• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Inspirasi Para Sahabat Perempuan

Semangat para sahabat perempuan ini yang menginspirasi bagaimana metode mubadalah bisa menemukan makna dari teks-teks yang sering kali spesifik untuk laki-laki. Padahal maknanya bersifat universal bisa mencakup perempuan.

Redaksi Redaksi
22/12/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Sahabat Perempuan

Sahabat Perempuan

300
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di dalam ajaran Islam, ketika sudah ada ayat-ayat yang menegaskan bahwa orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah akan memperoleh pahala dan ampunan dari-Nya, misalnya QS. al-Baqarah (2): 218, tetapi banyak perempuan datang dan meminta kepada Nabi Saw agar memohon kepada Allah Swt menurunkan kalimat yang lebih jelas dan tegas memasukkan sahabat perempuan.

Bisa jadi penyebab dari pernyataan ini adalah karena struktur kalimat pada ayat ini berbentuk mudzakkar. Sehingga banyak orang menganggap hijrah dan jihad hanya untuk laki-laki.

Bisa jadi beberapa laki-laki menyatakan hal ini kepada para perempuan. Sehingga para perempuan merasa kerja-kerja mereka tidak diperhitungkan al-Qur’an.

Lalu, mereka datang kepada Rasulullah Saw., bertanya dan meminta penjelasan. Karena permintaan para perempuan ini, maka turunlah ayat-ayat yang secara tegas dan jelas menyebutkan kata perempuan. Termasuk dalam perkara hijrah dan jihad, yang sering kali hanya untuk para laki-laki.

Misalnya, ayat hijrah dan jihad (QS. Ali Imran ayat 195) yang sudah eksplisit menyapa laki-laki dan perempuan. Ayat ini bahkan diawali dengan pernyataan bahwa Allah Swt mendengar dan menjawab keluhan mereka, yang bisa jadi merujuk kepada para perempuan yang datang kepada Rasulullah Saw tersebut.

Baca Juga:

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Kisah permintaan para perempuan ini, dalam kitab-kitab tafsir, juga menjadi sebab dari turunnya ayat-ayat lain yang eksplisit gender, seperti QS. al-Ahzab (33): 35 tentang pokok-pokok keimanan dan keislaman.

Sahabat Perempuan

Dalam beberapa catatan Hadis dan tafsir, yang datang meminta kepada Rasulullah Saw adalah sahabat perempuan, yang terlibat aktif dalam kerja-kerja hijrah dan jihad. Seperti Umm Salamah r.a., Asma bint Umais r.a., Nusaibah bint Ka’ab atau Umm Ammarah al-Ansariyah r.a. Ini salah satu Hadis yang tercatat oleh Imam Tirmidzi dalam Sunan-nya.

Dari Umm Ammarah al-Anshariyah r.a, berkata: bahwa ia mendatangi Rasulullah Saw dan berkata:

“Aku tidak melihat segala sesuatu kecuali hanya untuk para laki-laki saja. Aku juga tidak melihat para perempuan disebut kiprah mereka (oleh al-Qur’an secara jelas dan tegas).”

Lalu turunlah ayat ini “Sesungguhnya laki-laki yang Muslim dan perempuan yang Muslim, laki-laki yang beriman dan perempuan yang beriman, dan seterusnya. (QS. al-Ahzab (33): 35)”. (Sunan al-Tirmidzi, Kitab Tafsir al-Qur’an, no. 2517).

Semangat para sahabat perempuan ini yang menginspirasi bagaimana metode mubadalah bisa menemukan makna dari teks-teks yang sering kali spesifik untuk laki-laki. Padahal maknanya bersifat universal bisa mencakup perempuan.

Semua tulisan di buku ini adalah buah langsung dari inspirasi para sahabat perempuan tersebut. Tujuanya agar makna-makna yang integral dengan visi rahmah lil ‘alamin dan misi akhlak karimah Islam bisa muncul, hadir, dan menyapa laki-laki dan perempuan.

Kebaikan yang disarankan makna tersebut menjadi tanggung jawab bersama dan diperoleh bersama. Begitu pun keburukannya, harus terjauhkan dari keduanya sebagai tanggung jawab bersama. []

Tags: inspirasiperempuansahabat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

IBu

Kasih Sayang Seorang Ibu

7 Juli 2025
Kasih Sayang Orang Tua

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Amalan Muharram

Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

7 Juli 2025
Kewajiban dan hak

Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sejarah Ulama Perempuan

    Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kasih Sayang Seorang Ibu
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?
  • Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?
  • Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID