• Login
  • Register
Sabtu, 4 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Aisyah Bint Ahmad Al Qurthubiyyah: Perempuan Kutu Buku Menjomlo

Tak ada seorang pun di Andalusia pada zaman itu, yang mampu mengungguli Aisyah al-Qurthubiyyah, dalam banyak aspek; pengetahuan, sastra, puisi, kefasihan bertutur, dan keluhuran pribadinya

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
07/02/2022
in Figur
0
Biografi Jamal Al-Banna dan Gagasan Fiqh Baru

Biografi Jamal Al-Banna dan Gagasan Fiqh Baru

157
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Aisyah bint Ahmad al-Qurthubiyyah (w. 1009 M). Ia dikenal publik Kordoba, Spanyol, sebagai perempuan cerdas dan penyair Andalusia terkemuka di zamannya. Pengetahuannya luas, dan lebih dari itu ia adalah Syughufah bi al-Qira-ah wa al-Mu’anasah bi al-Kutub, seorang gila membaca buku, si kutu buku.

Rumahnya dipenuhi tumpukan buku. Ia bahkan mempunyai perpustakaan pribadi berisi buku-buku, dan manuskrip-manuskrip yang jarang dimiliki orang lain. Sebagian koleksinya dihadiahkan ke Perpustakaan Kordoba.

Tulisan tangannya sangat indah. Khalifah Andalusia, Abd al-Rahman III, bergelar “al-Nashir” (sang pemenang), adalah pengagum Aisyah, sekaligus menaruh perhatian dan memberikan penghormatan yang tinggi kepadanya karena kapasitas intelektualnya yang menonjol, bahkan di antara para intelektual laki-laki.

Ibn Hayyan al-Tauhidi, seorang sastrawan dan sejarawan besar, dalam bukunya “Al-Muqtabas” memberikan kesaksian atas kepiawaian perempuan cerdas tersebut. Ia menyampaikan kekagumannya yang luar biasa terhadapnya.

لَمْ يَكُنْ فِى جَزَائِرِ الْاَنْدَلُس فِى زَمَانِهَا مَنْ يَعْدِلُهَا فَهْماً وَعِلْماً وَأَدَباً وَشِعْراً وَفَصَاحَةً وَعِفَّةً وَجَزَالَةً وَحَصَافَةً

“Tak ada seorang pun di Andalusia pada zaman itu, yang mampu mengungguli Aisyah al-Qurthubiyyah, dalam banyak aspek; pengetahuan, sastra, puisi, kefasihan bertutur dan keluhuran pribadinya.”

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan
  • Akhlak Manusia Sebagai Ruh Fikih
  • 7 Prinsip Dalam Berkeluarga Ala Islam
  • Pemaksaan Perkawinan Tidak Sejalan Dengan Ajaran Islam

Baca Juga:

5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

Akhlak Manusia Sebagai Ruh Fikih

7 Prinsip Dalam Berkeluarga Ala Islam

Pemaksaan Perkawinan Tidak Sejalan Dengan Ajaran Islam

Sementara penulis buku Al-Marghib (Sejarah Maroko), menyebutnya sebagai Innaha Min ‘Ajaib Zamaniha wa Gharaib Awaniha (dia perempuan paling mempesona), dan paling “ajaib/aneh”, out of the box, pada zamannya.

Menjomlo

Sampai akhir hayatnya Aisyah tetap melajang, tidak menikah, jomlo. Pertanyaan yang selalu muncul adalah “Mengapa memilih tidak Menikah?” Tak ada informasi untuk menjawab pertanyaan ini.

Para analis hanya menduga-duga; mungkinkah karena tidak ada laki-laki yang pantas? Mungkinkah karena ia bingung memilih satu dari sekian banyak laki-laki yang melamarnya? Tetapi banyak orang menduga bahwa ia tidak menikah karena:

لِانْشِغَالِهَا بِالْعِلْمِ وَالتَّعَلُّمِ اَوْ لِكَوْنِهَا آثَرَتْ الْمُطَالَعَةَ فِى بُطُونِ الدَّفَاتِرِ عَلَى مُطَالَعَةِ وُجُودِ الْخُطَّابِ

“Lebih sibuk dengan ilmu pengetahuan dan belajar, membaca dan meneliti daripada mengamati wajah-wajah para pelamarnya.”

Ada pula yang menduga :

وأَنَّ لَذَّةَ الْمعرِفَةِ أغْنَتْهَا عَنْ لَذَّةِ الزَّوَاجِ وَالْاِرْتِبَاطِ

“Menggumuli ilmu pengetahuan jauh lebih nikmat daripada kenikmatan menikah dan terikat.” []

*)Diambil dari buku “Ulama dan Intelektual Yang Memilih Menjomblo”

Tags: islamperadabanPerempuan Ulamasejarahulama perempuan
KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Mufassir Perempuan

Mufassir Perempuan dalam Khazanah Keilmuan

26 Januari 2023
Laksamana Malahayati

Laksamana Malahayati : Ketika Cita-Cita Anak Perempuan Mendapat Dukungan

24 Januari 2023
Mengenal Sosok S,K. Trimurti

Mengenal Sosok S.K. Trimurti: Perempuan Berpena Tajam

13 Januari 2023
Pemikiran Qasim Amin

Pemikiran Qasim Amin dan Gagasan Tahrir Al-Mar’ah Untuk Pendidikan Kesetaraan Gender

11 Januari 2023
Lubna al-Qurtubi

Lubna al-Qurtubi : Budak Perempuan Pejuang Literasi

10 Januari 2023
Nyai Masriyah Amva

Mengenal Nyai Masriyah Amva: Latar Belakang Pendidikan dan Keluarga

9 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nabi Saw Menghormati Anak Perempuan

    Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik
  • Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker
  • Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist