• Login
  • Register
Minggu, 2 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Gondang Lesung dan Para Perempuan yang Memainkannya

Tia Isti'anah Tia Isti'anah
31/12/2018
in Aktual
0
Gondang Lesung

Gondang Lesung

30
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Ada yang menarik saat beberapa perempuan berjejer di depan sebuah lesung. Mereka masing-masing memegang sebuah alu, alat yang pada zaman dulu digunakan untuk mengupas padi. Mereka memukul-mukulkan alu pada sebuah lesung. Bergantian-gantian dengan pola tertentu. Terdengarlah dari pukulan alu dan lesung itu sebuah bunyi poliponis. Itulah kesenian Gondang Lesung.

Kesenian itu ditampilkan Kelompok Tatari Kolot dari Masyarakat Adat Cileunyi, Desa Cinunuk, ketika pembukaan acara Talk Show Perempuan Memimpin dalam rangka 90 Tahun Hari Pergerakan Perempuan di Bandung, 28 Desember 2018 kemarin.

Para perempuan dari desa adat itu memainkan Gondang Lesung beserta Ibu Hj Popong Djunjunan selaku Tokoh Perempuan Parlemen Jabar dan Ibu Ir Poppy Sophia Bakur selaku Ketua DP3AKB serta beberapa perwakilan Jaringan Perempuan. Mereka memainkan beberapa lagu di antaranya Lagu Pancasila, Jawa Barat Masagi, dan lainnya.

Koordinator Kelompok Tatari Kolot serta Pencipta Lagu Jawa Barat Masagi, Nandang Hidayat menjelaskan ada banyak makna di balik kesenian Gondang Lesung. Satu di antaranya adalah bahwa kesenian ini menggambarkan tentang peran perempuan di ruang publik pada zaman dulu, saat pertanian masih dikelola secara tradisional. Belum menggunakan mesin. Seluruh penabuh kesenian ini adalah perempuan.

“Ini adalah tradisi dari zaman dahulu. Perempuan memang memiliki tugas untuk mengupasi padi dengan menggunakan alu dan lesung,” katanya kepada Mubadalahnews.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri
  • Dalam Relasi Pernikahan, Perempuan Harus Menjadi Subjek Utuh
  • Dalam Al-Qur’an, Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Bekerja
  • Bisakah Perempuan Haid atau Nifas Mendapat Pahala Ibadah di Bulan Ramadan?

Baca Juga:

Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri

Dalam Relasi Pernikahan, Perempuan Harus Menjadi Subjek Utuh

Dalam Al-Qur’an, Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Bekerja

Bisakah Perempuan Haid atau Nifas Mendapat Pahala Ibadah di Bulan Ramadan?

Namun saat ini pekerjaan mengupas padi tidak lagi dilakukan dengan menggunakan alu dan lesung, melainkan dengan mesin. Peran perempuan mengupasi padi pun digantikan mesin pabrik.

Pekerjaan mengupasi padi di dalam pabrik penggilingan pabrik modern sekarang hanya perlu beberapa orang saja sebagai operator mesin. Dan itu pun laki-laki. Gedong Lesung mengingatkan bahwa peran pengupasan itu pernah dilakukan para perempuan. Itu membuktikan bahwa perempuan bisa melakukan pekerjaan yang juga bisa dilakukan laki-laki. Begitupun sebaliknya.

Menurut Nandang, setelah mesin menggantikan lesung, para perempuan banyak yang kemudian tidak memiliki pekerjaan. Padahal menurutnya, Gondang Lesung dapat membuat mereka sehat serta menghemat uang operasional mesin penggilingan.

Makna lain dari lesung adalah bahwa ia adalah gambaran jiwa manusia. Di dalam jiwa manusia terdapat banyak titik. Titik-titik tersebut mewakili sukma, nafsu, dan aspek lainnya yang ada di dalam jiwa.

”Dari banyaknya titik-titik tersebut ada yang harus ditahan dan ada yang dibiarkan agar cita-cita dapat tercapai,” pungkas Nandang soal Gondang Lesung. (Tia Isti’anah)

Tags: Gedong Lesungkesenianlaki-lakimaknapekerjaanperanperempuanpublikseni
Tia Isti'anah

Tia Isti'anah

Tia Isti'anah, kadang membaca, menulis dan meneliti.  Saat ini menjadi asisten peneliti di DASPR dan membuat konten di Mubadalah. Tia juga mendirikan @umah_ayu, sebuah akun yang fokus pada isu gender, keberagaman dan psikologi.

Terkait Posts

Puasa Dalam Perspektif Psikologi

Puasa Dalam Perspektif Psikologi dan Pentingnya Pengendalian Diri

28 Maret 2023
Perempuan Ngaji

Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

27 Maret 2023
Zakat Perempuan Korban Kekerasan

Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

20 Maret 2023
Aman Indonesia

AMAN Indonesia Terpilih sebagai Inisiator Program Berkelanjutan pada RAN PE Awards 2023

15 Maret 2023
P2GP haram

Tindakan P2GP yang Membahayakan Tanpa Alasan Medis Hukumnya Haram

9 Maret 2023
sampah

Musyawarah Keagamaan KUPI Tetapkan Hukum Pembiaran Sampah yang Mengancam Perempuan Adalah Haram

9 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Kehilangan Sosok Ayah

    Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist