Mubadalah.id – Kasus perceraian pasangan selebriti Ria Ricis dan Teungku Riyan tengah menjadi buah bibir di tengah masyarakat. Sebenarnya kabar keretakan rumah tangga pasangan tersebut telah terdengar cukup lama, namun kasusnya seketika menjadi tranding topik manakala Isi surat gugatan cerai mereka terkspos oleh media.
Banyak pihak yang menyayangkan perceraian keduanya ,karena dianggap terlalu dini. Selain itu beberapa faktor yang menjadi pemicu perceraian dianggap bukanlah sesuatu yang sangat krusial seperti perselingkuhan atau KDRT. Banyak warga net menilai bahwa faktor utamanya adalah karena kedua pasangan belum terlalu siap untuk menjalani bahtera rumah tangga.
Ada beberapa faktor pemicu perceraian Ricis dan Riyan kurang lebih dapat digaris bawahi sebagai berikut.
Hubungan dengan Keluarga
Salah satu faktor pemicu yang cukup mendapat perhatian adalah faktor hubungan keluarga khususnya antara menantu dan mertua. Hal tersebut berawal dari perkataan Ibu Riyan perihal minuman yang Ricis sajikan untuk Riyan, di mana hal tersebut menyinggung Ricis yang saat itu sedang hamil. Setelah kejadian itu menurut Ricis, Riyan selalu saja membela ibunya dan menuduh Ricis membenci keluarganya.
Melihat kejadian di atas kita kembali diingatkan dengan konten viral yang beredar di sosmed beberapa waktu yang lalu, yang mempertanyakan pada suami, mengenai prioritas Ibu, anak dan Istri. Di mana dengan mengadakan prioritas antara ketiganya bisa jadi justru menimbulkan masalah baru, seperti yang terjadi pada rumah tangga Rian dan Ricis.
Dalam hal ini sebenarnya ketiganya bisa menjadi prioritas masing-masing dalam konteks dan masalah yang berbeda. Selain itu penting kiranya seorang anak menjembatani hubungan antara pasangan dan orang tuanya (manakala terjadi kerenggangan antar keduanya). Bukan malah terkesan membela atau memprioritaskan salah satunya.
Satu hal lagi yang perlu kita tekankan disini, bahwa menikah itu bukan hanya menikahi pasangan kita saja, namun berarti juga “menikahi” seluruh keluarganya. Maka dari itu, perlu adanya penyesuaian diri dengan latar belakang dan karakter keluarga pasangan. Dalam hal ini masa awal pernikahan adalah masa-masa terberat untuk melakukan penyesuaian, oleh karena itu kita membutuhkan kerjasama dan komunikasi yang baik dengan pasangan.
Komunikasi dan we time
Faktor lain yang bahkan mungkin menjadi faktor utama dalam keretakan hubungan Rian dan Ricis adalah komunikasi. Buruknya pola komunikasi keduanya seringkali berujung pada salah paham dan berakhir dengan konflik yang terus beruntun.
Misalnya dalam beberapa kesempatan Ricis mengungkapkan bahwa Riyan kerap mengeluarkan kalimat yang menyinggung perasaanya. Sedangkan menurut Riyan, Ricis seringkali bersikap angkuh dan tidak menghargai ia sebagai suaminya.
Bisa kita tebak bahwa yang terjadi pada keduanya hanyalah salah paham belaka dalam mencerna maksud pasangan. Di mana hal tersebut harusnya dapat terselesaikan internal pasangan, dengan kepala dingin serta saling meredam ego dan prasangka masing-masing. Namun yang terjadi hal tersebut tidak segera dikomunikasikan yang akhirnya terakumulasi dan membuat keduanya semakin renggang.
Terlebih lagi dalam surat gugatan tersebut menyebutkan proses komunikasi keduanya bahkan sering melibatkan pihak ketiga. Di mana keberadaan pihak ketiga ini bisa jadi semakin menambah jarak di antara keduanya.
Yang berikutnya adalah kurangnya we time. Kita mungkin sering melihat postingan mesra antar keduanya di sosmed. Namun bagaimana keadaan mereka di balik layar? Dalam rangka merawat hubungan pernikahan,we time manjadi hal yang sangat penting.
Walaupun sekedar bercanda untuk hal yang receh. We time akan menyingkirkan segala kesibukan dan hiruk pikuk rumah tangga (meski dalam satu momen singkat) dan membuat kita merasa menjadi sesuatu yang special untuk pasangan.
Keterbukaan Financial
Masalah financial memang kerap kali menjadi problem utama dalam hubungan rumah tangga. Masalah financial tidak hanya terjadi pada rumah tangga dengan ekonomi menengah ke bawah, namun juga pada rumah tangga dengan ekonomi menengah ke atas seperti rumah tangga Riyan dan Ricis.
Dalam surat gugatan yang Ricis ajukan tertulis adanya masalah yang muncul terkait transferan uang sebesar 500 juta. Uang tersebut sebenarnya milik Ricis yang ia titipkan pada kakaknya untuk ditransfer kepada Riyan. Masalahnya adalah Ricis meminta kakaknya untuk memberi tahu Riyan bahwa uang tersebut adalah hasil kerja Riyan dalam proyek bersama kakaknya.
Ricis menutupi fakta bahwa uang tersebut sebenarnya berasal dari diri dia untuk membantu Riyan yang saat itu sedang membutuhkan uang. Terungkap bahwa sikap Riyan kepada Ricis menjadi lebih baik setelah mendapatkan uang tersebut.
Dalam hal ini kitab bisa melihat bahwa keluarga dengan ekonomi menengah ke atas cenderung memiliki problem finansial dalam aspek transparansinya. Keterbukaan masalah keuangan antara pasangan menjadi faktor penting yang harus kita perhatikan. Keterbukaan ini menyangkut banyak hal termasuk sumber, alokasi maupun pembagiannya.
Seks dan Reproduksi
Permasalahan seks dan reproduksi menjadi problem yang sangat klasik dalam rumah tangga, serta lingkupnya sangat luas, tidak melulu soal masalah hubungan intim. Mengambil contoh permasalahan Riyan dan Ricis misalnya. Yang terjadi menurut hemat penulis justru lebih mengarah ke faktor psikologis daripada biologis.
Misalnya pada masa kehamilan Ricis, dia menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung (konflik dengan mertua). Dan pada saat Riyan kurang memberikan nafkah batin (menurut Ricis) akibat merasa banyak tekanan dalam rumah tangganya (menurut Riyan).
Dalam hal ini kita dapat menggarisbawahi bahwa proses reproduksi (seks, hamil, menyusui) dan psikologis pasangan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Hal ini disebabkan oleh berbagai hormon reproduksi yang sedang bekerja. Begitu juga sebaliknya bahwa faktor psikologi seperti cemas, stress dan tekanan dapat mempengaruhi minat preferensi pasangan untuk berhubungan seks
Privasi
Hal terakhir yang mungkin banyak menjadi perhatian netizen dalam kasus perceraian Riyan dan Ricis adalah faktor privasi. Banyak orang yang menganggap bahwa kehidupan rumahtangga mereka berdua sangat minim akan privasi. Hal ini tentu berkaitan dengan profesi Ricis sebagai public figure dan youtuber ternama. Yang mana kehidupan rumah tangga mereka pasti selalu akan menjadi sorotan media.
Namun yang sangat disayangkan adalah mereka terlalu banyak mengekspose kehidupan pribadinya, bahkan dalam ranah yang sebenarnya sangat privat antar pasangan. Hal tersebut membuat permasalahan kecil yang seharusnya bisa selesai di antara mereka, telanjur viral dan menjadi besar hingga menimbulkan banyak polemik.
Oleh karena itu, dari Riyan dan Ricis kita harusnya belajar untuk bisa memilah apa saja yang seharusnya menjadi ranah privasi antara pasangan dan keluarga dan hal apa saja yang boleh untuk diekspose keluar. []