• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Pasangan Sekufu itu Penting : Refleksi Film Seni Memahami Kekasih

Kesamaan hobi Agus dan Kalis pada akhirnya menjadikan hubungan mereka berada pada titik tumbuh bersama untuk mencapai impian mereka

Khairun Niam Khairun Niam
01/10/2024
in Film
0
Pasangan Sekufu

Pasangan Sekufu

931
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Film Seni Memahami Kekasih yang tayang perdana pada 5 September 2024 saat ini masih eksis dan ramai menjadi pembicaraan. Film dengan gendre drama komedi romantis tersebut menceritakan perjalanan cinta Kalis Mardiasih dan Agus Mulyadi. Dua orang penulis berbakat dari Yogyakarta yang saat ini menjadi idola para penulis muda di Indonesia.

Pada film ini kita tidak hanya tersuguhkan perjuangan Agus dan Kalis. Tetapi juga terdapat beberapa scene yang membuat tertawa terbahak-bahak dan membuat mata berkaca-kaca bahkan mengeluarkan air mata.

Setelah menonton film ini penulis melihat bahwa yang dimaksud dengan seni memahami kekasih adalah “sekufu” dan kesetaraan. Di film ini Agus dan Kalis adalah dua orang yang penuh dengan kesamaan. Mulai dari hobi hingga cita-cita mereka. terlepas dari cara keduanya menyelesaikan permasalahan memang agak berbeda, tetapi sejak awal keduanya sudah memiliki kesetaraan dari berbagai hal.

Kesetaraan dalam Hubungan

Terkadang dalam sebuah hubungan masih banyak yang menganggap bahwa laki-laki lebih memilki peran lebih dari pada perempuan. Hal ini mengakibatkan perempuan sebagai pasangan selalu berada pada posisi kedua.

Pun kadang sebaliknya, pada beberapa pasangan ada pula yang menjadikan perempuan berada di posisi utama. Keberadaannya dianggap selalu lebih penting dari pada laki-laki. Padahal dalam sebuah hubungan keduanya harus menimbulkan sikap “saling” bukan “paling”.

Baca Juga:

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

Tidak Ada Cinta bagi Arivia

Dengan adanya sikap “saling” yang ditumbuhkan oleh pasangan maka keduanya lebih mudah untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Kesetaraan yang Kalis dan Agus miliki jika kita lihat dari finansial dan hobi mereka menyebabkan keduanya bisa sampai pada pelaminan. Dalam Islam, mencari pasangan yang setara menjadi syarat yang harus kita perhitungkan.

الْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ اُولٰۤىِٕكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ

Artinya: perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan=perempuan yang baik (pula). Mereka (yang baik) itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia. (QS. An-Nur :26)

Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menyatakan bahwa ayat ini menegaskan salah satu hakikat ilmiah yang menyangkut hubungan kedekatan antara dua insan, laki-laki dan perempuan atau suami dan istri. Hubungan yang akan keduanya jalani harus berawal dari adanya kesamaan antara kedua belah pihak. Tanpa kesamaan itu, hubungan mereka tidak akan langgeng.

Kesetaraan dalam Film Seni Memahami Kekasih

Ayat di atas secara spesifik memang tidak menyebutkan pentingnya memilih pasangan sekufu. Namun, narasi “perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji, dan perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik” menunjukan bahwa adanya unsur kesetaraan dalam pasangan hidup. Sehingga, dalam memilih pasangan sekufu penting kiranya untuk mencari pasangan yang setara sebagaimana dalam film seni memahami kekasih.

Terdapat dua hal yang menggambarkan kesetaraan dalam hubungan Agus dan Kalis pada film Seni Memahami Kekasih yaitu.

Sekufu Finansial

Dalam film ini Agus dan Kalis tergambarkan sebagai sosok muda mudi yang belum mumpuni secara finansial yang berusaha memperjuangkan cinta. Mereka berdua berjuang mengumpulkan modal untuk lamaran dan menikah dengan budget sederhana dan seadanya. Tentu saja perjalanan cinta mereka tidak mulus begitu saja.

Di tengah-tengah hubungan mereka, Kalis mulai bingung karena trust issue yang terjadi pada sahabat dekatnya. Trust issue tersebut pada akhirnya membuat Kalis sempat mendiamkan Agus selama berhari-hari. Namun Agus selalu saja mempunyai cara agar hubungannya dengan Kalis tetap bertahan.

Dari sini saya melihat bahwa memiliki finansial yang setara “sama-sama susah” dapat membuat hubungan bersama pasangan lebih dekat karena perjuangan yang dilakukan lebih terasa. Namun, dengan catatan selama pasangan tersebut memiliki “seni memahami kekasih.” Yaitu saling memahami bahwa berjuang bersama dari bawah merupakan hal yang tidak bisa di nafikkan dan pasti akan berlaku pada setiap pasangan.

Sekufu Visi dan Misi

Kalis dan Agus pada film seni memahami kekasih adalah dua orang yang memilki hobi yang sama yaitu menulis. Bahkan, keduanya pun dipertemukan pada sebuah kegiatan menulis. Waktu itu Kalis masih menjadi penulis di Mojok.co sedangkan Agus sudah menjadi editor di website tersebut. Karena mempunyai hobi yang sama, keduanya bercita-cita dan berjanji suatu saat untuk memilki toko buku bersama.

Kesamaan hobi yang dimiliki Agus dan Kalis pada akhirnya menjadikan hubungan mereka berada pada titik tumbuh bersama untuk mencapai impian mereka. Dari sini Agus dan Kalis memilki visi dan misi yang sama yaitu ingin memiliki sebuah toko buku (saat ini bernama Akal Buku). Selain itu kesamaan hobi yang dimiliki menjadikan mereka untuk saling mendukung satu sama lain dan tidak merasa “paling” di antara mereka. Wallahua’lam. []

Tags: Agus MulyadiFilm Seni Memahami Kekasihkalis mardiasihKesalinganpasangan sekufuRefleksi FilmRelasiSeni Memahami Kekasih
Khairun Niam

Khairun Niam

Santri yang sedang belajar menulis

Terkait Posts

Film Pendek Memanusiakan Difabel

Film Pendek Memanusiakan Difabel: Sudahkah Inklusif?

7 Mei 2025
Film Aku Jati Aku Asperger

Komunikasi Empati dalam Film Aku Jati Aku Asperger

5 Mei 2025
Film Pengepungan di Bukit Duri

Film Pengepungan di Bukit Duri: Bagaimana Sistem Pendidikan Kita?

3 Mei 2025
Otoritas Agama

Penyalahgunaan Otoritas Agama dalam Film dan Drama

25 April 2025
Film Indonesia

Film Indonesia Menjadi Potret Wajah Bangsa dalam Menjaga Tradisi Lokal

17 April 2025
Film Bida'ah

Film Bida’ah: Ketika Perempuan Terjebak Dalam Dogmatisme Agama

14 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version