• Login
  • Register
Senin, 20 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Asma Barlas: Membaca Al-Qur’an dalam Semangat Pembebasan

Asma Barlas mulai menulis buku "believing women in islam unreading patriarchal interpretations of the Qur’an" ketika isu tentang Islam tidak menarik banyak orang di Amerika

Ai Umir Fadhilah Ai Umir Fadhilah
27/02/2023
in Figur, Rekomendasi
0
Asma Barlas

Asma Barlas

665
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Asma Barlas lahir di Pakistan, pada tahun 1976 ia menjadi perempuan pertama di Negara tersebut yang bekerja untuk pelayanan luar negeri (foreign service). Pada masa Zia ul haq, Asma Barlas berhenti dari tugasnya karena kritiknya yang keras terhadap kekuasaan rezim militer di Pakistan yang dipimpin oleh sang jenderal.

Selepas dari pekerjaannya, ia bergabung sebagai asisten editor pada the muslim, sebuah surat kabar yang menjadi oposisi terhadap kebijakan pemerintah. Namun pada 1983, Asma Barlas harus meninggalkan negaranya karena situasi yang tidak kondusif. Ia pergi ke Amerika Serikat dan mendapatkan lingkungan baru.

Riwayat pendidikannya mulai dari universitas di Pakistan, di mana ia mendapat B.A dalam bidang Sastra Inggris dan filsafat. Lalu MA dalam bidang jurnalisme, dan PhD dalam bidang kajian internasional ia dapatkan dari Universitas Denver di Colorado, Amerika Serikat. Secara intelektual Asma memiliki karir yang cukup bagus. Hal ini bisa kita lihat dari jabatan akademis yang ia pegang dan tulisan-tulisan yang tersebar di mana-mana.

Bahkan saya bisa mengatakan Asma Barlas merupakan salah satu penulis prolific di kalangan intelektual perempuan Islam yang tulisannya bisa kita jumpai di banyak  tempat. Perhatian studinya tidak terbatas kajian Islam dan perempuan. Tetapi juga kajian politik internasional dan isu-isu menarik lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki spectrum intelektual yang luas.

Daftar Isi

    • Menulis Buku
  • Baca Juga:
  • Poligami Bukan Tradisi yang Dilahirkan Islam
  • Bagaimana al-Qur’an Berbicara Mengenai Gender?
  • Mati Mencari Nafkah untuk Keluarga, Lebih Baik daripada Mati Berjihad
  • Haideh Moghissi : Fundamentalisme Islam dan Perempuan
    • Wajah Islam yang Egaliter
    • Sumber Klasik dan Modern

Menulis Buku

Asma Barlas mulai menulis buku believing women in islam unreading patriarchal interpretations of the Qur’an ketika isu tentang Islam tidak menarik banyak orang di Amerika. Buku itu terbit pada 2002. Keinginan menulis buku itu terpicu oleh anggapan yang beredar di kalangan masyarakat Amerika dan masyarakat barat lainnya, bahwa Islam adalah bentuk patriarkisme agamis yang menganut model-model hubungan hierarkis dan ketidaksetaraan seksual serta mengharuskan penyerahan diri seorang perempuan terhadap laki-laki.

Meskipun demikian menurut Asma Barlas, banyak orang Islam yang sesungguhnya tidak selalu melaksanakan apa yang tertulis dalam Al-Qur’an.

Baca Juga:

Poligami Bukan Tradisi yang Dilahirkan Islam

Bagaimana al-Qur’an Berbicara Mengenai Gender?

Mati Mencari Nafkah untuk Keluarga, Lebih Baik daripada Mati Berjihad

Haideh Moghissi : Fundamentalisme Islam dan Perempuan

Apa yang Asma Barlas inginkan dalam buku itu adalah sekitar perlunya pembacaan kembali kitab suci kita. Al-Qur’an dalam perspektif yang menjunjung egalitarianisme. Dalam hal ini ada dua hal yang ingin ia tekankan. Pertama menentang pembacaan Al-Qur’an yang menindas perempuan. Kedua, menawarkan pembacaan yang mendukung bahwa perempuan dapat berjuang untuk kesetaraan di dalam kerangka ajaran Al-Qur’an.

Dalam catatan akhirnya, Asma Barlas mengatakan bahwa tujuannya menulis adalah untuk menemukan kembali basis struktural tentang kesetaraan seksual. Ia menolak klaim yang dibuat oleh kelompok konservatif Islam maupun oleh kelompok feminis yang menyatakan bahwa Islam adalah agama yang memihak patriarki. Asma Barlas menginginkan agar Islam terlepas dari citra negatif tentang perempuan yang selama ini berkembang. Sebab pembacaan terhadap posisi perempuan di dalam Islam masih terkesan sangat negatif.

Wajah Islam yang Egaliter

Kunci utama untuk mengemukakan wajah Islam yang egaliter adalah dengan cara membaca kembali Al-Qur’an. Dalam membaca Al-Qur’an, seseorang akan tersuguhi pelbagai kemungkinan hasil pembacaan. Jika mereka membaca al-Qur’an dengan kacamata patriarkis, maka makna yang dihasilkan tentu sangatlah patriarkis.

Asma Barlas tidak pernah menolak kenyataan di masyarakat Islam yang menggunakan cara baca seperti itu. Namun menurutnya cara baca itu terkadang menutup cara baca yang lain. Yaitu cara baca terhadap Al-Qur’an yang egaliter. Menurut Asma Barlas, seluruh teks pada dasarnya adalah polysemic, terbuka untuk segala macam pembacaan. Kita tidak bisa membiarkan Al-Qur’an menjelaskan sendiri mengapa orang membacanya dalam model tertentu atau mengapa orang memiliki kecendrungan untuk memenangkan bacaan mereka dan mengalahkan bacaan yang lain.

Dalam melihat bagaimana Islam berbicara tentang perempuan, Asma menggunakan dua argument penting; pertama, argumentasi sejarah, dan kedua, argumentasi hermeneutika. Argumentasi sejarah yang ia maksud adalah pengungkapan karakter politik tekstual dan seksual yang berkembang di kalangan masyarakat Islam. Terutama proses yang telah menghasilkan tafsir-tafsir di dalam Islam yang memiliki kecenderungan patriarkhis. Sedangkan argumentasi hermeunetika ia maksudkan untuk menemukan apa yang disebut sebagai epistemology egalitarianisme dan antipatriarkhalisme di dalam al-Qur’an.

Ada tiga langkah dalam hal ini: pertama, menjelaskan tentang karakter teks al-qur’an yang polysemic, membuka berbagai kemungkinan pemaknaan, sebagai kritik terhadap pola penafsiran yang reduksionis dan esensialis. Yakni kita hanya dibolehkan membaca al-Qur’an dalam kerangka patriarkhis saja. Kedua, Asma Barlas ingin menolak relativisme penafsiran, sebuah pandangan yang menyatakan bahwa semua model bacaan pada dasarnya benar. Ketiga, adalah meletakkan kunci-kunci hermeneutika  untuk membaca al-qur’an dalam karakter divine ontology.

Sumber Klasik dan Modern

Harus saya akui bahwa buku Asma Barlas itu cukup lengkap menghantarkan kita ke dalam diskusi mengenai persoalan isu-isu perempuan di dalam al-Qur’an dengan menggunakan perspektif gabungan, antara sumber-sumber klasik dan sumber-sumber modern. Terutama yang berkaitan dengan wacana feminisme dan hermeneutika. Meskipun demikian, bukan berarti buku itu tidak memiliki kelemahan. Berikut ini saya akan berikan beberapa catatan.

Pertama, ulasan buku agak serius dan akademis, karenanya buku ini cenderung agak kaku dan tekstual, penuh dengan rujukan-rujukan. Kedua, buku ini terlalu banyak mengandalkan sumber-sumber sekunder terutama untuk kajian tafsir al-qur’an. Kalau kita lihat daftar referensi  yang kita baca, hampir tidak ada referensi kitab tafsir terkemuka karya-karya ulama besar tafsir seperti al-Tabari, Ibnu Katsir, Taba’taba’ai, Abduh dan lainnya, yang biasa menggunakan bahasa Arab.

Hal ini yang membuat kita merasa kesulitan menemukan dinamika baru dalam karya itu yang berkaitan dengan tafsir. Namun dua catatan tersebut tidak mengurangi daya tarik untuk membaca bukunya. []

Tags: Asma BarlasfeminismeGenderislamkeadilanKesetaraanTafsir Adil Gender
Ai Umir Fadhilah

Ai Umir Fadhilah

Mahasiswi Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Terkait Posts

Warisan Gusdur

3 Warisan Gus Dur, Cak Nur, dan Buya Syafi’i Menurut Prof. Musdah Mulia

20 Maret 2023
Travel Haji dan Umroh

Bagaimana Menghindari Penipuan Biro Travel Umroh dan Haji?

20 Maret 2023
Perempuan Harus Berpolitik

Ini Alasan, Mengapa Perempuan Harus Berpolitik

19 Maret 2023
Pembuktian Perempuan

Cerita tentang Raisa; Mimpi, Ambisi, dan Pembuktian Perempuan

18 Maret 2023
Fundamentalisme Islam

Haideh Moghissi : Fundamentalisme Islam dan Perempuan

17 Maret 2023
Berbuat Baik pada Non Muslim

Meneladani Akhlak Nabi dengan Berbuat Baik pada Non Muslim

16 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rethink Sampah

    Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tujuan Perkawinan Dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meminang Siti Khadijah Bint Khwailid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Menghindari Penipuan Biro Travel Umroh dan Haji?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam
  • Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?
  • Tujuan Perkawinan Dalam Al-Qur’an
  • Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu
  • Meminang Siti Khadijah Bint Khwailid

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist