• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Perempuan Merawat Alam melalui Gagasan Eco-Theology

Bencana alam yang bersifat destruktif dan mengancam kehidupan manusia harus segera kita atasi. Salah satu gagasan untuk mengatasi persoalan krisis lingkungan adalah eco-theology

Fatimatun Nikmah Fatimatun Nikmah
24/11/2022
in Publik
0
Perempuan Merawat Alam

Perempuan Merawat Alam

478
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Belakangan ini Indonesia mengalami banyak bencana alam dan krisis lingkungan. Melalui catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sepanjang tahun 2022 telah terjadi 3.045 bencana alam. Banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia bahkan di dunia disebabkan adanya hasrat manusia untuk menguasai alam. Melalui tulisan ini kita bisa melihat bagaimana cara perempuan merawat alam untuk melindungi umat manusia dari kepunahan.

Tidak cukup hanya dengan mengambil kebutuhan untuk menopang kehidupan, manusia mengeksploitasi alam guna mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya. Pembabatan hutan untuk pembangunan industri, perluasan infrastruktur dengan mengorbankan banyak lahan mengakibatkan kerusakan alam yang berpotensi menimbulkan bencana seperti banjir dan tanah longsor.

Bencana alam yang bersifat destruktif dan mengancam kehidupan manusia harus segera kita atasi. Salah satu gagasan untuk mengatasi persoalan krisis lingkungan adalah eco-theology. Budhy Munawwar-Rahman dalam seminar Kajian Titik-Temu #53: Agama dan Ekologi menjelaskan bahwa eco-theology pertama kali Sayyid Hosein Nasr populerkankan dalam bukunya berjudul Man and Nuture: Crisis of Modern Man. Eco-theology berkaitan dengan paham keselamatan.

Eco-theology merupakan transformasi keselamatan eskatologis menuju keselamatan ekologis. Hal ini menunjukkan bahwa upaya manusia beriman kepada Tuhan bukan hanya kita tunjukkan melalui ritual ibadah individual-vertikal, namun juga kita wujudkan melalui dimensi sosial-horizontal yang berbentuk kerja-kerja kemanusiaan.

Kontribusi Eco-Theology terhadap Krisis Lingkungan

Gagasan eco-theology menawarkan tiga cara untuk mengatasi krisis lingkungan, yaitu: pertama, membangun koneksi dengan alam. Amanah manusia sebagai khalifah fil ardh membawa konsekuensi bahwa setiap proses kehidupan manusia harus selalu dekat dengan alam.

Baca Juga:

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Segala bentuk jarak, kapitalisme bahkan eksploitasi terhadap alam akan membawa kerugian dan kerusakan. Bahkan menurut Maria Fauzi (founder neswa.id) krisis alam dan lingkungan merupakan cerminan krisis spiritual. Oleh karena itu, sebagai seorang yang beriman dan beramal shaleh, manusia harus membangun koneksi dengan alam, sehingga akan terjalin hubungan yang baik.

Kedua, komitmen untuk belajar pengetahuan yang beragam. Sebelum muncul gagasan eco-theology, terlebih dahulu Arne Naess mengenalkan konsep deep ecology.

Deep ecology menekankan adanya keterkaitan antara makhluk hidup biotik dan abiotic sehingga perlu adanya rasa hormat dan menghargai. Dengan mempelajari beragam pengetahuan tentang ekologi, potensi kebermanfaatan manusia atas pengelolaan alam akan lebih maksimal. Ketiga, membangun proyek baru yang berkelanjutan.

Sebagaimana telah saya bahas pada paragraf awal, salah satu penyebab terjadinya krisis lingkungan adalah praktik dominasi, manusia mendominasi non manusia, maskulin berkuasa terhadap feminin, si kaya memperbudak si miskin. Oleh sebab itu, dalam upaya konservasi alam sikap superioritas harus kita hilangkan.

Praktik Melestarikan Alam oleh Santri Putri PP Al-Asnawi

Dalam upaya menerapkan gagasan eco-theology, santri putri PP. Al-Asnawi melakukan ijtihad dengan cara mendaur ulang sampah. Kegiatan ini diinisiasi oleh ketua pondok bernama Ani. Pertama-tama, ia menambah instrumen peraturan pondok dengan cara memasukkan aturan tata kelola sampah.

Ia melakukan sosialiasi kepada seluruh warga pesantren putri untuk memilah dan membuang sampah sesuai dengan tempatnya. Selanjutnya, ia bersama pengurus pondok menempatkan tempat sampah organik dan non organik di berbagai sudut ruangan.

Meski program memilah sampah sudah berjalan, namun sampah organik dan non-organik masih saja tercampur. Oleh karena itu ia memilih duta sampah berdasarkan tingkatan kelas. Tugas duta sampah ialah memilah kembali sampah organik dan non organik kemudian kita masukkan ke dalam tampat sampah.

Sampah organik kita buang di pembuangan sampah dekat hutan, hal ini juga harapannya bisa turut serta menyuburkan tanah. Sedangkan sampah non-organik dipilah kembali, kemudian kita jual ke pengepul sampah untuk didaur ulang. Kegiatan yang terlihat sederhana ini telah mewujudkan berbagai kebaikan dalam pelestarian alam.

Melalui pengelolaan sampah, santri dididik bahwa belajar tidak hanya terbatas pada mushola atau surau tempat mengaji, namun juga lingkungan yang lebih luas, yaitu alam semesta. Hal ini sekaligus memberikan kesadaran bahwa praktik dominasi, superiotas, eksploitasi terhadap liyan baik manusia maupun makhluk hidup lainnya merupakan hal yang salah, sehingga harus segera kita hilangkan dari muka bumi ini.

Tags: Dakwah EkologiKeadilan EkologisLingkunganPengelolaan Sampahperempuan
Fatimatun Nikmah

Fatimatun Nikmah

Anggota Puan Menulis

Terkait Posts

Ahmad Dhani

Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan

5 Juli 2025
Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID