• Login
  • Register
Jumat, 1 Juli 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

4 Pola Pendidikan Ramah Anak

Pola pendidikan ramah anak tersebut harus mengedepankan prinsip-prinsip tidak membedakan antara anak yang satu dan lainnya. Keduanya harus dipandang secara proporsional, sesuai dengan kondisi dan tingkat kebutuhannya masing-masing

Redaksi Redaksi
16/06/2022
in Hikmah, Keluarga
0
pola pendidikan ramah anak

pola pendidikan ramah anak

597
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Anak merupakan salah satu anugerah dan amanah yang Allah SWT berikan kepada setiap orang tua. Keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik dalam memberikan pola pendidikan ramah anak.

Pola pendidikan ramah anak tersebut harus mengedepankan prinsip-prinsip tidak membedakan antara anak yang satu dan lainnya. Keduanya harus dipandang secara proporsional, sesuai dengan kondisi dan tingkat kebutuhannya masing-masing.

Berikut empat pola pendidikan ramah anak seperti dikutip di dalam buku Pengasuhan Anak dalam Keluarga Islam yang ditulis Drs. Fuaduddin TM, M.Ed.

1. Pendidikan Melalui Pembiasaan

Pengasuhan dan pendidikan di lingkungan keluarga lebih diarahkan kepada penanaman nilai-nilai moral keagamaan, pembentukan sikap dan perilaku yang diperlukan agar anak-anak mampu mengembangkan dirinya secara optimal.

Penanaman nilai-nilai moral agama ada baiknya diawali dengan pengenalan simbol-simbol agama, tata cara ibadah (salat), bacaan al-Qur’an, doa-doa dan seterusnya. Orang tua diharapkan membiasakan diri melaksanakan salat, membaca al-Qur’an, dan mengucapkan kalimah thayyibah.

Baca Juga:

6 Pola Pendidikan Anak Sesuai Ajaran Islam

3 Jenis dan Karakteristik Teman Bermain Bagi Anak

Pentingnya Memberikan Dasar Pendidikan Islam bagi Anak-anak

Mengenal 6 Ciri Khas Emosi Anak

Pada saat salat berjamaah anak-anak belajar, mengenal dan mengamati bagaimana salat yang baik, apa yang harus dibaca, kapan dibaca, bagaimana membacanya, bagaimana menjadi makmum, imam, muazin, iqamat, salam dan seterusnya.

Karena dilakukan setiap hari, anak-anak mengalami proses internalisasi, pembiasaan dan akhirnya menjadi bagian dari hidupnya.

Ketika salat telah terbiasa dan menjadi bagian dari hidupnya, maka di mana pun mereka berada ibadah salat tidak akan ditinggalkan. Kalau tidak salat mereka merasakan ada sesuatu yang hilang dan merasa bersalah. Bagi dia, orang yang meninggalkan salat adalah orang yang tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan Sang Pencipta.

2. Pendidikan dengan Keteladanan

Anak-anak khususnya pada usia dini selalu meniru apa yang dilakukan orang di sekitarnya. Apa yang dilakukan orang tua akan ditiru dan diikuti anak.

Metode keteladanan memerlukan sosok pribadi yang secara visual dapat dilihat, diamati, dan dirasakan sendiri oleh anak, sehingga mereka ingin menirunya.

Kalau orang tua akan mengajarkan cara makan yang baik, maka dapat melalui makan bersama, kemudian diajarkan membaca bismillahirrahminir-rahim sebelum makan, dan membaca al-hamdulillah sesudah makan, dan seterusnya.

Penanaman nilai-nilai moral, kejujuran, tolong-menolong, disiplin dan kerja keras, dapat dilakukan melalui tindakan nyata orang tua. Seperti tidak bertengkar di hadapan anak, tidak berbohong atau membohongi anak, dan sebagainya.

3. Pendidikan Melalui Nasihat dan Dialog

Penanaman nilai-nilai keimanan, moral agama atau akhlak serta pembentukan sikap dan perilaku anak merupakan proses yang sering menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

Terkadang anak-anak merasa jenuh, malas, tidak tertarik terhadap apa yang diajarkan, bahkan mungkin menentang dan membangkang.

Orang tua sebaiknya memberikan perhatian, melakukan dialog, dan berusaha memahami persoalan-persoalan yang dihadapi anak.

Apalagi anak yang tengah memasuki fase kanak-kanak akhir, usia antara 6 —12 tahun mereka mulai berpikir logis, kritis, membandingkan apa yang ada di rumah dengan yang mereka lihat di luar, nilai-nilai moral yang selama ini ditanamkan secara “absolut” mulai dianggap relatif, dan seterusnya.

Orang tua diharapkan mampu menjelaskan, memberikan pemahaman yang sesuai dengan tingkat berpikir mereka.

Alangkah indahnya seandainya orang tua dapat menuturkan kembali bagaimana Luqman menasihati anaknya secara bijaksana dan lemah lembut.

4. Pendidikan Melalui Pemberian Penghargaan

Menanamkan nilai-nilai moral keagamaan, sikap dan perilaku juga memerlukan pendekatan atau metode dengan memberikan penghargaan.

Penghargaan perlu diberikan kepada anak yang memang harus diberi penghargaan.

Metode ini secara tidak langsung juga menanamkan etika perlunya menghargai orang lain.

Sebagai contoh, orang tua akan lebih arif jika anaknya (perempuan atau laki-laki) yang membantu di rumah diucapkan “terima kasih”, pembantu yang menyediakan air atau makanan diucapkan terima kasih, juga istri yang menyiapkan masakan, atau sarapan apa pun bentuknya, diucapkan terima kasih. (Rul)

Tags: anakmendidikpendidikanpola pendidikanramah anak
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Keutamaan Shalat Sunah pada Malam Hari di Bulan Dzulhijjah

Catat, Ini Keutamaan Shalat Sunah pada Malam Hari di Bulan Dzulhijjah

1 Juli 2022
Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Ini 10 Keutamaan Bulan Dzulhijjah

1 Juli 2022
Puasa Dzulhijjah Tidak Sampai Sembilan Hari

Puasa Dzulhijjah Tidak Sampai Sembilan Hari, Bolehkah ?

1 Juli 2022
menggabungkan niat puasa Dzulhijjah dengan membayar hutang puasa Ramadhan

Bolehkan Menggabungkan Niat Puasa Dzulhijjah dengan Bayar Hutang Puasa Ramadhan ?

1 Juli 2022
Hikmah Ibadah Haji

Simbol dan Hikmah Ibadah Haji (Bagian Kedua)

1 Juli 2022
niat Puasa Dzulhijjah

Ini Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah Lengkap dengan Artinya

30 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Era Digital 4.0

    Teknologi dan Tantangan Manusia Memasuki Era Digital 4.0

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergolakan Hidup Perempuan dan Obrolan Menarik Bersamanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Simbol dan Hikmah Ibadah Haji (Bagian Kedua)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkan Menggabungkan Niat Puasa Dzulhijjah dengan Bayar Hutang Puasa Ramadhan ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fikih Haji Perempuan: Sebuah Pengalaman Pribadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Catat, Ini Keutamaan Shalat Sunah pada Malam Hari di Bulan Dzulhijjah
  • Ini 10 Keutamaan Bulan Dzulhijjah
  • Bagaimana Menyikapi Perbuatan Baik yang Bertepuk Sebelah Tangan?
  • Puasa Dzulhijjah Tidak Sampai Sembilan Hari, Bolehkah ?
  • UU TPKS Melarang Menikahkan Korban Kekerasan dengan Pelaku

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist