• Login
  • Register
Rabu, 23 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

Dalam kanon peribadatan, apalagi di masjid (rumah Allah), aneh betul jika masih terdapati lelaku diskriminatif, tak adil, dan nirkemanusiaan.

M. Baha Uddin M. Baha Uddin
08/06/2025
in Pernak-pernik
0
Kursi Lipat

Kursi Lipat

1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kisah ini datang dari persinggahan demi persinggahan saya di sebagian masjid telatah Solo Raya. Satu hal yang tak pernah absen dari amatan kala menunggu ikamah atau wiridan bakda salat jemaah ialah sorotan pada kursi lipat terletak di pinggir atau belakang saf. Kursi-kursi itu sebagian terpakai, sisanya tersandar di dinding.

Mereka, pemakainya, tak kuasa mendirikan salat sebagaimana mestinya: berdiri normal. Dengan pelbagai alasan, misalnya kerentaan usia, keterbatasan fisik (disabilitas), dsb. Sebagaimana ketakuasaan itu, mereka tak sepenuh menurutinya. Lewat sokongan kursi, sebagian dari mereka malah ingin menggapai kesetaraan menunaikan penuh kewajiban (dengan berjemaah maksudnya) sebagai hamba-Nya, walau dengan memakai alat bantu.

Narasi itu terkuatkan argumen Prof. Dr. Arif Maftuhin M.Ag. (Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) dalam Monthly Islamic Studies Initiatives (MISI) ke-VIII bertema “Tuhan (Agama) dan Pemanusiaan Penyandang Disabilitas: Masalah, Tantangan, Hambatan, dan Ikhtiar untuk Mewujudkannya” gelaran Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Arif mendaraskan pendekatan agama dengan memberi rukhsah (keringanan) pada teman-teman difabel dalam bingkai ibadah seakan membikin agama sendiri tak utuh. Pengibaratan itu Prof. Arif jelaskan—saya kutip secara verbatim—bahwa mereka hanya diberi sisa, bukan bagian yang utuh.

Ini sejalan dengan konsep persamaan hak tiap orang sebagai hamba yang terkenai hukum mukalaf. Lebih-lebih, pelaksanaan salat di masjid mengarah pada konsep berjemaah, berbarengan. Artinya, siapapun, termasuk saudara kita yang difabel mubah turut serta di dalamnya. Caranya amat beragam, seperti dalam kasus yang saya alami ialah ketersediaan kursi lipat.

Baca Juga:

Refleksi Difabel dalam Narasi Film Sore: Istri dari Masa Depan

Yamal, Mari Sadar!

Disabilitas dan Kemiskinan adalah Siklus Setan, Kok Bisa? 

Titik Temu Antara Fikih dan Disabilitas Mental

Pemenuhan Hak

Dalam buku Fiqih Penguatan Penyandang Disabilitas (2018) susunan Lembaga Bahtsul Masail PBNU dalam satu bab memaktubkan bahasan mengenai “Disabilitas: Diskriminasi Bermula dari Istilah”. Hal ini, jika membetot konsep rukhsoh dalam hal fikih di setiap ibadah mahdoh maupun ghairu mahdah. Yakni mereka yang tak kuasa menjalankannya karena sekian hal, termasuk difabel, kerap terarahkan menjalankan pilihan rukhsoh ketimbang bagaimana mencari jalan keluar demi pemenuhan hak utuh mereka.

Kursi itu memuat ketercakupan mereka agar tak ingin sepenuhnya pasrah salat dengan terduduk. Usaha untuk turut serta berjamaah di masjid dengan kondisi terbatas itu mereka gelorakan.

Teman-teman difabel pun memiliki hak setara bak jemaah lainnya dalam memanfaatkan fasilitas masjid, termasuk bergabung dan hadir dalam saf berjemaah. Kita berhenti untuk menganggap mereka melulu mengambil rukhsoh seperti duduk, selonjoran, apalagi melarang mereka ikut berjemaah di masjid.

Negara lewat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas menerangkan hak setiap penyadang disabilitas mempunyai kedudukan hukum dan hak asasi yang sama untuk hidup maju dan berkembang secara adil dan bermartabat. Demi menopang kewajibannya sebagai hamba, teman-teman difabel seharusnya mendapat hak utuh dalam segala proses pelaksanaan jenis ibadah yang bakal mereka jalankan.

Berjuangan dengan Keterbatasan

Dengan ini, jika teman-teman difabel kuasa, atau malah ingin, turut berjemaah di masjid, jemaah lain mesti memandang itu sebagai kelumrahan. Bukan malah terlihat sinis, apalagi memiliki anggapan merepotkan.

Mereka memang mempunyai keterbatasan dalam sekian hal, tetapi bukan berarti hak mereka juga terpangkas sebagai warga negara, pemeluk agam, dan manusia seutuhnya. Justru seharusnya mereka yang normal mesti bahu-membahu membantu saudaranya yang memiliki keterbatasan.

Itulah mengapa Prof. Arif ingin mengusahakan jalan alternatif lewat penegasan pentingnya membangun fikih lebih inklusif dan memuliakan serta membuka ruang keadilan dan kemanusiaan bagi semua golongan. Pemakluman dalam fikih sudah semestinya tergeser oleh konsep pemuliaan terhadap pelaksananya. Demi menempuh konsep ketercakupan utuh determinasi ihwal rukhsah sesegera mungkin mesti terkesampingkan.

Dalam kanon peribadatan, apalagi di masjid (rumah Allah), aneh betul jika masih terdapati lelaku diskriminatif, tak adil, dan nirkemanusiaan. Satu-dua kursi lipat yang berada di masjid, mungkin terkesan sepele, tetapi bagi mereka yang membutuhkan itu anugerah tiada dua.

Ini menandaskan bahwa martabat disabilitas itu bukan semata melihatnya dari sisi keterbatasannya saja. Dan karena itu, angkat topi bukanlah hal yang berlebihan bagi mereka, dewan kemakmuran masjid, yang sepenuh hati telah menyediakannya. []

Tags: DisabilitasFikih DisabilitasHak DisabilitasKursi DisabilitasKursi LipatMasjid Ramah Disabilitas
M. Baha Uddin

M. Baha Uddin

Bergiat di Komunitas Serambi Kata

Terkait Posts

Hak-hak Anak

Menghargai Hak-hak Anak

23 Juli 2025
Keadilan

Standar Keadilan Menurut Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm

23 Juli 2025
Nafkah Suami

Suami dan Istri Sama-sama Bisa Memberikan Nafkah Keluarga

22 Juli 2025
Saling Mengenal

Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan

22 Juli 2025
sharing properti keluarga

Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

22 Juli 2025
properti keluarga

Ketika Properti Keluarga Menjadi Sumber Ketidakadilan

22 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Keadilan

    Standar Keadilan Menurut Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menemukan Makna Cinta yang Mubadalah dari Film Sore: Istri dari Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral Pegawai PPPK Ramai-ramai Gugat Cerai Suami: Disfungsi Institusi Pernikahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Zina dilarang Agama?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional
  • Mengapa Zina dilarang Agama?
  • Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura
  • Viral Pegawai PPPK Ramai-ramai Gugat Cerai Suami: Disfungsi Institusi Pernikahan
  • Menghargai Hak-hak Anak

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID