• Login
  • Register
Sabtu, 28 Januari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Alasan Mengapa Perempuan Jangan Golput

Zahra Amin Zahra Amin
18/02/2019
in Kolom
0
Perempuan juga berhak jadi pemimpin

Ilustrasi: Dul/mubadalahnews.com

17
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pemilu serentak tinggal menghitung hari. Sudahkah kita menentukan pilihan pada hajat politik lima tahunan tersebut? Sudahkah kita mengenali betul calon perwakilan kita lembaga negara, eksekutif maupun legislatif? Mengapa perempuan jangan golput?

Jika belum atau memutuskan untuk tidak memilih alias golput, saya ingin mengajak pembaca, terutama perempuan, alasan mengapa kita jangan golput pada pemilu kali ini. Apalagi hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebutkan bahwa di tahun ini, jumlah pemilih perempuan ternyata jauh lebih banyak dari lelaki, dengan total perbedaan 280 ribu.

Maka jangan sampai dengan perbedaan jumlah itu, perempuan jadi cuek dan tidak perduli dengan politik, lalu memilih golput. Dengan data seperti ini, kita sebagai perempuan tentu berperan penting menentukan masa depan bangsa sepanjang 5 tahun ke depan.

Meski golput atau memutuskan untuk tidak memilih merupakan sebuah pilihan juga. Tetapi perempuan yang peduli dengan perubahan di sekitarnya, tentu tidak akan golput. Mengapa demikian? Pertama, melihat jumlah pemilih perempuan yang jauh lebih banyak di tahun ini, tentu suara perempuan memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam percaturan politik negara.

Jika perempuan sudah mulai peduli dengan politik di negeri ini, maka akan semakin banyak perempuan yang akan terlibat langsung ke dunia politik, masuk dalam penentu kebijakan strategis. Sehingga perempuan yang maju sebagai calon anggota legislatif, ataupun DPD merasa mendapatkan dukungan dari kaumnya sendiri. Terlebih selama ini politik selalu identik dengan lelaki. Anggapan yang keliru ini harus diubah dengan partisipasi aktif dari perempuannya sendiri.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • 3 Hal yang Perlu Ditegaskan Ketika Perempuan Aktif di Ruang Publik
  • Khitan Baik Bagi Laki-laki dan Tidak Baik Bagi Perempuan
  • Budaya Patriarki Picu Perempuan Jadi Mayoritas Korban Kekerasan Seksual
  • Metode Mubadalah Menggunakan Prinsip Dasar yang Menyapa Laki-laki dan Perempuan

Baca Juga:

3 Hal yang Perlu Ditegaskan Ketika Perempuan Aktif di Ruang Publik

Khitan Baik Bagi Laki-laki dan Tidak Baik Bagi Perempuan

Budaya Patriarki Picu Perempuan Jadi Mayoritas Korban Kekerasan Seksual

Metode Mubadalah Menggunakan Prinsip Dasar yang Menyapa Laki-laki dan Perempuan

Kedua, perempuan sebagai bagian dari warga negara Indonesia, tentu harus ikut memberikan suaranya demi perubahan dan kemajuan bangsa ini. Apalagi masih banyak isu perempuan yang masih belum terselesaikan hingga hari ini.  Karena saya masih meyakini bahwa hanya perempuan yang bisa memahami persoalan yang dihadapi oleh perempuan.

Dengan memilih, harapannya kita bisa juga menjadi lebih bertanggung jawab dan peduli dengan generasi masa depan negara ini kelak. Sebab bagaimanapun juga sikap apatis atau masa bodoh terhadap politik tidak akan membawa perubahan apa-apa, dan tidak memberikan pengaruh juga.

Ketiga, akses informasi yang semakin luas. Bertahun-tahun lalu mungkin pilihan politik perempuan terbatas. Bahkan seringkali dipengaruhi oleh pasangan hidupnya, atau saudara lelakinya, yang dianggap lebih mengerti tentang dunia politik.

Tetapi hari ini informasi sudah semakin luas, dan bisa diakses kapan saja serta di mana saja terkait calon-calon anggota legislatif dan presiden di Pemilu 17 April mendatang. Meski dengan adanya golput, pemilu tetap akan berlangsung juga. Namun sebagai warga negara yang baik, partisipasi di bidang politik akan membuat perempuan mampu menentukan kebijakan, baik di ruang publik maupun domestik.

Bicara golput, saya meminjam analogi yang digunakan teman saya Rina Rachmawati, aktivis PKBI dari Sukabumi. Kalau ada orang disuruh memilih apel yang kedua-duanya dianggap busuk, lalu buat apa dibeli?

Jika memang memilih golput karena merasa kedua apel itu busuk, tidak terpikirkah untuk mengambil salah satu dari kedua apel itu, lalu berharap dapat menyelamatkan biji-biji apel yang mungkin masih bisa diselamatkan. Agar bisa disemai menjadi bibit hingga kelak akan tumbuh sesuai harapan, bersih dari hama.

Dari satu apel yang diselamatkan tadi, akan menghasilkan buah apel yang manis, sehat, segar dan bermanfaat bagi orang banyak, daripada membiarkan kedua apel tadi semakin busuk dimakan belatung dan tanpa tersisa apapun juga. Meski kedua apelnya sudah terlanjur busuk, bukan berarti tak ada yang bisa lakukan bukan? Karena dengan membuang keduanya pun hanya akan menciptakan pesta bagi para belatung.

Jadi manakah yang lebih baik? Tak memilih sama sekali, atau memilih salah satu yang lebih besar kemungkinan untuk diselamatkan, dengan visi dan niat untuk memperbaiki sebelum semuanya menjadi hancur tanpa sisa. Golput memang pilihan, tetapi memilih tidak golput itu akan lebih baik bagi perempuan. karena satu suara perempuan akan menentukan arah dan kebijakan pembangunan bangsa ini di masa depan.[]

Tags: eksekutifgolputinformasilegislatifPemiluperempuanpolitikpresiden
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Content Creator, Ngemis Online

Content Creator atau Ngemis Online?

28 Januari 2023
Pengalaman Perempuan

Writing for Healing: Mencatat Pengalaman Perempuan dalam Sebuah Komunitas

28 Januari 2023
Pesantren Menjawab Isu Lingkungan

Atensi Pesantren Menjawab Isu Lingkungan

28 Januari 2023
Budaya Patriarki

Budaya Patriarki Picu Perempuan Jadi Mayoritas Korban Kekerasan Seksual

27 Januari 2023
Tata Kelola Sampah

Bermubadalah, Perspektif Baru Tata Kelola Sampah

27 Januari 2023
Kampus Cantik

Akun Instagram Kampus Cantik, Sebuah Bentuk Glorifikasi Seksisme Bagi Perempuan

27 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fatwa KUPI

    Menanti Hasil Fatwa KUPI dari Kokohnya Bangunan Epistemologi Part II-Habis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Pilar Keluarga Berencana dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Writing for Healing: Mencatat Pengalaman Perempuan dalam Sebuah Komunitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Atensi Pesantren Menjawab Isu Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Konco Wingking Dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Hal yang Perlu Ditegaskan Ketika Perempuan Aktif di Ruang Publik
  • Content Creator atau Ngemis Online?
  • 5 Pilar Keluarga Berencana dalam Perspektif Mubadalah
  • Menanti Hasil Fatwa KUPI dari Kokohnya Bangunan Epistemologi Part II-Habis
  • Terminologi Mubadalah Berguna Untuk Gagasan Relasi Kerjasama

Komentar Terbaru

  • Menjauhi Sikap Tajassus Menjadi Resolusi di 2023 - NUTIZEN pada (Masih) Perlukah Menyusun Resolusi Menyambut Tahun Baru?
  • Pasangan Hidup adalah Sahabat pada Suami Istri Perlu Saling Merawat Tujuan Kemaslahatan Pernikahan
  • Tanda Berakhirnya Malam pada Relasi Kesalingan Guru dan Murid untuk Keberkahan Ilmu
  • Tujuan Etika Menurut Socrates - NUTIZEN pada Menerapkan Etika Toleransi saat Bermoda Transportasi Umum
  • Film Yuni Bentuk Perlawanan untuk Masyarakat Patriarki pada Membincang Perkawinan Anak dan Sekian Hal yang Menyertai
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist