Mubadalah.id – Dalam mendidik anak, terdapat berbagai faktor dan kondisi yang dapat menyulitkan anak untuk melakukan penyesuaian sosial dengan baik. Namun, menurut pakar anak Elizabeth B. Hurlock, ada empat faktor yang paling penting, yaitu:
Pertama, bila pola perilaku sosial yang buruk orangtua kembangkan di rumah, anak akan menemui kesulitan untuk melakukan penyesuaian sosial yang baik di luar rumah. Meskipun dia diberi motivasi kuat untuk melakukannya.
Anak yang mendapat pengasuhan dengan pendidikan metode otoriter, misalnya, sering mengembangkan sikap benci terhadap semua figur berwenang. Karena pola asuh yang serba membolehkan di rumah. Maka hal ini akan membuat anak menjadi orang yang tidak mau memperhatikan keinginan orang lain, merasa bahwa ia dapat mengatur hidupnya sendiri.
Kedua, bila rumah kurang memberikan model perilaku untuk ditiru, anak akan mengalami hambatan serius dalam penyesuaian sosialnya di luar rumah.
Anak yang ditolak oleh orangtuanya atau yang meniru perilaku orangtua yang menyimpang akan mengembangkan kepribadian yang tidak stabil, agresif. Bahkan mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang penuh dendam atau bahkan kriminalitas ketika mereka beranjak dewasa.
Kurangnya Motivasi
Ketiga, kurangnya motivasi untuk belajar melakukan penyesuaian sosial sering timbul dari pengalaman sosial awal yang tidak menyenangkan, di rumah atau di luar rumah.
Sebagai contoh, anak yang selalu digoda atau diganggu oleh saudaranya yang lebih tua, atau yang diperlakukan sebagai orang yang tidak dikehendaki dalam permainan mereka. Maka ia tidak akan memiliki motivasi kuat untuk berusaha melakukan penyesuaian sosial yang baik di luar rumah.
Keempat, meskipun memiliki motivasi kuat untuk belajar melakukan penyesuaian sosial yang baik, anak tidak mendapatkan bimbingan dan bantuan yang cukup dalam proses belajar ini.
Misalnya, apabila orangtua yakin bahwa anaknya akan dapat “menguasai” agresivitasnya setelah bertambah dewasa dan mengalami hubungan sosial yang lebih banyak. Maka anak itu tidak akan mengasosiasikan agresivitasnya dengan penolakan teman sebaya yang ia alami. Akibatnya, dia tidak akan berusaha untuk mengurangi agresivitasnya.
Dari paparan yang di atas, dapat kita ambil kesimpulan bagi orangtua dalam memahami kecenderungan karakter yang anak miliki. Apakah seorang anak pandai bergaul ? Atau justru mengalami kesulitan dalam bergaul bergantung dari metode pengasuhan dan pendidikan apa yang telah orangtua terapkan kepada anak-anaknya. []