• Login
  • Register
Minggu, 1 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Makna Ibu Dalam Al-Qur’an Menurut Gus Dhofir

Sejarah kesuksesan kepahlawanan para Nabi dan salafussalih masa lalu pun tak banyak mengungkap sumbangsih ibu

Ahmad Ali Ahmad Ali
04/12/2024
in Hikmah, Rekomendasi
0
Makna Ibu

Makna Ibu

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Gus Achmad Dhofir Zuhry menjelaskan bahwa dalam redaksi Al-Quran, kata Ibu dimaknai dalam berbagai perspektif. Pertama, dalam Al-Qur’an disebutkan waummuhu shiddiqah (karakter yang konsisten dan jujur) yang artinya Ibu adalah sosok yang jujur dan konsisten meskipun hidup diterpa oleh godaan.

Gus Achmad Dhofir Zuhry merupakan ulama muda asal Jawa Timur pengasuh pondok pesantren Baitul Hikmah Malang. Gus Dhofir, sapaan akrabnya, aktif mengampu kajian tafsir tematik NU Online. Beliau juga terkenal luas melalui karya-karyanya. Di antara yang best seller adalah buku Peradaban Sarung.

Gus Dhofir menjelaskan bahwa “Al-Ummu Madrasah” (ibu adalah sekolah) adalah benar adanya. Sekolah ini tak mengenal waktu, yang sangat berpengaruh dalam membentuk karakter seorang anak

Sayangnya, keberadaan makna ibu seringkali terlupakan dalam catatan sejarah saat anak mencapai kesuksesan. Saat ini, kesuksesan anak biasanya lebih dihubungkan dengan sekolah formalnya.

Makna Ibu dalam Kultur Arab dan Indonesia

Menurut Ibn Faris, ibu atau dalam bahasa Arab ummi (أمّ) dapat memiliki makna lain yang lebih luas, seperti tempat kembali, kelompok atau agama. Contohnya penggunaan redaksi ummu pada Surah Al-Qari’ah ayat 9 yang bermakna tempat perpulangan terakhir di akhirat kelak:

Baca Juga:

Peran Penting Ayah di Masa Ibu Menyusui

Tana Barambon Ambip: Tradisi yang Mengancam Nyawa Ibu dan Bayi di Pedalaman Merauke

Aborsi Menjadi Salah Satu Penyebab Tingginya Angka Kematian Ibu

Dari Nada ke Makna: Tafsir Relasi Ibu dan Anak dalam Lagu Jumbo

وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ ٨ فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ ۗ ٩

“Adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)-nya, tempat kembalinya adalah (neraka) Hawiyah..

Tak Banyak Mengungkap

Sejarah kesuksesan kepahlawanan para Nabi dan salafussalih masa lalu pun tak banyak mengungkap sumbangsih ibu. Kesuksesan dan kepahlawanan lebih kitta kaitkan dengan keberhasilan tokoh menghadapi lawan dengan keteguhan iman. Peran sahabat dan pendukung jauh lebih menonjol daripada peran ibu

Inilah fakta penulisan sejarah (historiografi) yang kita terima saat ini. Historiografi yang kurang memberi ruang bagi keberadaan dan sumbangsih ibu dalam mengantarkan anaknya menjadi tokoh besar.

Penjelasan sumbangsih ibu sangat penting dalam pengungkapan sejarah sukses seorang anak. Selain karena sumbangsih itu nyata adanya. Pengungkapannya akan menghadirkan nilai-nilai luhur yang bisa menjadi inspirasi umat manusia yang selalu mencari sandaran nilai dalam hidupnya.

Kemudian, bagi para ibu, pengungkapan itu akan menjadi inspirasi dan mauidhah hasanah. Bagi para anak pengungkapan itu menjadi pengingat jasa ibu dan pendorong untuk berbakti.

Dari sejarah masa lalu, Hajar, Aisyah dan Yuhanidz, serta Maryam adalah sedikit contoh yang bisa kita angkat. Keberadaan mereka betul-betul berarti bagi kelangsungan hidup dan keberadaan para Nabi yang telah mengalami proses penggemblengan luar biasa sejak bayi.

Melahirkan Kehidupan Baru

Ibu adalah seseorang yang melahirkan kehidupan. Bagaimana mungkin kita tidak bisa berlaku demikian? Berbagi kesempatan dan menghadiahkan kebahagiaan kepada orang lain adalah contoh kecil dari perilaku seorang ibu. Hal tersebut akan sulit dilakukan oleh orang-orang yang dengan mudahnya merampas kesejahteraan orang lain bahkan lebih memilih untuk mensejahterakan dirinya sendiri beserta keluarganya.

Mendidik generasi, bukan hanya tugas perempuan melainkan juga laki-laki. Suatu kewajiban harus kita sandarkan kepada semua jenis kelamin tanpa membedakan apapun sesuai dengan kapasitas yang kita miliki. Kepedulian terhadap tumbuh kembang dan keberhasilan suatu generasi menjadi tanggung jawab perempuan dan laki-laki. Oleh karena itu, penting bagi setiap manusia menghadirkan nilai-nilai keibuan dalam diri.

Itulah sedikit kedangkalan saya dalam memaknai kata dan cinta ibu. Teruslah gali lebih dalam diri kamu dan temukan sifat keibuan dalam lahir maupun batinmu. Berlaku adilah dalam memberikan kasih sayang. Tuluslah dalam membantu orang lain. Tidak peduli apa ras, agama, dan jenis kelaminmu, jika kamu memiliki sifat-sifat keibuan maka predikat ibu pantas melekat dalam dirimu.[]

 

Tags: alquranayat al-Qur'anCinta Ibugus DhofirIbuKasih IbuMakna Ibu
Ahmad Ali

Ahmad Ali

Terkait Posts

Disabilitas dan Seni

Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

31 Mei 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

30 Mei 2025
Al-Ḥayā’

Menafsir Ulang Ajaran Al-Ḥayā’ di Tengah Maraknya Pelecehan Seksual

29 Mei 2025
Surah Al-Ankabut Ayat 60

Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki

28 Mei 2025
Etika Sosial Perempuan 'Iddah

Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah

28 Mei 2025
Merariq Kodek

Merariq Kodek: Ketika Pernikahan Anak Jadi Viral dan Dinormalisasi

28 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • IUD

    Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Mode Rambut Sukainah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengalaman Kemanusiaan Perempuan dalam Film Cocote Tonggo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Para Perempuan Penguasa Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga
  • Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?
  • Pengalaman Kemanusiaan Perempuan dalam Film Cocote Tonggo

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID