• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Film Say I love You dan Nasib Buruk Perempuan

Lembaga pendidikan sebaiknya menyampaikan soal pendidikan seksualitas dengan jujur dan tidak tabu.

Fitri Nurajizah Fitri Nurajizah
20/01/2021
in Film, Pernak-pernik
0
Film Say I Love You

Film Say I Love You

204
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ada yang sudah pernah nonton film Say I Love You? Kalau belum silahkan tonton, film tersebut sudah tersedia di internet dan bisa ditonton secara gratis.Tapi, kalau teman-teman malas untuk menonton dan penasaran mau tau ceritanya, silahkan duduk dan simak tulisan receh ini.

Film Say I Love You adalah film yang terinspirasi dari SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Batu Malang. Film ini merupakan karya sutradara Faozan Rizal serta penulis naskah Alim Sudio dan Endik Koeswoyo yang dirilis pada 4 Juli 2019 dan berdurasi 106 menit.

Sebenarnya banyak muatan bagus dalam film Say I Love You ini. Misalnya soal keberagaman dan keberanian. Dalam film ini penonton diajak untuk menyaksikan bagaimana lembaga pendidikan memberikan ruang aman serta kebebasan kepada siswanya untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya masing-masing bahkan sampai pada tahap memfasilitasi atribut ibadahnya itu sendiri.

Selain itu, film Say I Love You tersebut juga mengajarkan soal keberanian anak muda untuk mempunyai mimpi yang besar. Pesan ini tentu saja bagus dan wajib kita sampaikan pada anak-anak generasi penerus bangsa, agama dan negara, terutama anak-anak yang tinggal di lingkungan perkampungan.

Sebab memang seharusnya semua orang, baik laki-laki maupun perempuan boleh mempunyai mimpi apapun, dan semua orang berhak untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut. Tidak ada yang mustahil, semua pasti akan menemukan keberhasilannya sendiri. Hal ini persis sekali dengan pepatah sunda “Lamun keyeng pasti bakal pareung” (Jika sungguh-sungguh pasti akan berhasil).

Baca Juga:

Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Meskipun demikian, saya juga merasa kecewa dengan film Say I Love You ini. Pasalnya dalam pertengahan cerita, ada satu adegan yang cukup membuat saya terganggu. Adegan tersebut adalah ketika  satu siswa dan siswi SPI ketahuan berpacaran di kamar mandi, dan sialnya setelah itu siswi tersebut mengalami Kehamilan yang Tidak Di inginkan (KTD).

Sebenarnya waktu itu saya berharap, respon kepala sekolah di dalam film Say I Love You ini akan berbeda dengan yang biasa terjadi di kehidupan nyata. Tetapi semua itu hanya menjadi harapan kosong. Ketika siswa dan siswi tersebut ketahuan melanggar aturan sekolah, tanpa ada pertimbangan dan dialog apapun, kepala sekolah SPI langsung mengusir mereka dan melarang untuk ikut belajar di sana lagi.

Dan setelah itu, peraturan sekolah terkait larangan berpacaran bagi siswa dan siswi nya juga semakin diperketat. Saya paham menyarankan anak-anak untuk tidak berpacaran dan fokus terhadap mimpi-mimpinya adalah hal baik dan memang seharusnya begitu.

Tetapi kita juga tidak bisa memungkiri bahwa barangkali kasus tersebut terjadi adalah karena kita sebagai orang dewasa selama ini belum memberikan pendidikan seksual dengan baik. Kita hanya fokus terhadap bagaimana cara anak-anak untuk terus berkembang, bertahan hidup serta berkompetisi dengan yang lain. Tetapi kita lupa untuk menyampaikan bahwa menjaga, mencintai, menghargai serta menerima diri sendiri adalah hal yang sangat penting.

Kemudian, dalam kasus KTD seharusnya perempuan diberi kesempatan untuk memilih apakah kehamilan tersebut mau dipertahankan atau tidak. Jadi, tindakan yang diambil bukan langsung mengasingkan sambil melayangkan stigma-stigma negatif. Tetapi dukungan serta rangkulan dari orang-orang disekitar justru lebih dibutuhkan. Termasuk lembaga pendidikan. Sebab, jika tidak begitu anak perempuan tersebut akan mengalami trauma serta putus asa.

Di sisi lain, merangkul serta memberikan akses untuk bisa tetap belajar bagi mereka yang sudah terlanjur mengalami masalah tersebut juga menurut saya adalah solusi yang lebih bagus. Terkhusus bagi perempuan. Hal ini berangkat dari realitas bahwa akses pendidikan perempuan itu masih sangat sulit, terlebih bagi perempuan yang mengalami KTD.

Kemudian yang terakhir, menurut saya lembaga pendidikan memang penting untuk mengupayakan bagaimana supaya anak-anak bisa belajar untuk saling mendukung, menghargai, percaya diri, dan mengimani keragaman iman, seperti yang tergambar dalam film Say I Love You.

Tetapi, lembaga pendidikan juga sebaiknya mulai menyampaikan soal pendidikan seksualitas dengan jujur dan tidak tabu. di sisi lain, lembaga pendidikan juga penting untuk mulai mencari solusi yang lebih baik dalam menangani kasus-kasus KTD yang dialami oleh siswinya, selain mengeluarkan dan memblokir akses belajar yang seharusnya masih menjadi haknya sebagai manusia merdeka.[]

 

 

 

 

 

 

 

 

Tags: Film IndonesiaKekerasan dalam PacaranKekerasan seksualKesehatan Reproduksi RemajapendidikanperempuanResensi FilmReview Film
Fitri Nurajizah

Fitri Nurajizah

Perempuan yang banyak belajar dari tumbuhan, karena sama-sama sedang berproses bertumbuh.

Terkait Posts

Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Squid Game

Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rumah Tak

    Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID