Mubadalah.id – Al-Qur’an menjadi sumber rujukan bagi semua umat Islam dalam merespons semua konteks sosial dan memprosesnya secara gradual untuk mentransformasikan masyarakat agar menjadi pribadi dan komunitas yang rahmatan lil ‘alamin dan berakhlak mulia.
Al-Qur’an berhasil mengeluarkan mereka dari kebiasaan-kebiasaan yang buruk, jahat, dan zalim, beralih kepada perilaku yang baik, bermartabat, adil, dan maslahat.
Norma atau aturan yang ada pada saat itu, selama masih mengandung visi dan misi ini, dibiarkan atau bahkan ditetapkan. Namun, yang bertentangan, dibatalkan dan diganti.
Selain itu, ada yang segera saat itu juga, ada yang gradual mengikuti kesiapan masyarakat saat itu. Semua mengarah secara jelas, pada visi agung dan misi mulia tersebut, agar keimanan bisa tumbuh tanpa paksaan. Semua manusia diperlakukan secara manusiawi, dan alam semesta terjaga secara seimbang dan bermanfaat.
Al-Qur’an terdiri dari 114 surat yang mengandung lebih dari 6000 ayat. Surat dan ayat dalam mushaf al-Qur’an tidak tersusun secara tematik, tidak juga secara kronologis. la tersusun secara tawqifi atau mengikuti apa yang Nabi SAW sampaikan dan sepakati bersama para Sahabat pada saat itu.
Karena itu, ia bukanlah seperti kitab yang runtut tentang keimanan, atau kitab hukum, bukan juga seperti buku sejarah, atau ilmu pengetahuan. Tidak juga seperti buku-buku ritual keagamaan.
Yang lebih tepat, al-Qur’an adalah buku petunjuk (hudan) tentang itu semua. Dalam ungkapan guru Penulis di Syria, Syekh Muhammad Habasy, al-Qur’an adalah “nurun yahdi Ia qaydun ya’sar” (cahaya yang memberi petunjuk jalan, bukan tali yang mengungkung dengan aturan).
Tiga Kandungan dalam Al-Qur’an
Seseorang membaca bagian mana pun, akan selalu untuk meyakini keesaan Allah SWT dan berbuat baik kepada sesama. Secara umum, kandungan al-Qur’an bisa kita bagi menjadi tiga hal:
Pertama, berita mengenai Allah SWT, sifat-sifat-Nya, kehidupan di akhirat, hal-hal gaib, kisah dan karakter alam semesta, kisah-kisah umat terdahulu.
Kedua, ibadah ritual relasi antara manuSia sebagai hamba dengan Tuhan Allah SWT, seperti shalat, puasa, haji, dan zakat.
Ketiga, hal-hal terkait relasi sosial antarmanusia, baik dalam keluarga, maupun masyarakat yang kecil maupun besar. Begitu pun relasi manusia dengan alam semesta. []