui akun youtube “greatmind”, banyak sekali yang bisa kita pelajari, khususnya tentang self healing, diri dan kehidupan.

Baca Juga:

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

Bukan Sekadar “Jangan Bermindset Korban Kalau Ingin Sukses”, Ini Realita Sulitnya Jadi Perempuan dengan Banyak Tuntutan

Katanya, Jadi Perempuan Tidak Perlu Repot?

Mengenal the five body syndrome

Dalam tubuh setiap orang, memiliki emosi positif dan emosi negatif. Untuk bisa mengatur keduanya, maka perlu belajar self healing, dan banyak hal yang harus diperhatikan, kemudian kita sebut manajemen emosi.

Made Suwenten dan Indra Suwanto , dalam buku “Ultimate Self Healing: Damai dan Bahagia di hati”, menjelaskan bahwa ada beberapa pengaruh emosi dalam tubuh, diantaranya:

Pertama, the crying syndrome (sindrom menangis). Penyebab the crying syndrome adalah ketidakmampuan seseorang dalam melihat masa lalunya, serta tidak bisa mengendalikan tingkah laku di luar kendali kita.

Kedua, responsibility syndrome (sindrom bertanggung jawab). Penyebab dari sindrom ini munculnya keputusan yang salah akibat rasa takut tidak bertanggung jawab atas segala hal yang dibebankan kepada dirinya. Sehingga keputusan yang diambil bertentangan dengan isi hati.

Ketiga, fight or reaching syndrome (sindrom bertempur atau meraih). Sindrom ini disebabkan oleh keinginan yang tinggi tanpa melihat kemampuan yang dimiliki. Tidak jarang, ketika keinginannya tidak tercapai, ia merasakan kecewa yang berlebihan, karena menggantungkan harapan, tanpa melihat kemampuan yang ada pada dirinya.

Keempat, Sexual frustration or guilt syndrome (sindrom frustasi seksual atau perasaan bersalah). Sindrom ini diakibatkan oleh persepsi orang lain tentang bentuk tubuh, seperti badan, payudara, dll. Jika persepsi negatif yang muncul, maka berakibat pada tubuh

Kelima, Flight syndrome (sindrom melarikan diri). Sindrom ini disebabkan karena perasaan takut akan masalah yang dihadapi, sehingga keputusan yang diambil adalah melarikan diri dari masalah yang dihadapi.

Lima sindrom yang terdapat dalam tubuh seseorang berpengaruh terhadap cara berpikir yang dimiliki. Artinya, jika kita merapikan segala hal yang berada di pikiran kita, menata informasi yang didapat, hal itu akan membuat kenyamanan dalam diri. Ibarat sebuah tempat, apabila kita memasukkan semua barang, tanpa menata barang dengan skala prioritas, maka tidak akan tercipta kenyamanan akibat ruang yang dimiliki penuh.

Tips Belajar Self Healing dari Marissa Anita

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa, setiap persoalan yang ada di depan mata, perlu untuk ditelaah dan dipilih untuk dipikirkan, termasuk bagaimana menjadi self healing ruang penyembuhan diri dari setiap masalah yang dihadapi. Berkenaan dengan hal itu, Marissa Anita dalam video tersebut menyampaikan ada tiga tahap yang bisa dilakukan untuk self healing, diantaranya:

Pertama, tidak gampang terdistrak dengan hal di luar kendali. Di era yang serba teknologi, khususnya ada media sosial, segala informasi didapatkan dengan mudah. Terkadang segala bentuk pencapaian, perfeksionalitas ditampilkan di media sosial, hal itu yang membuat kita merasa terdistrak.  Dengan demikian, penting bagi kita belajar self healing untuk tidak terpengaruh di luar diri kita, termasuk postingan di media sosial, informasi yang mengganggu, dan lain-lain.

Kedua, bersyukur dalam segala hal. Implementasi sederhana self healing ini bisa dilakukan sejak bangun tidur, yakni bersyukur bahwa Tuhan masih memberikan segala karunianya, termasuk memberikan kehidupan yang luar biasa.

Ketiga, cintai proses. Kita percaya bahwa setiap orang lahir dengan start yang berbeda, ditambah dengan fasilitas, kemampuan yang berbeda. Dengan demikian, perlu dipahami bahwa tidak ada yang terlambat atau merasa gagal, sebab semuanya memiliki prosesnya masing-masing. []

Tags: Kesehatan MentalMarissa AnitaMental HealthSelf Healing
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Tambang

    Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID