• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ajaran Islam Tidak Membenarkan “Swarga Nunut Neraka Katut”

Pola-pola pikir egois patriarkis yang sudah barang tentu tidak sesuai dengan ajaran Islam memang tak boleh lagi ada jika kita ingin mewujudkan Samara yang sejati

Redaksi Redaksi
17/10/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Ajaran Islam

Ajaran Islam

648
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “Swarga nunut neraka katut” adalah pola pikir yang tak lagi ada. Ajaran Islam tak membenarkan hal itu. Kiasan Nabi Luth dan Nabi Nuh yang kafir akan menjadi penghuni nereka meskipun mereka istri Nabi.

Sebaliknya Asiyah yang beriman adalah penghuni surga meski sang suami, Raja Fir’aun, adalah penghuni neraka. Al-Qur’an Surat at-Tahrim ayat 10-12 menjelaskan dengan gamblang hal itu:

ضرب الله مثلا للدْين كفروا امراْة نوح وامراْة لوط كانتا تحت عبدين من عبادنا صا لحين فخا نتا هما فلم يغنيا عنهما من الله شيئا وقيل ادخلا النار مع الداخلين * وضرب الله مثلا للدْين امنوا امراة فرعون ادْقالت رب ابن لى عندك بيتا فى الجنة ونجنى من الظا لمين

Artinya; “Allah telah membuat perumpamaan bagi orang yang kafir, yaitu istrinya Nuh dan Luth, keduanya berada dibawah (ikatan pernikahan) dua hamba dari hamba-hamba Kami yang saleh-saleh, kemudian mereka (istri-istri itu) mengkhianati keduanya, maka keduanya tidak dapat membebaskan mereka sedikit pun dari (murka) Allah.

Dan dikatakan: masuklah kamu kedua ke dalam neraka bersama orang-orang yang memasukinya. Dan Allah telah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, yaitu istri Fir’aun tatkala ia berucap: Wahai Tuhanku, bangunkanlah untukku di sisi-Mu rumah surga, dan selamtkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim.”

Baca Juga:

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

Mitos Israel di Atas Penderitaan Warga Palestina

Pola Pikir Egois

Pola-pola pikir egois patriarkis yang sudah barang tentu tidak sesuai dengan ajaran Islam memang tak boleh lagi ada jika kita ingin mewujudkan samara yang sejati. Maka dari itu penting untuk memperbaharui pola pikir adalah langkah awal menuju ke sana.

Dengan pola pikir islami yang tepat dan manusiawi, suami-istri akan bahagia dalam perkawinan. Yaitu saling mengerti, saling bantu, saling menghargai, saling setia, saling mendukung langkah menuju surga. Bukankah itu perekat sejati sakinah mawaddah wa rahmah?

Di zaman manusia semakin mudah merasa galau dan kesepian dalam keramaian. Samara yang terbentuk di atas relasi ketuhanan yang rahman-rahim dan kemanusiaan yang adil dan beradab sudah pasti menjadi solusi. []

Tags: ajaranislamNeraka KatutSwarga Nunut
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • KDRT

    3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID